28,4fm (Ketika semesta mengizinkan)

230 21 0
                                    


Happy reading..

"Wah gila gila gila podcast nya alana malam kamis kemaren pecah yang denger nyampe ratusan ribu" seru dewi heboh sambil terus mentengin spotify nya radio 28,4 fm.

Memang khusus untuk acara the voice of heart dan podcast yang di bawakan alana bisa di dengarkan melalui radio juga aplikasi spotify tak heran banyak kaum milenial yang dengan senang hati mendengarkan.

Di era yang sudah modern serba digital banyak  dari mereka yang meninggalkan radio memilih medengarkan lagu di berbagai aplikasi yang telah ada.

Dengan alasan itulah the voice of heart berdiri untuk menghibur para kaum milinial yang sedang di buru kebosanan tengah malam.

Dan alasan kenapa the voice of heart di siarkan malam pukul 9 itu karna tema nya mengusung obrolan pada malam ketika suara kendaraan sudah mulai lengang ketika kesibukan sudah mulai berakhir maka di tengah bersantai bisa dengan fokus mendengarkan acara the voice of heart.

"Ah yang benarrr" ujar gio tak percaya.

Dewi menaruh ponsel nya lalu di kelilingi iyaz,alana,dewi,gita,dan gio.
Mereka adalah kru yang dengan tidak mudah mengusung tema memperiapkan ini itu juga membuat poster aagar terlihat lebih menarik.
Mereka yang bekerja keras untuk acara the voice of heart.

"Wah gila alana kereennn belum sebulan rating yang kita peroleh udah melesat gitu aja" gita berseru bangga.

"Kok gue sih kak,gue kan cuman bagian freelance ngak menetap cuman masuk dua kali dalam seminggu,ini itu berkat kerja keras kalian"

"Tapi lo yang mengusung tema the voice of hear Al,lo juga yang atur segala macam tentang podcast kita bahkan nggak ikut campur sama bagian itu"tambah dewi.

"Benar kata dewi Al,lo emang hebat"

Alana hanya tersenyum tipis menatap satu-satu senior di depan nya.

"Al kuliah lo nggak keganggu sama pekerjaan ini kan? Takut nta nyokap lo marah gegara lo lalai dan tugas lo teledor" ucapan gio membuat dada alana bagai di tusuk  panah tepat di hulu hati.

Jangan kan marah,alana kuliah saja mereka tidak tau,mereka tidak peduli lalu apa yang alana khawatirkan.
.
"Nggak kok tenang aja"balas alana

Iyaz yang tau segalanya hanya diam tak ikut berkomentar
"Yaz lo nggak mau traktir kita?" Tanya gita becanda.

"Ide bagus lo semua gue traktir deh anggap aja kita ngerayaiin rating yang jauh lebih bagus dari tayang perdananya"

Mereka berseru bahagia dan memutuskan untuk kembali bekerja sebelum nanti pukul lima mereka akan pergi bersama.

*****

Kafe bergaya vintag  yang ada di kawasan jakarta adalah keputusan iyaz di sana merka akan di traktir iyaz sembari memgobrol santai dan menikmati pahit nya kopi.

Sebelum nya alans pamit untuk ke toilet sebentar.

Alana mencuci tangan nya di wastafel toilet lalu berjalan keluar dengan menunduk hingga tak sengja menabrak punggung seseorang yang sedang mengobrol dengan ponsel.

"Eh sorry gue ngagk sengaja"ujar alana gelagapan.

Si pemilik punggung itu berbalik,mereka saling pandang dengan tatapan yang lekat

"Ternyata benar semesta mengizinkan gue untuk melihat elo kedua kalinya"

"Alzam?

"Iya alana"

Keduanya tertawa kecil.
"Sendiri?"

Alana menggeleng lalu menujuk ke arah meja teman nya dengan dagu.

28,4fm  [Selesai]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang