28,4fm (Pergi)

203 25 0
                                    


Happy reading.

Fares terkejut bukan main,ia mengurai pelukan alana menatap alana dekat.

"Kamu tau pergi bukan jalan keluar untuk nyelesaiin masalah Al"

"Alana udah ngak kuat bang"

"Bersabarlah sebentar lagi,abang yakin mama punya alasan tersendiri"

"Abang nyuruh aku sabar? Sementara abang nggak pernah ngerasaiin apa yang aku rasain" lirih alana masih dengan sesegukan.

"Abang minta maaf"

"Yang aku minta hanya kejelasan abang,ia atau bukan"

Fares menghela nafas nya berat, alana memang kerap kali mepertanyakan kebingungan nya, namun fares tidak memiliki hak untuk menjelaskan semuanya,biarkan orang tua mereka yang menjelaskan semuanya.

"Pulang lah,sebentar lagi abang sudah harus pergi".

Alana hanya diam tidak bergeming membiarkan fares pergi dan meninggalkan dirinya sendiri.

Hingga pagi bergulir siang dan siang menjelang sore,bahkan sirat senja sudah nampak terlihat namun alana belum juga pergi.

Ia hanya duduk menatap kosong kedepan,ponsel nya sengja ia non aktifkan.

******

Troktoar jalan yang kering dengan debu jalanan yang menguar menepak satu demi satu langkah alana yang tak terarah.

Alana sedang tidak ingin pulang ke rumah,juga tidak untuk ke apartemen fares,alana juga tidak ingin menemui teman-teman nya,

Lampu sorot kenderaaan bermotor berhenti tepat di depan nya,alana tidak mengenal ia terus melangkah hingga namanya di sebut.

"Alana"

Alana berhenti ia menoleh mendapati Alzam berdiri di samping motor nya,penampilan alzam tak kalah berantakan dengan dirinya, jins hitam belel  kaos dan kemeja yang tidak di kancing dan masih setia dengan konvers putih tanpa di cuci, rambut alzam tidak usah di jelaskan, beratankan dan sedikit gondrong.

"Lo kenapa?"

Alana tidak menjawab,mata bengkak dengan hidung memerah mungkin bisa menjadi jawaban atas pertanyaan alzam.

"Mau ikut gue?"

"Kemana?"

"Bogor mungkin"

Alana mendogak,menatap alzam dengan alis yang mengerut,tidak salah?
Mereka ke bogor dengan jam yang menunjukkan pukul 7.

"Kenapa nggak mau ikut?"

"Boleh deh" sahut alana kecil.

Alzam tersenyum ia memberikan helm nya untuk alana,
Motor trail  yang jok nya tidak terlalu luas membuat mereka duduk begitu dekat, alana memegang erat ujung kemeja alzam.

"LO MAU TERBANG NGAAKK"

"NGGAK USAH NGEHALUUUU"

"SIAP-SIAP KITA TERBANG" setelah menyelesaikan ucapan nya alzam menambah laju motor dengan menyalip beberapa mobil juga mobil lain nya,membuat alana mau tidak mau memeluk alzam demi KESELAMATAN NYA.

"ALZAAMMMM LO GILAAAA"

"ALLL BERHENTIIIII"

"YA ALLAH ALZAM GUE MASIH PENGEN HIDUPPPP"

gelak tawa alzam memecah keheningan malam di tengah berisik nya suara kenderaan bermotor lain nya.

Alana ikut tertawa,rasa sakit  yang alana rasakan hilang seketika berbaur dengan  suara angin malam yang berhembus.

28,4fm  [Selesai]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang