28,4fm (Hati yang terluka)

170 18 0
                                    


Happy reading.

***

Iyaz duduk melamun di kubikel nya menatap kosong layar komputer yang menyala.
Seakan tak berisi apa-apa,
Iyaz seolah tenggalam dalam fikiran nya tentang alana.

Alana gadis yang ia sukai diam-diam,gadis yang selalu membuat nya berdebar,gadis yang selama ini ia lindungi,ia jaga,dan ia berikan perhatian spenuh nya.

Namun sayang gadis itu bahkan sudah menolak sebelum iyaz berkata yang sejujurnya.

Sudah lama iyaz ingin mengatakan perasaan nya pada alana,namun ia takut,ia takut alana menjauh darinya hanya karna perasaan sialan ini.

Dari awal alana sudah mengatakan pada iyaz jika ia hanya menganggap iyaz sama sperti abang nya,namun sial nya iyaz tidak bisa mencegah hati nya yang berlabuh pada alana hingga tidak bisa hilang meskipun iyaz coba sekeras mungkin.

Iyaz tersentak ketika merasakan  tepukan di bahu nya.

"Yaz lo ngelamun? Di panggil dari tadi jugak" ujar gita jengkel.

"Oh lo git,ada apa?"

"Gue mau ngajak lo makan siang,mau ngak? Sekalian ada yang pengen gue omongin"

Iyaz menatap gita lama,gadis di depan nya ini cantik,dengan tubuh semampai dan rambut bergelombang,gita itu sangat cantik bahkan,iyaz tau gadis ini menyukai nya namun iyaz tidak bisa iyaz kesal pada dirinya sendiri.

"Boleh deh"

Sahutan iyaz tentu saja membuat gita bahagia,ia segera berdiri merapikan sedikit rambut nya lalu berjalan beriringan keluar mereka melewati ruangan penyiar yang pintu nya terbuka.

Di dalam nya iyaz bisa melihat alana yang sedang duduk dengan laptop yang menyala juga beberapa kertas yang berserakan.
Hari ini alana tanpak cantik dengan kaos putih dan jins bewarna biru denim,sederhana namun mampu membuat iyaz jatuh cinta.

"Lo ngeliatin alana?"

"Oh enggak" iyaz terkesiap lalu menggelang dan tersenyum kaku.

******

Suasana ruangan càfe bergaya vintage cukup ramai di isi oleh pekerja kantoran yang ingin mengisi perut nya.

Iyaz duduk dengan pandangan kosong,dan melamun,bukan hanya sekali iyaz terlihat sibuk dengan fikiran nya mengacuhkan gita yang sibuk mengoceh.

Gita memghela nafasnya.
"Yaz"

Lagi-lagi iyaz terkesiap
"Iya git"

"Kalau yang ada di fikiran lo alana mending lo balik dari pada lo ngelamun" gita berkta biasa saja namun ada nada ketus di dalam nya.

"Lo marah?"

"Lo fikir aja sendiri,kalau misal lo ngajak orang makan tapi yang di ajakin patung yang fikiran nya lagi melanglang buana ke tempat lain" kali ini gita benar-benar kesal pada sikap iyaz.

"Sorry,btw apa yang mau lo omongin?"

Gita mendogak menatap iyaz lekat.
"Gue suka sama lo yaz"

Iyaz terkejut yang ia tau gita selama ini kalem,lalu bagaimana ia bisa menjadi seberani sekarang,menyatakan perasaan nya begitu mudah tanpa rasa malu sedikit pun.

"Gue tau apa jawaban lo,gue tau karna gue ngak buta dengan semua sikap lo tentang alana, tapi di sini gue ngak bisa ngelakuin banyak hal,gue ngak bisa melarang hati gue untuk ngak jatuh di hadapan lo,tapi gue lemah hingga pada akhir nya membawa gue pada sakit yang tak berujung ini" gita menunduk sorot matanya berubah sendu.

28,4fm  [Selesai]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang