Chapter 7:"Bertemu Kembali"

130 6 3
                                    

"Emh...", Laica membuka matanya.

"Akhirnya kau sadar juga, Aphrodite-sama", sapa Hypnos

Setelah beberapa lama, akhirnya Laica terbangun. Pisca yang berada di pangkuannya pun ikut pulih. Selama tertidur, God Cloth Aphrodite terpisah dari tubuhnya. Dewi Aphrodite adalah dewi yang mempunyai kemampuan utama untuk menyembuhkan, dan membangkitkan. Melihat Hypnos menatapnya, Laica terkejut. Tak lama kemudian, Laica memeluk Hypnos sambil menangis.

"Aku merindukanmu, kakek..", isak Laica.

"Iya, iya, saya tahu anda merindukan kami. Selama 200 tahun kita tak bertemu. Tapi, jangan terlalu formal, panggil saja dengan nama", kata Hypnos sambil berusaha menenangkan Laica.

Melihat momen nostalgia seperti itu, Thanatos muncul. Ia terlihat agak geli dengan hal seperti ini. Bahkan Thanatos meledek, jika mereka terus mepet seperti itu, ia akan mengadukannya pada istri Hypnos, Pasithea. Mendengar nama "Pasithea", Hypnos langsung menenggok cepat dengan wajah kaku. Melihat reaksi Hypnos yang lucu, Thanatos tertawa habis-habisan.

"Woooy, dasar. Jangan sekali-kali kau membeberkan hal seperti ini pada Pasithea. Kau tahu, kalau dia agak cemburuan jika aku dekat dengan dewi lain", tatap kesal Hypnos.

"Hahaha, tak berubah!! Tetap takut istri!!", ledek Thanatos.

Melihat guyonan kakeknya itu, Laica cekikikan sendiri. Laica tersenyum lega, sudah lama sekali ia tak berkumpul dengan kakek kembarnya itu. Tak lama kemudian, Laica bertanya mengapa Hypnos menculiknya. Thanatos menjelaskan bahwa Hades tak ingin membunuhnya, dan sebelum peperangan di mulai, Hades memerintahkan agar mereka menculik Laica di saat yang tepat. Mendengar hal ini, Laica berpikir, bahwa Hades tetaplah sama seperti dulu, dingin tapi penyayang. Tak lama kemudian, lamunan Laica terpecah mengingat 1 hal.

"Kakek Thanatos, boleh peluk?", tanya polos Laica.

Suasana menjadi hening. Akhirnya, Thanatos mengizinkan Laica memeluknya walaupun ia memasang wajah aneh yang datar. Di tengah-tengah nostalgia itu, tiba-tiba muncul bunyi ledakkan tak jauh dari lokasi mereka bertiga. Hypnos, dan Thanatos menenggok. Mereka meminta izin untuk pergi. Awalnya Laica menahan mereka, tetapi ia tahu bahwa pada saat ini, Perang Suci sedang berlangsung, dan 2 kubu bermusuhan ini adalah lawan yang sedang memperebutkan bumi. Laica hanya bisa mengangguk. Thanatos memanggil Pandora untuk menjaga Laica. Lalu di Aula Istana Kegelapan, rupanya telah sampai beberapa Heavenly Saints, Gold Saints, dan saints bronze lainnya termasuk Pegasus.

"Wooooy, Hades! Kembalikan, Aphrodite-sama!!", Teriak Unicorn.

"Ternyata, ada tikus kecil yang menyelinap masuk", kata suara asing.

Mendengar suara asing yang menggema, wajah mereka semua langsung menggadah ke atas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendengar suara asing yang menggema, wajah mereka semua langsung menggadah ke atas. Ekspresi mereka seketika terengun melihat 2 dewa besar di depan mereka. Tak lama kemudian, Thanatos menghempaskan mereka semua dengan cosmonya. Dengan emosi, Leona bertanya dimana "Ibunda" mereka. Melihat bahwa wanita yang barusan berbicara itu adalah salah satu dari burung Aphrodite, mereka terdiam. Tak lama kemudian, Hypnos berkata, "Cari saja sendiri'. 

"Kalian tidak tahu diri sekali ya, berani-beraninya menyelinap kemari", kata Thanatos.

"Kalian tidak tahu diri sekali ya, berani-beraninya menyelinap kemari", kata Thanatos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba-tiba saja, kedua dewa kembar itu berubah menjadi kecil, seukuran asli mereka. Dewa yang memerintah atas tidur dengan serpihan emas, Hypnos. Sedangkan Dewa yang memerintah atas kematian dengan serpihan perak, Thanatos. Sementara itu, di Lapangan, para saint, dan Heavenly Saints  masih berusaha untuk menahan Hades beserta pasukannya. Terlihat Hades menyerang Egidia dari atas.

"Dengan ini, tak ada yang menganggu kita. Athena, Matilah!!", teriak Hades.

"Paman, aku tak akan menyerahkan bumi padamu!", kata Egidia

DUAAAAAAR!! Benturan cosmo mereka menciptakan ledakkan luar biasa.  Di sepanjang Perang Suci ini, banyak sekali yang gugur dari kedua belah pihak. Tasbeh yang biasa di pegang Virgo Saint untuk menyegel roh Specter sangat membantu untuk mengurangi pasukan Specter dalam medan perang itu. Secara mengejutkan, dari dalam asap, muncullah Hades yang bersiap untuk memenggal leher Egidia.

"Athena-sama, awas!!", teriak seseorang.

Tiba-tiba saja, muncul Librio meloncat, dan menggorbankan dirinya untuk menerima tusukkan itu. Dada Kiri Librio tertusuk. Melihat hal ini, Egidia terengun sedih. Tahu hidupnya tak lama, Librio mengucapkan kata-kata terakhirnya, "Athena-sama, tolong jaga ibunda kami".  Sekali lagi lengah, Hades mendekat, dan tak lama kemudian, ia berlari. Tiba-tiba saja, Hades terpental.

"A..Apa?!", kata Hades.

"Kami tak akan membiarkan, anda mendekati Athena-sama, Hades-sama"

Tiba-tiba muncul cahaya emas, dari cahaya emas itu muncull seorang manusia bersayap tengah duduk bermeditasi. Rupanya, itu Virco. Atas telepati Librio, sampailah bala bantuan baru, Virco, Heavenly Saint Virgo, Aria, Heavenly Saint Aries, Gold Saint Virgo, dan Gold Saint Aries.

Saint Seiya: the Wing of Eternity
Chapter 7
-Selesai

Saint Seiya: The Wing of EternityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang