Chapter 10:"Aku Bangga Padamu"

110 7 0
                                    

Terlihat, pria dengan jubah Pegasus. Namun, baju jirah itu terlihat berbeda dari baju jirah bronze umumnya. Iya, itu adalah kamui, God Cloth Pegasus. Pegasus telah berhasil membangkitkan God Cloth berkat berada di The Wing of Eternity.

 Pegasus telah berhasil membangkitkan God Cloth berkat berada di The Wing of Eternity

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pegasus", kata Egidia sambil terengun.

"Hades, aku tak akan membiarkan kau menyentuh Athena-sama, dan Aphrodite-sama!!", teriak Pegasus.

"God Cloth Pegasus. Pantas saja aku merasakan cosmo yang kuat", kata Hades.

Melihat Pegasus yang mengunakan god cloth, ekspresi wajah Hades menjadi agak berubah. Tanpa basa basi, Pegasus menyerang Hades. Tiba-tiba saja muncul Specter lain sebagai pancingan. Pegasus yang terkejut segera memukul Specter itu. Namun, sialnya dari balik itu muncul Hades yang hendak menusukkan pedangnya ke dada pegasus. Namun beruntung, Pegasus berhasil menahan pedang Hades sebelum menyentuh dada kirinya.

"Aku tak akan kalah, rasakan ini!! ", teriak Hades.

"Athena-sama, bawa Aphrodite-sama lari!!", teriak Pegasus.

Melihat mereka hendak kabur, Hades menembak Egidia dengan cosmo yang muncul dari tangan kirinya. Seketika Egidia terpental. Karena di rasa pertarungan ini semakin membahayakan, Egidia menyuruh Laica untuk pergi.

"Tapi, aku tak bisa meninggalkanmu, bukankah aku juga sudah berjanji untuk melindungi bumi bersamamu?", kata Laica.

"Ta..tapi, lawan kita adalah Paman Hades. A..aku tahu, kau mencintai nya, kau tak akan bisa menyerangnya", kata Egidia sambil mencoba berdiri.

Walaupun ketakutan, Laica mencoba berdiri, dan meyakinkan Egidia. Dengan penuh keragu-raguan, Laica meloncat. Dari atas, Laica mencoba untuk menikam pamannya dengan Tongkat Tyche nya. Terkejut melihat Laica yang mencoba menyerangnya, Hades menghindar, ia meledakkan cosmonya karena kesal dan mementalkan Pegasus serta Laica. Sebelum terjatuh, Hades menangkap leher Laica.

"Kau sudah berubah menjadi gagak, ya, anak nakal. Sekarang rasakan kematianmu!!", kata Hades.

"Aaaaaah!!", teriak Laica.

Hades mulai menyetrum, dan mencekik Laica. Ia mengubah posisi pedangnya, bersiap menghunus dada Laica. Namun, tiba-tiba muncul Pegasus melindungi Laica. Dada Pegasus tertusuk. Laica terengun, begitupun dengan Egidia. Di sisi lain, Heavenly Saints, dan para Saints menahan pergerakan Specter yang tersisa agar mereka tidak dapat membantu dewa mereka, Hades.

"Pegasus!!", teriak Laica.

Pegasus lemas, tak lama kemudian, ia menendang wajah Hades. Hades yang terkejut segera melepaskan Laica. Laica terjatuh, dan Egidia berlari menyampari Laica. Hades mencabut pedangnya. Seketika Pegasus tumbang. Hades mulai mendekati Egidia, dan hendak memenggal kepala Egidia. Laica yang terluka hanya bisa mencoba bangun dalam keadaan lemas. Ia ingin melindungi Egidia. Di dalam hatinya, ia menyesal bukan terlahir sebagai dewi yang kuat, dan akhirnya menjadi beban.

"Jadi seperti ini akhirnya, ya. Athena, Aphrodite. Pegasus memang menyusahkan sekali. Tubuhku jadi penuh luka karena serangannya.", kata Hades dengan wajah tanpa ekspresinya.

Egidia menundukkan wajahnya. Tiba-tiba saja, Hades tak bisa bergerak, dan ia hanya bisa memasang senyum sinis. Muncullah Hakurei, Silver Saint, dan Mini, Heavenly Saint Gemini. Dari retakkan Surplice Hades, tertusuk lah punggung Hades dengan salah satu senjata Libra, Sword. Hades muntah darah.

