Ditengah keramaian salah satu Mall di Kota Surabaya, Nana yang berjalan berselimut sepi. Sedari tadi dijalan ia hanya diam, karena Brian pun diam. Ia hanya tak berani untuk mengawali pembicaraan. Ini sungguh menyakitkan bagi Nana yang notabene nya manusia berisik dihadapkan dengan situasi yang hening mencekam seperti ini.
"Mas Iyan mau ngajak Nana kemana?"
Setelah pergulatan perang batin hingga kepalanya ingin kembang kempis -apaan si-Akhirnya Nana memutuskan untuk mengawali pembicaraan. Namun lelaki yang berjalan disebelahnya tetap saja diam. Tak menggubris ucapan Nana.
Nana menghentikan langkahnya. Ia sudah diambang batas kesabarannya menghadapi manusia aneh ini.
"Mas Iyan ini mau ngajak Nana kemana sih? Kenapa dari tadi diem aja. Nana nanya juga ga dijawab. Maunya Mas Iyan ke Nana itu apa sih?" ucap Nana agak emosi
"Kita cari makan dulu" jawab Brian dengan nada dingin.
Akhirnya mereka berdua sampai di sebuah kedai makanan cepat saji yang lumayan sepi.
Brian duduk dihadapan Nana yang sudah mendaratkan bokongnya lebih dulu karena saking kesalnya.
Melihat Nana yang mukanya merah menahan amarah, Brian langsung saja memesan makanan serta minuman dan langsung membayarnya di meja kasir.
Kemudian kembali ke tempat Nana."Na, saya tinggal sebentar" ucap Brian melenggang pergi tanpa mendengar jawaban dari Nana.
"Wong lanang edan. Sak karepe dewe. Dekne sing ngajak, malah aku sing ditinggal dewe" gerutu Nana menatap punggung Brian yang semakin menghilang.
(laki-laki gila. Semaunya sendiri. Dia yang ngajak, malah aku yang ditinggalin sendiri)
Tak berapa lama, pesanan Brian sudah diantar oleh pelayan. Nana sudah cuek bebek, tak memperdulikan Brian.
Langsung saja ia meminum milkshake coklat di hadapannya.Tiba-tiba satu kotak brownis mendarat tepat di hadapannya.
Membuat gadis itu langsung mendongakkan kepala melihat orang yang menaruhnya.
Ternyata Mas Brian.
Setelah meletakkan sekotak brownies dihadapan Nana, lelaki itu kemudian duduk dihadapan Nana.
Ia tersenyum sekilas
Melihat muka cengo Nana seolah menjadi hiburan tersendiri baginya."Mas beliin brownies buat Nana?" tanya Nana heran
"Iya, makan gih"
Mata Nana langsung berbinar ketika ia berhasil membuka kotak itu. Tanpa babibu dadidu dia langsung saja memakan brownies itu.
Sedangkan Brian menikmati pemandangan Nana sambil memakan makanan yang sudah ia pesan tadi.
"kamu ga makan nasinya Na? Tanya Brian membuat Nana mengalihkan atensinya pada pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brian Kang - Cenil Alun-Alun
RandomPertemuan tidak sengaja dengan pria sipit yang memberi kesan menjengkelkan bagi Yeuna. Hanya butuh satu kata untuk mendeskripsikan kesannya dengan pria itu lantaran merebut jatah cenil favoritnya di tengah keramaian alun-alun kota. Kampret!!!!! Ini...