"Mas....."
Panggil Nana lirih pada Brian.Namun bukannya menyahut, Brian malah melonggarkan pelukannya dan membalik tubuh Nana menjadi berhadapan dengannya
Brian mengecup kening Yeuna pelan. Kemudian kedua kelopak matanya. Berlanjut pada bagian hidungnya. Kemudian tangan kanannya menarik dagu Nana menuntun agar menatap Brian
Brian langsung mengecup bibir Nana pelan berulang kali. Namun Nana hanya diam tidak membalas.
Yang awalnya hanya berupa kecupan, kini beralih menjadi lumatan. Brian dengan pelan melumat bibir ranum milik Nana. Lumatannya makin lama makin menuntut.
Ya. Brian ingin Nana membalas ciumannya.
Tak habis akal, Brian menggigit bibir bawah Nana. Sontak Nana mengerang kesakitan sehingga membuat bibirnya sedikit terbuka.
Kesempatan ini digunakan oleh Brian untuk memasukkan lidahnya. Mengabsen seluruh deretan gigi milik Yeuna.
Tangan kiri Brian tidak tinggal diam. Ia meletakkan tangan kirinya di belakang kepala Yeuna bertujuan untuk mendorong tekuk leher Yeuna agar lidahnya bisa bermain dengan lidah Yeuna lebih dalam lagi.Seolah terbuai dengan permainan Brian, Yeuna pun mengalungkan kedua tangannya pada leher Brian.
Cukup lama mereka bergelut dengan aktifitas panas itu, Yeuna yang merasa kuwalahan dengan nafasnya iapun memukul pundak Brian untuk melepaskan ciumannya.
Brian pun melepaskan ciumannya, sedang benang saliva milik keduanya masih terhubung.
"I love you" ucap brian dengan nafas tak beraturan.
Kemudian Brian berjongkok dihadapan Yeuna.
Ia menarik tangan kanan Yeuna. Kemudian tangan kirinya mengambil sesuatu di saku celana jeansnya sebelah kiri.
Btw, ini ceritanya mereka masih di dapur kosannya Yeuna loh😅
"Na, dengerin aku nyanyi bentar ya" ucap Brian menatap dalam mata gadis dihadapannya itu
Sampai habis nyawaku
Sampai habis usia
Maukah dirimu jadi teman hidupku?
Kaulah satu di hati
Kau yang teristimewa
Maukah dirimu hidup denganku?Nyanyian Brian membuat airmata Nana luluh lantah tanpa aling-aling yang bisa membendungnya.
Nana ambyaaaaarreu hanya dengan menatap lelaki yang berjongkok dihadapannya sambil memegang tangan kanannya itu. Suaranya mampu membuat volume air mata Nana bertambah deras.
"Na, kamu mau kan jadi satu-satunya ibu dari anak-anakku kelak?" tanya Brian
Nana sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Dia hanya mengangguk mantap membuat Brian seketika berdiri dan memeluk nya dengan posesif.
"Kalo seandainya kamu gak mau pun aku juga gapapa, kan aku emg udah jadi suami kamu. Kamu seneng kan punya suami ganteng kaya aku? " suara Brian membuat Nana mendecih melepaskan pelukan lelaki itu
"Ih kampret!!!!" Yeuna menahan senyumnya. Kesal dengan Brian.
Duh Brian Brian, seneng bener bikin orang misuh-misuh. Udah bener-bener lagi romantis, eh malah ada aja kelakuan mulutnya itu. Merusak suasana aja
"HAHAHA. lucu banget si istriku" ucap Brian sambil menguyel-uyel pipi Nana. Yang diuyel-uyel cuma bisa jejeritan sambil mencoba menepis tangan kekar Brian
Akhirnya Brian pun melepaskan pipi Nana. Tangannya bergerak meraih anak rambut Nana kemudian menyampirkannya ke belakang telinga
"Kamu cantik banget tau gak si Na"
KAMU SEDANG MEMBACA
Brian Kang - Cenil Alun-Alun
RandomPertemuan tidak sengaja dengan pria sipit yang memberi kesan menjengkelkan bagi Yeuna. Hanya butuh satu kata untuk mendeskripsikan kesannya dengan pria itu lantaran merebut jatah cenil favoritnya di tengah keramaian alun-alun kota. Kampret!!!!! Ini...