"Paman, kenapa?", kata Egidia.

"Untuk kali ini saja, aku mengalah", kata Hades.

Mengetahui bahwa dirinya akan kalah, Hades tersenyum. Hati Hades luluh melihat perkembangan mereka berdua, terutama Aphrodite. Ia merasa puas dengan strategi Athena yang diam diam menyuruh Hakurei, dan Mini untuk mengikuti mereka. Sebenarnya, ia tahu bahwa Hakurei, dan Mini ada di dekatnya.

"Athena, kau masih pintar seperti biasanya. Dan Aphrodite...kau sudah berani mengambil keputusan, ya", kata Hades sambil menunduk.

Laica hanya bisa menangis melihat Hades terluka separah itu. Melihat Aphrodite menangis untuknya, Hades tersenyum. Melihat Hades tertusuk, kedua belah pihak berhenti bertarung, dan melihat ke arah Hades, Laica, dan Egidia. Walaupun Hades dingin, dan terkesan tidak peduli, dia tetaplah dewa berhati baik yang menyayangi keluarganya. Di tengah akhir hidupnya, Hades mengucapkan permintaan terakhirnya.

"Maaf aku mencekikmu. Kau masih naif seperti dulu Aphrodite. Karena ini keputusanmu, Aphrodite, bunuhlah aku", kata Hades sambil tersenyum.

Mendengar permintaan terakhir Hades, semua orang terengun. Laica terengun, dan ia berteriak bahwa tak bisa membunuh paman yang amat di cintainya itu. Setelah lama di bujuk, akhirnya Laica mengangguk dengan isak tangis, Laica mendekati Hades. Sambil memegang Tyche yang telah berubah menjadi tombak. Laica sampai di depan Hades. Melihat Hades yang menatapnya dengan lembut seperti zaman Yunani Kuno dulu, tubuh Laica bergetar hebat.

 Melihat Hades yang menatapnya dengan lembut seperti zaman Yunani Kuno dulu, tubuh Laica bergetar hebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aphrodite, aku sudah pernah bilang kan, apapun keputusanmu, aku akan mendukungmu. Ketika kau telah mengambil keputusan berada di pihak Athena. Kau harus menerima resiko nya, kau telah memilih menjadi musuhku. Itu artinya, aku adalah musuhmu. Sekarang tusuk aku", kata Hades sambil tersenyum.

"Tapi...tapi, aku menyayangi paman", isak tangis Laica.

Sekali lagi Hades berusaha membujuknya agar membunuhnya. Egidia hanya bisa menunduk sedih. Tangan Laica masih bergetar. Melihat Laica yang tegang, dan syok, Hades menyentuh wajah Laica. Perlahan Laica menjadi tenang. Tak punya cara lain, Hades memberi tahu bahwa Greatest Eclipse nya akan segera sempurna. Di saat genting itu, Hades memberikan Laica pilihan. Membiarkan warga bumi mati karena Greatest Eclipse nya, atau membunuhnya. Perlahan situasi menjadi tenang. Tangan Laica bergetar kencang. Namun, karena ia telah belajar menggunakan logika selama ini, akhirnya Laica mengangkat tangannya. Ia memilih warga bumi, dan bersiap menusuk Hades. HEYAAAAAAAA!! Teriak Laica sambil menangis. Hades tersenyum. JLEEEEEB!! Dada kiri Hades tertusuk. Segel Pergerakan Athena melemah. Laica tersungkur. Hades pun terdiam. Tak lama kemudian, ia mengangkat kepalanya, dan melihat Laica untuk yang terakhir kalinya sebelum ia di segel.

"Ah, akhirnya...Aphrodite...", senyum puas Hades.

Paman...", isak Laica.

"Akhirnya aku bisa melihatmu menjadi dewi yang kuat. Selama ini, kau selalu bersikap seolah-olah kau lemah. Akhirnya, merpati kecil lemah seperti mu bisa terbang menjelajahi langit setelah sekian lama takut untuk mencoba terbang", kata Hades menunduk lemas sambil menutup matanya.

Hades menarik nafasnya sambil tersenyum, untuk merasakan segarnya udara bumi untuk yang terakhir kalinya. Sementara Laica hanya bisa menangis tersedu-sedu.

Saint Seiya: The Wing of Eternity
Chapter 10
-Selesai

Saint Seiya: The Wing of EternityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang