28,4fm (Selangkah lebih dekat)

159 20 0
                                    


Happy reading..

Kriiiiiinggggggggggggg

Tangan alana terulur meraih jam waker lalu mematikan nya masih dengan kepala yang sepenuh nya berada dalam selimut tebal.

Lima menit kumudian baru lah ia duduk mengucek matanya,berusaha mengumpulkan nyawanya.

Alana bangun,berjalan membuka pintu kamar dan mendapati ruangan yang sepi,abang nya sudah berangkat dari pagi buta itu sudah pasti.

Senyum alana merekah kecil ketika mendapati stic note yang rertempel di kulkas.

"Good morning alzam eh maksud abang alana,makanan nya udah abang siapin,kamu makan baru boleh pergi,jangan pulang terlalu larut,kemungkinan abang ngak pulang nanti malam"

"Gini-nih kalau ember bocor tau rahasia,sampe nama adek nya sendiri lupa" cibir alana.

Ia mengambil sepiring nasi juga ayam goreng yang sudah fares siapkan.
Jika di telisik lebih dalam,alana memang tidak pernah di perhatikan ibu nya,namun seakan tuhan berbaik hati menghadirkan sosok abang yang sangat baik,bahkan bisa menjadi sosok ibu untuk alana.

Dan alana bersyukur soal itu,fares memperlakukan nya sangat baik,fares bahkan tidak pernah membentak nya sekalipun..

Ting

Fayyaz : al nanti siang ke rumah ya,bunda ngundang kamu makan.

Alana mendesah,ia bingung sendiri,satu sisi alzam sudah mengajak nya dari kemarin,satu sisi alana tidak mungkin melihat raut wajah kecewa ibunda iyaz yang sangat baik pada dirinya.

Alana : malam aja gimana kak? Alana lagi ada urusan kalau siang.

Fayyaz : boleh deh,kata bunda aku di suruh jemput kamu.

Alana : kata bunda atau kata kakak sendiri😑😑😑

Fayyaz : 💯 untuk kamu al😅😅

Alana memilih mematikan ponsel nya ia ingin segera bersiap,alzam akan menjemputnya pukul sembilan nanti.

******

"Tumben abang sisir rambut,mau kemana?"

Alzam yang sedang bersiap terlonjak kaget mendapati nada berjalan ke arah nya.

"Pergi sama temen nad"

"Temen apa temen" goda nada.

"Temen tapi demen nad" balas alzam dengan tawa gelinya.

"Sini deh bang"

Alzam menurut ia melangkah lebih dekat dengan nada.

"Abang harus jadi diri abang sendiri,yang kayak gini bukan abang" ujar nada sambil memperhatikan penampilan alzam yang rapi.
Kemeja yang di lipat hingga siku dengan celenan jins yang hari ini tidak robek sana-sini dan rambut yang di sisir rapi.

"Abang yanga nada kenal itu,berantakan tapi baik" alana mulai mengacak rambut alzam agar terlihat sperti biasanya.

"Abang alzam yang biasanya makek kaos dengan kemeja tanpa di kancing,dan sepatu konvers putih yang lusuh"

28,4fm  [Selesai]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang