17

24 2 0
                                    


"Emm boleh minta waktunya sebentar"

Sebuah suara dari microphone itu, membuat semua pasang mata mengalihkan enterupsi nya ke arah sumber suara, yang tak lain adalah dari bagian panggung hiburan.
Terlihat seorang lelaki tampan, dengan cengiran khasnya. Seperti sedang kesulitan merangkai kata untuk ia lontarkan.

"Engggg... Sebelumnya, saya ucapkan selamat untuk Pernikahan Mas Brian dan Nana. Semoga kalian bahagia selamanya.

Emmm....... Hehehe. Sebelumnya, saya ucapkan terimakasih sekali buat mbak MC yang sudah memberikan kesempatan kepada saya untuk berdiri disini" ujar lelaki itu, masih dengan cengiran khasnya, dan mata sedikit terpejam saat tersenyum.

Lelaki itu menghela napas sebentar, kemudian melanjutkan kalimatnya lagi.

"Wah rasanya berbeda sekali, saya bener-bener gugup untuk berbicara disini. Padahal saya sering banget ngisi seminar. Hehehe"

"Langsung saja, disini saya ingin sedikit mengungkapkan isi hati saya. Untuk seseorang wanita yang sangat-sangat saya sayangi, setelah Mamah dan Nenek saya. Untuk seorang wanita, yang mampu mengerti dan mewarnai hari-hari saya. Untuk seorang wanita yang selama ini selalu ada dan menemani saya. Maaf, maafin aku, yang udah selalu buat kamu khawatir. Maafin aku yang udah jarang ngabisin waktu sama kamu kaya dulu. Maafin aku juga, udah sia-siain perhatian kamu selama ini. Tapi....."

Lelaki itu menjeda kalimatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lelaki itu menjeda kalimatnya. Menghela napas sebentar, menetralisir kegugupan yang sedang melanda dirinya.

Di lain sisi, Yeuna dan Brian tampak kaget dengan kejadian di luar dugaan di tengah acara resepsi pernikahan mereka.

"Lah, Si Dony ngapain pake acara curhat-curhatan disitu?" celetuk Brian mengerutkan alisnya

"Gatau mas, emangnya dia ga ada bilang apa-apa ke kamu?" tanya Yeuna balik

"Ga ada sayang. Orang ini tadi seharian aku belum ketemu sama dia. Masa iya, dia mau ngelamar Izah?" tebak Brian

"Heyyy.... Bang Dony itu bukan kamu ya. Dia tuh gak kaya kamu yang maen bertindak semaunya sendiri, gapake ngode ato ngasih clue dulu." jawab Yeuna

"Loh, kandani kok. Delok'en ae. Dekne lak arep ngalamar Izah. Kalo mas bener, Mas rela deh abis acara selesai mas mantap-mantapin kamu deh" ujar Brian. Bibirnya terangkat sebelah menampilkan senyum seringai yang entah apa artinya.

(Loh, serius tau. Liat aja. Dia pasti mau ngelamar Izah)


"Udah deh, diem kamu mas. Dengerin dia ngomong dulu" ujar Yeuna bodoamat, kemudian mengalihkan atensinya pada Dony kembali.

Di meja bundar yang disediakan untuk tamu undangan, terdapat Izah yang baru saja duduk disebelah Ibunya dengan membawa dessert berupa Brownies di tangannya. Kemudian ia menyantapnya, tanpa menghiraukan hiruk pikuk keramaian disekitarnya.

Brian Kang - Cenil Alun-AlunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang