Ara kembali masuk ke dalam rumah setelah Darren melajukan motornya.
"Ara, sini dulu," kata Papa memanggil Ara sembari menepuk bagian sofa yang kosong diantara Papa Mamanya.
Ara mengangguk dan duduk di antara Papa Mamanya.
"Habis ngapain? Katanya gak pulang malem-malem. Ini udah jam 10 lebih lho," kata Mama sambil mengelus surai putrinya.
"Dari pasar malem lah Mama. Iya Ara pulang telat, tadi naik bianglala dulu, terus beli permen kapas dulu jadi agak lama," jelasnya. "Tadi pas naik bianglala Ara keinget temen kecil Ara Ma. Siapa itu namanya-oh iya- Nara. Dia sekarang di mana, ya, Ma?" lanjutnya.
"Nara? Temen kecil kamu dulu? Yang rumahnya seberang kan?" tanya Mama.
Ara lalu mengangguk cepat. "Hooh."
"Oo mereka sekeluarga pindah. Kata bibi yang momong Nara, mereka mau pindah ke mana gitu. Gak tau lebih spesifiknya si Bibi," jelas Mama. Ara mengangguk kecil. Mengingat ia dan teman kecilnya hanya berteman tak sampai 3 bulan. Entah kenapa keluarga mereka hanya mengontrak rumah depan hanya 3 bulan.
"Ohiya, Terus tadi pulang dianter siapa?" tanya Papa.
"Oh ... temen, tadi ketemu di sana."
"Gak sama Rendra?" tanya Mama.
"Gak. Ara dah putus."
Mama mengerutkan alisnya bingung, "Kenapa? Kayaknya Rendra anak yang baik, kan."
"Kata Ara, Ara dibohongi. Terus Ara ngajak putus." Alfa menyela.
"Dibohongi kenapa?" tanya Papa lagi. Ara jadi kayak diinterogasi dua kali.
Ara mengedikkan bahunya. "Gapapa. Gak penting." Ara malas menceritakan tentang Rendra lagi.
"Yaudah sana tidur. Udah malem ini," kata Mama. "Alfa juga. Gak usah begadang terus."
Alfa dan Ara hanya mengangguk. Mereka berjalan menaiki tangga dan masuk ke dalam kamarnya masing-masing.
Ara lalu membuka ponselnya. Sumpah dari pertama kali berangkat ke pasar malam sampai saat ini, Ia belum membuka ponselnya sama sekali.
Notif masuk pertama kali ada pada grup RAGHETA. Ara jadi ingat, tadi ia tak mengabari teman-temanya. Jadi tak enak Ara.
RAGHETA
Tania: mana juga tu anak gak muncul-muncul. Bikin khawatir aja
Ghea: hooh
Ghea: mana gue ngechat Darren juga belum dibales. Kemana aja tu berdua
Tania: AH ELAHHH ARAAA MUNCUL GAK LO.
Ghea: mana datanya dimatiin. Ditelpon gak diangkat.
Tania: iyalah. Ara kan hapenya di silent. Sok sibuk banget tu bocah.
Ghea: napa minimal gak digeter aja si. Greget banget gue.
Ara menggelengkan kepalanya melihat Ghea dan Tania yang merutuki dirinya.
Ara: halooooo lo halooo gaesss!!!!! Ara kombek niii wkwkwkk
Ghea: kombek mata lo. Dimana lo sekarang?
Ara: di sini, di kasur empuk punya gue yang berseprei little bear. Uuu unyu banget deh😋
Tania: astagaaa Ara lo kemana aja tadi? Ngapain tadi lo sama darren?
KAMU SEDANG MEMBACA
About Time
Teen Fiction[ ON GOING ] Pertemuan selalu berhubungan dengan waktu bukan? Waktu yang membuat kedua insan saling bertemu, lalu meninggalkan jejak di kehidupannya masing-masing. Entah hanya secuil peristiwa yang berakhir dengan dilupakan atau malah rentetan peri...