Jangan di play dulu mulmednya
Pagelaran singgasana yang terbilang sederhana namun mewah ini memberi kesan tersendiri bagi seorang Yeuna. Untuk pertama kalinya, dan semoga saja menjadi kali terakhirnya pula untuk duduk di atas pelaminan ini.
Disebelah kanan singgasana Yeuna dan Brian, ada Mamah papah nya Brian. Di sebelah kiri ada Ayah dan Ibu Yeuna.
Kedua besan ini, tersenyum senang seolah saling menguatkan dan memberi kepercayaan bahwa akan ada kebahagiaan bagi keluarga mereka di masa mendatang.Setelah acara inti yang berlangsung selama 1 jam yakni sejak pukul 19.30 hingga 20.30 WIB, akhirnya mereka menginjak ke acara salam-salaman, makan-makan, dan hiburan.
Setelah menempuh acara salam-salaman, dan berbincang-bincang ringan dengan tamu, akhirnya Brian dan Yeuna bisa sedikit beristirahat.
Sekarang Yeuna dan Brian bersanding dengan senyum merekah milik Brian yang sedari tadi tidak pernah luntur.Apa ia memang sebahagia itu? Hingga untuk menutup giginya yang berjajar rapi barang sebentar saja, rasanya ia tak mampu.
Berbeda dengan Brian, Yeuna malah merasa insecure sendiri.
Sedari tadi ia hanya menunduk malu, bersanding di sebelah Brian.
Melihat para tamu undangan yang tentu saja mayoritas adalah teman dan kolega bisnis Brian dan Papanya.Yeuna merasakan sebuah perbedaan yang cukup membuat dirinya minder untuk bersanding dengan Brian.
Brian melihat Yeuna yang sepertinya kurang nyaman dengan kondisi sekarang ini, kemudian membungkukkan sedikit badannya, dan membisikkan sesuatu di sisi telinga Yeuna.
"Kenapa nunduk terus sih sayang, itu tamunya gabisa lihat muka istri aku yang cantik ini loh" ucap Brian, maksudnya ia ingin menggoda istrinya agar ia tak menundukkan mukanya lagi.
"Kamu udah capek ya?" tanya Brian lagi.
Yeuna menoleh menatap Brian, mencebik kesal. Kemudian ia menggeleng.
"Aku minder tau, berdiri di sebelah kamu mas" ucap Yeuna lirih
"Hah? Gimana?" tanya Brian yang kurang jelas mendengar ucapan Yeuna.
Diapun sedikit menundukkan kepalanya menyamakan tingginya dengan Yeuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brian Kang - Cenil Alun-Alun
RandomPertemuan tidak sengaja dengan pria sipit yang memberi kesan menjengkelkan bagi Yeuna. Hanya butuh satu kata untuk mendeskripsikan kesannya dengan pria itu lantaran merebut jatah cenil favoritnya di tengah keramaian alun-alun kota. Kampret!!!!! Ini...