TIGA

329 98 47
                                    

Ara segera masuk ke dalam rumahnya dan menemukan sosok abang nya sudah duduk di sofa ruang tengah.

"Kok udah pulang? katanya ada seminar," ujar Ara lalu duduk di sebelah abangnya.

"Hooh, baru aja pulang. Nih tas gue masih di samping," kata bang Alfa sembari matanya melirik ke samping-ada tasnya. "Lo pulang sama siapa?" lanjutnya.

Ara mengangguk saja. "Temen," balasnya singkat.

"Cowok, kan? Rendra?" tanya Bang Alfa sambil memasukkan kripik talas ke dalam mulutnya.

Ara menggeleng sambil merebut toples kripik talas yang ada di pangkuan abangnya.

"Kenapa? Tumben."

"Putus," jawabnya singkat.

Alfa mengangguk kecil. "Masalah apa?"

Ara menggeplak lengan abangnya. "Kok gue berasa diintrogasi."

Alfa menaikkan bahunya. "Tinggal cerita apa susahnya, sih," katanya sambil memutar bola matanya malas.

"Dia bohongin gue. Pas itu gue ngajak dia nonton, dia kata gak bisa. Habis itu gue nonton sama Ghea dan Tania. Ehh terus malah ketemu Rendrasialan sama Alya di sana. Alya itu katanya apaya-emm-cewek yang katanya harus Rendra jagain karena dia sakit." Ara menceritakan garis besar ceritanya. "gue gak suka dibohongin bang. Coba kalau dari awal dia cerita. Gue pasti maklumin. Nah ini, coba gak ketemu gue di mall, pasti gak bakal cerita dia." sambungnya.

Alfa mengangguk-angguk sambil menepuk pelan pucuk kepala adiknya. "Gue kira keputusan lo dah baik. Kalo lo memang ngerasa dibohongin dan lo gak menerima penjelasan dia, ya itu hak lo. Mau udahan atau lanjut," ujarnya. "Tapi lain waktu, kalau ada masalah diomongin dulu baik-baik. Ambil keputusan waktu kepala udah dingin. Kalo lo ambil keputusan pas lagi emosi dan itu jatuhnya keputusan yang salah, lo egois berarti, Ra," sambungnya.

Ara mengangguk dan tersenyum sembari menyuapkan keripik talas ke dalam mulut abangnya.

"Ehh anak-anak Mama udah pada pulang," kata Mama tiba-tiba. "Kok gak pada mandi ganti baju terus sholat? Malah nongki-nongki disini. Ngabisin kripik talas mama juga." sambung Mama sebelum berdecak kecil.

Ara hanya membalas dengan cengiran. Sementara Alfa kembali mengambil keripik talas yang mungkin habis ini tatas.

"Alfa ke atas dulu ya, Ma," ujar Alfa lalu segera bangun dari duduknya.

"Ara keatas juga, ah," kata Ara, ia ikut bangun dari duduknya lalu menuju ke kamarnya.

"Cepet mandi terus turun ke bawah. Makan. Mama udah masak tadi sore," ujar Mama dan dibalas teriakan bebarengan 'Iya Ma' dari Alfa dan Ara.

●●●●

Setelah sampai di kamarnya. Ara segera mandi. Namun ia terkejut ketika baru sadar masih ada jaket Darren melilit di pinggangnya.

"Astaga, lupa, kan. Napa pake lupa segala, sih," katanya menggerutu.

Setelah selesai mandi dan berganti baju. Ara segera membuka ponselnya. Ketika data seluler di ponselnya ia hidupkan, ponselnya langsung bergetar. Dulu sewaktu masih menjadi pacar Rendra, chat yang pertama kali ia buka adalah Rendra. Sekarang? Boro-boro.

Kebanyakan chat di ponselnya adalah dari grup kelas. Kebanyakan membahas ukbm, ulangan harian, ataupun tugas-tugas lainya.
Selain dari grup kelas, grup yang mendominasi ponsel Ara bergetar adalah chat dari grup RAGHETA, yang berisikan Ara, Ghea, dan juga Tania.

RAGHETA

Ara: ada apaan sih rame banget

Ghea: noh scroll ke atas, Tania lagi pamer habis ke pasar malam sama Radim.

Tania: utututu, gak boleh iri gak boleh iri

Ghea: iri neneklo

Ara: dimana ada pasar malem? Kesana yok ghe. Tania tinggal wkwk

Tania: di lapangan citra raya. bodoamat. Toh paling nantinya lo pada ngajak gue juga.

Ghea: sapa juga yang mau ngajak lo. Yok Ra kita kesana sendiri.

Ara: nah sip, besok kan jumat. Terus malamnya kita ya ghe

Ghea: sipppp. Gue jemput besok habis magriban ya Ra

Tania: lahhhh gue ikut. Kalian tega bener ninggal gue sendirian.

Ara: lah lo juga ninggal kita berdua. Ya nggak Ghe?

Ghea: hooh

Tania: terus tadi gue harusnya ajak lo berdua gitu. Aelah gila kalian.

Ara: hahahaaa. Udahlah besok kumpul rumah gue sekitar jam 7 an yaaaa

Ghea: okeee

Tania: ikuttt okeee

Ara: eh gaes. Kan tadi gue bareng darren kan. Rok gue kan kalo naik motor sebegitu tingginya dan sebegitu besarnya bakal kesingkap. Nah darren minjemin gue jaketnya. Tapi lupa gue balikin. Besok temenin ara ngembaliin yaa🤗

Tania: what? Pulang bareng? Kok bisa

Ghea: tadi gue suruh ara bareng darren. Ara belum dijemput soalnya.

Ara: hooh. Gue tadinya gak mau. Tapi ghea maksa ya udah wkwkk

Tania: enak banget dibonceng darren

Ara: gaksi b aja.

Ghea: cih. Dasar tukang gamon

Ara: lhoooo apa hubunganya junaedi

Ghea: adalah. Lo aja gak tau

Tania: apa ghe? Gue juga gak tau ehhee

Ghea: hah? Udahlah gatau bodoamat.

Ara: lahh gimana. Geloo sia

Tania: wkwkwkk

Ara: dah woyy buat ukbm. Noh ukbm biologi ada lagi

Ghea: astagaa males banget huhuu

Tania: 2 in

Ara: gue 3 in huhu

Setelah itu Ara meninggalkan chat bersama Ghea dan Tania. Ia membaringkan tubuh sejenak. Tak lama suara ketokan pintu mengusiknya.

"Woy bangun, noh disuruh mama makan. Badan kecil gini gak pernah makan. Cacingan lo, ya?"

Ara segera melemparkan bantal ke arah abangnya.

"Cacingan pala lo, " katanya sambil bangun.

"Dah, yok turun. Mama udah nungguin di bawah."

Ara hanya mengangguk mendengarkan ucapan Abangnya. Mereka lalu keluar kamar Ara untuk turun ke bawah dan memulai makan malamnya.

***
Huhuu mohon maaf ini dikit banget😭
Emmm, jangan lupa vote dan comment nya teman teman. Tengkyuuu❤🌻







About TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang