Ini adalah rework dari cerita "Saint Seiya: The wing of Eternity " yang sebelah.
(Cerita aslinya tetap milik Masami Kurumada-sensei. Karena Author terinspirasi olehnya maka lahirlah cerita ini. Author menggunakan 3 Versi cerita, Saint Seiya Original...
Sasha hanya bisa menghela nafasnya. Tak lama kemudian, ia meninggalkan Lalita dengan wajah serius, menginggat perang suci akan dimulai. Ia kembali ke Istananya, tak lama kemudian memanggil Tenma.
"Sasha, ada apa?"
"Tenma, ada yang aku ingin bicarakan padamu mengenai Lalita", kata Sasha dengan wajah sendu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ekspresi Tenma menjadi serius. Sasha membuka mulutnya. Ia bertanya apakah Tenma mendengar bahwa Lalita memanggil Hades dengan sebutan "Paman". Tenma mengangguk serius. Mendengar ucapan Sasha, Tenma berkata, apakah Lalita ada hubungannya dengan Hades. Sasha hanya menggelengkan kepalanya. Ia sendiri juga tak menyangka bahwa anak sepolos Lalita memiliki hubungan khusus dengan lawan mereka, Hades.
"Sasha, apa yang harus kita lakukan? Kita tak tahu, Lalita Kawan atau lawan. Aku akan bilang pada Pak Dohko untuk mengawasi Istana Aphrodite"
"Tenma, Jangan!!", kata Sasha dengan ekspresi kaget.
Tenma terlihat kaget. Ia berkata kepada Sasha, Bukankah posisi Lalita amat mencurigakan. Dengan kepala dingin Sasha menjelaskan, bahwa banyak kemungkinan. Tenma yang mendengar ucapan Sasha, hanya bisa menghela nafas. Ia bertanya pada Sasha apa yang ingin Sasha lakukan. Sasha menjelaskan bahwa dia akan berbicara 2 jam setelah Lalita sadar. Tenma mengerti. Ia hanya tersenyum. Ia amat mempercayai Sasha, sahabat lamanya itu. Tak lama kemudian, Sasha menahan Tenma. Mendengar namanya di panggil, Tenma menenggok.
"Tenma, Aku mohon, tolong simpan rahasia ini, jangan beritahukan pada Paus agung maupun 12 Gold Saint", kata Sasha yang terlihat cemas.
Tenma tersenyum. Ia hanya menganggukkan kepalanya. Perlahan Tenma semakin menjauh melangkahkan kakinya pergi dari Istana Athena. Sementara itu, Sasha terlihat cemas. Dari wajahnya ia masih bertanya-tanya siapakah Lalita sebenarnya. Pagi harinya, Lalita terbangun dengan wajah putus asa. Tatapannya amat menyedihkan, bagaikan orang yang telah kehilangan segala-galanya. Tubuhnya lemas, dan rambutnya berantakan.
"Siapa itu....Hades...", tanya nya dengan suara lemah sambil memegang kepalanya.
2 jam berlalu, Terdengar langkah kaki menuju Istana Aphrodite. Lalita hanya bisa terdiam sambil terus menundukkan kepala. Ia mengetahui siapa yang akan menemuinya dan menginjakkan kakinya di Istananya. Seperti yang telah ia duga, seseorang telah sampai di depan pintu kamarnya yang terbuka lebar menyambut sinar mentari pagi. Lalita mengangkat kepala nya perlahan demi perlahan. Di lihatnya, Sasha telah berada tepat di depan pintu kamarnya bersama Tenma. Tatapan mata mereka bertemu satu sama lain. Sorot penuh kesedihan terpancarkan dari kedua mata Sasha. Sementara itu, sorot penuh keputus-asaan terpancarkan dari kedua mata Lalita. Tak lama kemudian, Sasha mengisyaratkan agar Tenma tak mengikuti nya dan tetap di depan pintu Istana Aphrodite. Lalita yang sudah mengetahui apa tujuan Sasha datang kemari, hanya bisa menundukkan kembali kepalanya.
"Lalita"
Seketika suasana menjadi hening. Lalita terus menundukkan kepalanya sambil memasang wajah pasrah akan di introgasi oleh teman yang amat ia percaya. Tahu Lalita tak akan berbicara, Sasha kembali memancingnya.
"Lalita, maaf kalau aku lancang, apa hubungannya dengan Hades?"
"Aku tak tahu", jawab pendek Lalita.
Mendengar ucapan Lalita, Sasha menutup mata da. menghela nafasnya. Ia semakin ragu dengan Lalita yang seolah menyembunyikan sesuatu darinya. Tak mendapatkan jawaban yang ia inginkan, Sasha berbalik arah dan berjalan menuju pintu. Ia hendak membiarkan Lalita yang masih tergolong pemulihan akibat pingsan dan peledakkan cosmo hingga titik akhirnya untuk kembali istirahat. Melihat ekspresi wajah Sasha yang seolah meragukannya, akhirnya Lalita berbicara..
"Sasha, maafkan aku. Aku benar benar tidak tahu. Semua itu hanya terlintas di penglihatan ku begitu saja. Dalam penglihatanku, kita berdua memiliki hubungan dengan Hades", kata Lalita sambil menangis.
Mendengar itu, Sasha berhenti melangkah dan terengun. Ia menenggok dengan cepat. Sorot matanya berubah menjadi agak tajam. Sasha terlihat amat terkejut dengan perkataan Lalita. Tak lama kemudian, Sasha kembali berjalan, ia berkata bahwa akan kembali 3 jam lagi. Melihat wajah Sasha yang agak menyeramkan, Tenma bertanya pada Sasha.
"Sasha, apa yang terjadi? kenapa wajahmu....", putus Tenma.
"Aku akan menjelaskan padamu setelah aku tenang", kata Sasha dengan wajah bingung.
Di antar Tenma kembali, terlihat Sasha terus berpikir sepanjang jalannya menuju kembali ke istananya. Wajahnya terlihat bingung. Masalah ini semakin rumit. Apakah benar Hades, Dewa Dunia Bawah yang merupakan musuhnya memiliki hubungan dengannya. Di samping itu, di Istana Aphrodite, Lalita masih terlihat putus asa karena seluruh tubuhnya lemas akibat ledakkan cosmo yang tak terkontrol tempo hari.
"Siapa itu Hades? Apa hubungan aku dan Sasha dengannya", tanya Lalita.
Menarik selimut, Lalita kembali membaringkan tubuhnya yang lemah. Selimut itu mengunci kehangatan tubuh Lalita. Lalita Memiringkan tubuhnya ke kanan. Sembari berpikir, perlahan, tanpa di sadari, mata Lalita tertutup. Ia mulai tenggelam dalam dunia mimpinya, melupakan semuanya.
Sementara itu, di Istana Athena, Tenma membukakan pintu dan Sasha perlahan berjalan. Sepatunya memginjak karpet merah yang terulur di sepanjang jalan menuju singgasanannya. Sesampainya, ia duduk dengan tenang. Ucapan Lalita masih menganggu pikirannya. Melihat Sasha yang terus berekspresi cemas itu, memancing saint perunggu bernaungan Pegasus itu untuk bertanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sasha ada apa?"
Sejenak, Sasha menghela nafas. Ia menghiraukan ucapan Tenma, dan masih terlihat berpikir. Suasana kembali hening, persis seperti yang terjadi di Istana Aphrodite tadi. Tenma terlihat mengkhawatirkan teman masa kecilnya itu, menginggat sebelumnya, Alone yang merupakan kakak Sasha itu secara misterius berubah menjadi jahat dan menghancurkan kampung halaman mereka. Beban pikirannya semakin bertambah dengan melihat Sasha yang menghiraukannya. Mencoba mendapatkan informasi, Tenma kembali bertanya sambil menundukkan kepalanya.
"Sasha, tolong jawab pertanyaanku, apa yang terjadi di dalam tadi", tanya Tenma.
Sasha masih terdiam. Sementara, Tenma masih bersabar menunggu jawaban Sasha di bawah karpet merah yang berhadapan langsung dengan singgasana Sasha. Mencoba mengesampingkan ucapan Lalita, akhirnya Sasha berbicara.
"Tenma, apakah kau percaya, bahwa aku dan Lalita memiliki hubungan dengan Hades?"
DEEEEEGG!! Dengup jantung Tenma berdetak kencang. Ia sentak mendengar ucapan Sasha. Tenma mengangkat kepalanya. Ekspresi, raut wajah, itu semua menggambarkan betapa terkejutnya ia mendengar bertanyaan Sasha. Rasa penasaran sekaligus tak menyangka, memenuhi wajah dan isi pikirannya.
"Apa?....", jawab Tenma dengan nada menurun.
Dari balik pintu yang tersembunyi, terlihat bayangan hitam. Seseorang itu menghela nafas, tak lama kemudian ia pergi dengan tenang.
Saint Seiya: The Wing of Eternity Episode 19 -Selesai