Chapter 4:"Segel Athena"

152 8 0
                                    

Perang Suci antara Athena, dan Hades semakin dekat. Pihak Sanctuary pun berjaga-jaga. Semakin hari, para Specter semakin banyak yang menyusup ke kota-kota. Mayat para Specter berserakkan. Para saint bahu membahu, dalam menjaga kota. Sementara itu, di Istana Athena, Egidia terlihat cemas. Tak lama kemudian datanglah Krest, Gold Saint Aquarius. Menyadari kedatangan Krest, Egidia menenggok.

"Krest, bagaimana keadaan Laica?"

"Aphrodite-sama tetap kesakitan, Athena-sama, belum lama ini cosmo murni nya kembali meledak. Namun, kali ini sepertinya ledakkannya jauh lebih kuat. Ledakkannya jauh lebih lama dari umumnya"

Mendengar kabar itu, Egidia menghela nafas. Sudah hampir seminggu ini, ingatan Laica mengenai hidupnya sebagai Dewi Aphrodite mulai kembali, dan itu menyebabkan kepala Laica sakit hingga cosmo murni nya meledak-ledak. Di istana Aphrodite, saint campuran antara Gold Saints, dan Silver Saints berusaha meredam kekuatan dahsyat Laica. Sementara, para pelayan wanita Sanctuary membawa sekop untuk memukuli kepala para saints yang terkena cosmo penggoda Laica. Melihat cosmo campuran berwarna emas, dan merah muda, dari langit arah Istana Aphrodite, Egidia hanya bisa memasang wajah cemas. Tiba-tiba saja, datang paus agung.

"Athena-sama, kita harus bagaimana? ini adalah hari ke 7 Aphrodite-sama kesakitan karena kembalinya ingatannya.

"Huh..., kyouko, tolong bantu aku menurunkan kekuatan cosmo Laica", kata Egidia dengan pasrah.

"Ta..Tapi, Athena-sama, bukankah itu terlalu bahaya?", kata paus agung.

Egidia menjelaskan, bahwa ia juga mengalami sedikit menginggat kembali masa lalunya sebagai Dewi Athena. Ia menegaskan, bahwa ia pernah berjanji akan melindungi Laica. Mendengar Penjelasan Egidia, paus agung hanya bisa menghela nafas. Akhirnya ia menuruti keinginan Egidia. Paus agung undur diri untuk mengambil kertas segel. Setelah kembali, paus agung, dan Egidia beranjak menuju Istana Aphrodite.

"Huwaaaaa!! Sakit sekali, Paman Hades!!"

"A...Aphrodite-sama, tenanglah"

BRAAAAAAK!! Salah satu dari mereka terpental. Sementara itu yang lainnya memasang posisi bertahan. Silih berganti, cosmo penggoda, dan cosmo murni Laica bersahut-sahutan saling bergantian meledak. Sesampainya di sana, Egidia merasakan angin yang kuat. Dalam hatinya, Egidia merasa kasihan kepada Laica yang menderita. Walaupun angin akibat kuatnya tekanan cosmo Laica menghadang mereka, keinginan kuat Egidia untuk menyelamatkan Laica berhasil menembus cosmo tersebut. Melihat Egidia di lokasi, para saints terkejut bukan main. 

"Athena-sama, kenapa anda ada di sini?! Di sini sangat berbahaya?!", kata salah satu dari mereka.

"Para saint, kalian mundurlah!!", perintah paus agung.

Mendengar ucapan tegas paus agung, mereka semua mundur. Egidia memegang kertas segel yang telah di aliri oleh kekuatan, dan do'a nya. Kertas segel itu menembus kobaran cosmo Laica. Melihat kertas segel telah memasuki Istana Aphrodite, paus agung segera pindah kedepan, dan berteriak "Athena-sama!!". Egidia mengangkat tongkatnya. Cahaya Emas memenuhi Istana Aphrodite. 

 "AAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHH", teriak melengking Laica

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 "AAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHH", teriak melengking Laica.

"Ah, baru kali ini aku merasakan cosmo Laica meledak sekuat ini", kata Egidia dalam hatinya.

Tak mau kalah, Egidia menaikkan cosmonya, hingga akhirnya 2 cosmo meledak bersamaan. Teriakan Laica memudar, dan akhirnya ia jatuh tak sadarkan diri. Klontaaaaang!! Egidia terjatuh. Ia terengah-engah, karena lelah menggunakan banyak cosmo dalam satu waktu. Para saint, dan paus agung membantu Egidia berdiri. Melihat Laica yang tumbang, Egidia hanya bisa menatap Laica dengan penuh kesedihan. Akhirnya, paus agung meminta sebagian dari mereka untuk membawa Egidia, kembali ke Istana Athena, dan meletakkan Laica kembali ke tempat tidurnya serta berjaga. Sesampainya di Istana Athena, Egidia segera duduk di tempat tidurnya sambil agak terengah-engah. Tak lama kemudian, datanglah Krest.

"Athena-sama, saya mendengar bahwa anda baru saja menjinakkan cosmo Aphrodite-sama, apakah anda baik-baik saja?"

"Aku tidak apa apa Krest, aku hanya sedikit lelah", kata Egidia sambil Tersenyum.

Mendengar bahwa Egidia baik-baik saja, Krest meminta izin untuk keluar, dan berjaga di depan pintu Istana Athena untuk melayani Egidia jika Egidia membutuhkan bantuannya. Di kamarnya, Egidia masih mencemaskan Laica sambil duduk, dan mencoba mengatur nafasnya. Lalu di Istana Aphrodite....

"Bangunlah, bangunlah..."

"Siapa disana? Apa yang kau inginkan?"

Mendengar suara aneh, Laica terbangun. Ia melihat sekelilingnya, dan merasa bingung. Suara aneh itu membentuk bayangan hitam, dan menjelaskan bahwa Laica berada di alam bawah sadarnya. Bayangan hitam itu kemudian tersenyum, dan tiba-tiba saja, memeluk Laica. Laica yang terkejut mendorong bayangan itu. tanpa ia sadari, muncullah sebuah gelang mutiara aneh berwarna hitam.

"Jangan takut, aku akan memberi tahu mu hal menarik, loh", senyum bayangan hitam itu.

"Hah?!", kata Laica terengun.

Saint Seiya: The Wing of Eternity
Chapter 4.
-Selesai.

Saint Seiya: The Wing of EternityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang