28,4fm (Cerita di kota bogor)

193 23 0
                                    


Happy reading..

Alana membuka matanya ketika ayam berkokok,namun di lihat dari ventilasi jendela kayu di luar masih gelap.
Udara dingin membuat alana membekap tubuh nya dengan selimut yang diberikan mbok jum, alana bangun memgumpulkan nyawanya lalu berjalan keluar kamar,wangi makanan yang baru selesai di masak membuat kesadaran alana sembuh 100%.

"Mbok masak apa" tanya alana sembari menarik kursi di meja makan.

"Cah kangkung sama telur dadar,maaf ya nak alana si mbok nggak bisa kasih makanan enak" ujar wanita tua itu dengan lembut.

Alana tersenyum "alana apa aja mah suka mbok,kalau rumput di kasih garem juga alana suka"

Mbok jum tergelak,lalu ia melanjutkan kegiatan nya,tak berapa lama alzam keluar dengan rambut berantakan dan tanpa baju.

Catat.

Tanpa baju.

Alana terbelalak lalu menoleh ke segela arah asal bukan ke arah alzam,tanpa rasa bersalah alzam malah duduk di kursi depan alana dengan wajah kantuk dengan mata yang terpejam.

Alana menelan ludah susah payah,merutuki dirinya sendiri yang melihat pemandangan mengenakkan di pagi buta.

Otot-otot lengan yang  terbentuk sempurna,dengan perut rata berkotak delapan,
Yang alana heran kapan alzam ke gym setiap hari kah atau sebulan sekali.

Tak cukup di situ alana di buat terkejut ketika alzam berjalan memperlihatkan punggung nya yang mememiliki banyak bekas, seperti luka bakar.

Rasa penasaran alana semakin menjadi ketika alana sadar hampir seluruh punggung alzam terdapat bekas luka bakar.

"Alzam kebiasaaann kalau bangun pakek baju dulu,ada nak alana lhoh itu nggak malu?"

Alzam hanya nyengir tak bersalah lalu pergi menuju kamar sebelah,dan keluar lagi dengan sudah menggunakan baju kaos kebesaran namun sangat cocok di tubuh nya yang jangkung.

"Makan Al habis ini lo ikut gue"

"Kemana?"

"Ntar juga lo tau,dan gue yakin lo suka" sahut alzam dengan raut wajah sok misterius.

******

Motor trail alzam berhenti di sebuah tempat parkir berjejer dengan puluhan motor lain nya, masih terbilang pagi namun tempat nya bisa di katakan ramai.

Alana turun membuka helm nya memperbaiki rambut nya yang sedikit berantakan.

Bak adegan slow mention,kegiatakan alana yang mengikat rambut nya di amati alzam dengan senyum tipis di bibir nya.

"Al kita ini di mana sih" tanya alana masih bingung dengan keadaan sekitar.

"Ya di sini,lo diem aja ikut gue jangan jauh-jauh di sini rawan penculikan" ujar alzam dengan wajah serius.

Alana mengendik ngeri lalu menyusul alzam yang terus berjalan,menaiki tangga lalu berjalan lagi hingga mereka tiba di atas daratan tinggi dengan dikelilingi pohon-pohon besar yang rindang,hawa sejuk pagi membuat siapapun mengeratkan jaket nya,embun-embun yang masih di ujung daun,awan-awan yang menyerupai kapas  bergelantung cantik. Dengan kabut yang mengelilingi pegunungan sekitaran nya.

Amatan alana jatuh pada jurang yang curam kebawah sana,membuyarkan lamunan tentang keindahan sekitar bergantian dengan kengeriaan.

Alana tidak bisa membayangkan jika ia jatuh,mungkin jasatnya tidak akan di temukan lagi.

"Lo tunggu bentar ya Al"

"Eh mau kemana?" Tanya alana panik ketika alzam berniat meninggalkan dirinya sendirian.

28,4fm  [Selesai]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang