"saya pamit pulang" lelaki itu dengan tidak sopannya langsung keluar dari kosan Nana. Dan langsung menyetater motornya.
Meninggalkan Nana dengan segala pemikiran-pemikiran ganjilnya yang mengalahi kejadian-kejadian ganjil yang diungkap secara tajam setajam dagu Roy Kimochi.
Beberapa menit berselang.
Ting !
Notifikasi ponselnya berhasil membuyarkan lamunan Nana dari Mas Brian.
By: Mas Brian
Jangan lupa bubur ayamnya
dimakan.
Nanti keburu dingin.Sebuah senyum tipis terukir di bibir Nana setelah membaca pesan itu.
Kenapa tadi dingin banget, sekarang chat nya malah kayak perhatian banget gini. Aneh banget. Pikirnya
Langsung saja Nana mengetikkan balasan untuk menjawab pesan itu.
Emm Masa aku kudu manggil dia pake sebutan Mas Bri sih? -pikir Yeuna menimbang-nimbang
Bukan apa-apa gengs. Yeuna itu sedikit kesulitan kalo mengucapkan beberapa kosa kata. Bukannya pelat kidal atau bagaimana. Ia hanya kesusahan untuk mengucapkannya. Terlalu ribet kalo katanya mah.
To: Mas Brian
Iya Mas Iyan. Makasih.
Send.
Not bad lah Na. Pikirnya.
Yeuuu kebanyakan mikirin doi, tar suka lu Na -Author
Nana baru ingat, hari ini dia ada jam kuliah dan bimbingan sama Pak Yugi.
Buru-buru dia memakan bubur ayam yang dibelikan Brian dan menata belanjaannya dikulkas. Kemudian bergegas mandi dan berangkat ke kampus.------------------
Selesai perkuliahan Pak Didik, masih ada waktu setengah jam sebelum bimbingan dengan Pak Yugi.
Ngomong-ngomong soal Pak Yugi ini, bapaknya ini merupakan Dosen termuda se-univ disini. Sebenernya gak pantes kalo bapaknya di panggil Pak Yugi. Orang bapaknya masih muda kinyis-kinyis kincling kaya anggota boyband koriyah GOT7 gitu. Kalo kata lagu A Whole New World, bapak Yugi ini Glowing, Shining, Shimmering, Splendid.Drrrrtt... Drrrttt...
Sebuah panggilan telepon membuat ponsel Nana bergetar. Sontak Nana langsung mengangkat panggilan tersebut.
Tak lain dan tak bukan, panggilan itu berasal dari ibunya di Jombang."Halo Assalamualaikum, bu" ucap Nana mengawali pembicaraan
"Waalaikumussalam Na, gimana kabarnya? Kapan jadi pulang ke Jombang?" jawab ibu. Wahay emaknya Nana yang no basa-basi. Selalu to the point syekalih
"alhamdulillah baik kok bu, Nana janji bakalan pulang secepatnya ke Jombang. Tapi ndak tau kapan. Soalnya nunggu Pak Dosen nerima bab akhir ku Bu. Ibu sama Ayah sehat-sehat aja kan? Fia juga sehat kan Bu?" jawab Nana lirih
Ia takut mengecewakan ibunya."Emm yawes kalo gitu. Kita sekelurga sehat Na. Oh iya ibu sampe lupa. Temen kamu Evi anaknya Bu Ifah mau nikahan tanggal 18 besok. Kalo bisa kamu pulang ya, sekalian kondangan. Ibu ndak enak kalo ndak dateng. Tau sendiri kan Bu Ifah kan temennya Ibuk" ujar Ibu Nana panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brian Kang - Cenil Alun-Alun
RandomPertemuan tidak sengaja dengan pria sipit yang memberi kesan menjengkelkan bagi Yeuna. Hanya butuh satu kata untuk mendeskripsikan kesannya dengan pria itu lantaran merebut jatah cenil favoritnya di tengah keramaian alun-alun kota. Kampret!!!!! Ini...