special chapter:01

2.2K 161 13
                                    

08.30 pm,Park Restaurant

"Selamat datang,nona muda,mari,mereka sudah menunggu anda" kata kepala pelayan kepadaku,aku pun mengangguk sambil tersenyum,kemudian berjalan mengikuti tuan Yoo,kepala pelayan tersebut.

Hari ini aku diundang makan malam bersama keluarga Woo,papa dan mama memintaku untuk datang lebih dulu supaya mereka tidak lama menunggu kami,sedangkan Bomin dan ketiga adik kembarku yang lain masih harus siap-siap.

Karena makan malam ini terbilang cukup santai,aku tidak memakai baju yang terlalu formal,

Karena makan malam ini terbilang cukup santai,aku tidak memakai baju yang terlalu formal,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Walaupun terlihat sederhana,tetapi ini sangat mewah untukku.asalkan kita pandai memadukannya akan terlihat sangat mewah bukan?dress ini mama rancang untukku.
.
.
.
.
.

"Silahkan,nona" kata tuan Yoo sambil membuka pintunya,"terima kasih,tuan" kataku,lalu berjalan masuk.dan aku bisa langsung mereka tengah duduk sambil berbincang-bincang disana.

"Selamat malam" sapaku kepada keluarga Woo setelah sampai di hadapan mereka.

Dan aku merasa canggung ketika mereka menatapku,dengan tatapan antara sinis,jijik,dan mengejek.

"Oh,apa kamu Park Bomi?" kata nyonya Woo sambil menatapku dari atas kebawah dengan tatapan jijik."i...iya,saya Park Bomi,nyonya" kataku gugup.

"oh" balas nyonya Woo ketus,kemudian langsung mengalihkan pandangannya ke putranya.

"jangan sampai kamu menjadikan dia pendamping hidupmu,Jeongshin,lihat penampilannya" gumam nyonya Woo kepada putranya,sedangkan putranya itu kelihatan gelisah sambil melirik ke arahku.

Aku pun segera menarik kursi di hadapanku,"eh eh siapa suruh kamu duduk disitu?" kata tuan Woo sambil menahan tanganku."lalu,saya duduk dimana,tuan?" tanyaku padanya.

"ya dimana kek,mau di lantai mau di apa" kata nyonya Woo sambil mengambil tangan tuan Woo dan melapnya dengan tisu basah."nanti kamu tertular penyakit dia" gumam nyonya Woo.

Cukup.aku muak dengan mereka.dalam hati aku berdoa agar papa dan mama segera datang untuk melihat keluarga bermuka dua ini.

"heh,kenapa melamun.sini tuangkan winenya!" bentak nyonya Woo kepadaku,kemudian meletakkan gelasnya kasar ke hadapanku.

Aku pun mengangguk dan segera mengambil sebotol red wine yang terletak di atas meja,kemudian menuangkannya ke dalam gelas tersebut.

Setelah terisi,nyonya Woo meminumnya,kemudian menyemburkan winenya ke bajuku,"apa yang kamu masukkan ke dalam wineku,hah,dasar sampah" bentak nyonya Woo sambil menyiramkan winenya ke wajahku.

"dasar manusia sampah,bagaimana bisa pelayan restoran ini membiarkan perempuan seperti dia masuk ke restoran bintang lima ini!" bentak nyonya Woo.

"eomma cu..."

"Jeongshin,"

Ketika putranya hendak menghentikan aksi sang mama,sang papa langsung menegur sang putra,membuatnya mengacak rambut kasar dan kembali duduk.

"keluar dari sini,jalang" kata nyonya Woo sambil mendorongku kasar,dan membuatku tersungkur ke lantai.kemudian aku melihat nyonya Woo mengeluarkan beberapa lembar uang kertas dan melempar tepat ke wajahku.

"tuh ongkos buat taxi,cih,buat ongkos taxi aja gak ada.naik apa kamu ke sini?naik becak!cuih" kata nyonya Woo sambil meludahiku.

'papa,mama,aku mohon...datanglah' batinku sambil berusaha bangun.dan...oh tuhan,kenapa tiba-tiba dadaku sesak.



[Author POV]

"CUKUP!?"

'papa...'

"BOMI ASTAGA!" teriak mama Taeyeon sambil berlari menghampiri Bomi,kemudian memapahnya.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN DENGAN PUTRIKU!" teriak mama Taeyeon marah ke mereka.membuat mereka segera berdiri dan menatap papa Leeteuk gugup.

"pa,noona habis di siram" kata Hyunjin sambil mengeluarkan sapu tangannya dan melap secara perlahan wajah Bomi.

"Jadi,tuan Woo Yeoshin" kata papa Leeteuk sambil berjalan ke arah mereka,

BRAK!?

"apa,yang,kalian,lakukan,pada,putri,kecilku?" kata papa Leeteuk sambil menggebrak kasar meja tempat mereka.matanya menatap nyalang ke mereka dengan tatapan tajam.

"sa..saya..." kata tuan Woo gagap,kemudian menoleh ke istrinya.

"oh...jadi ini perbuatan istri anda?" tanya papa Leeteuk dengan nada dingin.

"Oke," kata papa Leeteuk sambil menghela nafas kasar,kemudian mengeluarkan sebuah map berwarna hitam,"anda mengajukan kontrak kerjasama dengan perusahaan saya,bukan?" tanya papa Leeteuk,membuat tuan Woo langsung mengangguk cepat,"i...iya tu-"

Srek

Srek

Srek

Srek

Tak!

Papa Leeteuk merobek kertas di dalamnya kemudian melempar robekan tersebut tepat ke wajah tuan Woo.

"jangan harap perusahaan kotor punyamu itu bisa berdiri gagah lagi di negara ini" kata papa Leeteuk dingin.

"Yeonjun tolong papah dia" kata mama Taeyeon,kemudian Yeonjun segera menggendong Bomi dan berdiri.

Mama Taeyeon mengambil sebotol wine tadi,kemudian menghampiri nyonya Woo dan menarik kerah dressnya,dan menyiramnya ke nyonya Woo,"bersyukurlah kamu karena putriku sangat baik ya" kata mama Taeyeon emosi membuat nyonya Woo memberontak melepaskan diri,kemudian berhasil.

"astaga,gaunku" gumam nyonya Woo sambil melihat dirinya yang basah,

Bukan cuma mama Taeyeon,Bomin segera mengambil gelas yang sudah terisi wine itu kemudian menyiramnya tepat di depan wajah Jeongshin,sang putra.

"sorry ya,biar impas" bisik Bomin sinis ke Jeongshin,kemudian menghempaskan gelas itu ke samping hingga menimbulkan suara pecah.

"ah,setelah ini aku akan membelikan putriku lamborghini sebagai hadiahnya,karena kalau bukan karenanya-" kata papa Leeteuk sambil mendekatkan bibirnya ke telingan tuan Woo,"perusahaan kotormu itu pasti bakal berulah lagi.dan betapa beruntungnya perusahaan-perusahaan yang pernah bekerjasama dengan perusahaanmu itu ketika mengetahui kalau perusahaanmu udah musnah" kata papa Leeteuk sambil tersenyum sinis.kemudian menjauhkan diri dari tuan Woo yang mematung.

"kalian" panggil papa Leeteuk ke bodyguard-bodyguard di belakangnya,"urus parasit ini" kata papa Leeteuk sambil berjalan ke keluarganya,dan para bodyguard segera mengepung keluarga Woo.

"kita ke rumah sakit sekarang" kata papa Leeteuk sambil melihat kondisi putrinya di gendongan Yeonjun.

Dan mereka pun segera keluar dari Park Restaurant,tempat makan milik mereka.

"se-sederhana apapun penampilan orang,jangan remehkan.karena orang berpenampilan sederhana itu bisa jadi orangnya 'lebih' dari kita.atau mungkin 'memang lebih' dari kita."

Special Chapter:01 END.

My Overprotective Twin Brothers [remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang