Sepulangnya dari membeli Cenil di Mbah Yah, Yeuna langsung memakannya sambil menonton channel tv trans7. Menurutnya menonton channel ini lebih bermanfaat untuk kekebalan sistem imun otak kuacinya. Katanya, kalo nonton sinetron dia malah geregetan. Masa iya, tokoh utama udah mati tapi sinetronnya masih jalan sampe ribuan episode. Dah lah kalo kata Yeuna mah -bodoamat, hamba males mikir-.
Sesekali ia melirik ponselnya, sedari tadi ia mengirimkan pesan pada Izah tetapi belum dibalas. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 9 malam lebih.
Atensinya kembali menuju tv di depannya.
Drrrt... Drrrrt...
Ponselnya bergetar, satu notifikasi muncul. Ia buka.
Rupanya pesan dari Izah, yg tidak bisa masuk kuliah.
Setelah mengirim pesan pada Izah, ia bergegas menuju kamar mandi. Seperti biasanya, ia akan sholat Isya sebelum tidur. Setelah itu, ia tidur sambil memeluk guling kesayangannya. Fyi, Yeuna itu harus selalu memeluk sesuatu ketika ia tidur, entah itu guling, bantal, boneka atau orang sekalipun. Jika tidak, pasti dia akan mencari sesuatu yg bisa ia peluk. Pokonya harus ada.-----------------
Pukul 5.00 pagi, gadis dengan surai dibawah bahu itu mulai mengerjapkan matanya. Ia bangun sediki terlambat dari biasanya. Maklum, biasanya ada Izah yg akan membangunkannya di pukul 4.45.
Yeuna bergegas bangun menuju kamar mandi, yang setelah itu menunaikan shalat subuh, sendiri.
Setelah sholat subuh biasanya dia hanya akan goleran lagi di kasur. Selalu. Kembali tidur.
Tapi untuk hari ini, dia akan belanja ke pasar legi untuk berbelanja bahan makanan yang sudah habis. Meskipun ia bisa saja langsung makan di tempat Bude Har, tapi dia terlalu malu dan sungkan. Gadis yang biasa dipanggil Nana ini merasa tidak enak jika terus merepotkan bude nya itu.
Dia berjalan keluar kos, tak lupa mengunci terlebih dahulu sebelum meninggalkannya.
Butuh waktu 15 menit baginya untuk jalan kaki menuju pasar. Ya dia berjalan kaki sendirian dengan setelan babydoll panjang berwarna navy dengan cardigan rajut berwarna pink tak lupa hijab instan warna navy. Pikirnya, ini seperti olahraga pagi.
Sesampainya di pasar, ia lantas membeli semua kebutuhan yang ia inginkan. Mulai dari sayur, cabe, tomat, bawang merah, bawah putih beserta antek-anteknya. Tak lupa ia membeli 2kg daging ayam. Bukannya rakus. Dia hanya berjaga-jaga jika teman-temannya datang berkunjung ke rumah, biasanya mereka akan mengajak untuk makan-makan bersama.
Ah dia ingat, dia ingin sekali membuat cemilan tahu ranjau yang akhir-akhir ini sedang viral. Alhasil, dari penjual daging ayam, ia berputar mencari penjual tahu. Set, ketemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brian Kang - Cenil Alun-Alun
RandomPertemuan tidak sengaja dengan pria sipit yang memberi kesan menjengkelkan bagi Yeuna. Hanya butuh satu kata untuk mendeskripsikan kesannya dengan pria itu lantaran merebut jatah cenil favoritnya di tengah keramaian alun-alun kota. Kampret!!!!! Ini...