chapter 5

2.1K 133 7
                                    

"Bomi..."

Kata pria itu terkejut melihat Bomi sudah berada di sampingnya dan dalam keadaan basah kuyup.

"jadi,bisa oppa jelaskan?" tanya Bomi ke pria itu.matanya memancarkan luka yang sangat dalam.Bomi menatap pria itu sayu.

"aku..."

"apa kamu Park Bomi?"

Belum selesai pria itu berbicara,perempuan di hadapan pria itu memotong ucapannya.perempuan itu menatap Bomi atas sampai bawah.

'cih,bagaimana dia menyukai orang seperti ini' batin perempuan itu remeh.

"kenapa oppa," lirih Bomi ke pria tersebut.air mata yang sedari tadi Bomi tahan akhirnya jatuh.membuat pria itu langsung berdiri dari kursinya dan mengenggam kedua tangan Bomi.

"ini gak seperti yang kamu pikirkan,sayang,aku mohon-"

Bomi melepaskan genggaman pria itu.dadanya benar-benar sesak sekarang.

"Bo-"

"sekarang aku mengerti kenapa akhir-akhir ini oppa sibuk," kata Bomi lirih,kemudian dia melangkah mundur.

"Bomi..BOMI,TUNGGU,AKU BISA JELASIN!" kata pria itu saat melihat Bomi berlari meninggalkan tempat yang di kunjunginya.pria itu mengejar Bomi.

Hingga sampai diluar,empat bodyguard mengepungnya.

"menjauhlah dari nona muda" kata seorang pria berstelan lengkap yang keluar dibalik punggung salah satu bodyguard itu.

"paman-"

"anda masih bisa mendengar,bukan" kata pria itu lagi,sambil menatap pria dikepung itu dingin.

Sedangkan Bomi yang berada di dalam mobil menangis dipelukan pelayannya.

"hiks...salah Bomi apa?" tanya Bomi ke pelayan tersebut.

"nona,anda tidak ada salah apapun," jawab pelayan itu sambil menghapus air mata Bomi."pria itulah yang salah,nona," sambungnya lagi sambil mengelus lembut rambut Bomi.










"Beb,beebb,yuhuu~"

Aku pun sadar,dan langsung menoleh ke sampingku.

"kenapa melamun,hm?" kata Xiyeon sambil menangkup wajahku.aku pun langsung menggelengkan kepala.

"aku lagi kepikiran sesuatu aja tadi," kataku ke Xiyeon.

Hari ini teman-temanku dan juga Bomin tengah berkumpul di taman rumah.karena kami tengah membuat sebuah proyek untuk ditampilkan saat pentas seni nanti.

Aku menoleh ke arah Bomin saat merasakan tangannya mengelus pipiku.

'gak usah di pikirkan.dia sekarang udah gak berani lagi muncul di hadapan kita' katanya,melalui pandangan matanya.aku hanya mengangguk dan tersenyum.

"apaan kalian tatap-tatapan gitu?" tanya Haechan,"kepo lu ah" kata Bomin sambil kembali mengelus pipiku.

"dah dah,ini dulu selesaikan baru" kata Sunwoo yang lagi fokus mengerjakan proyeknya.

Aku menatap ke arah teman-temanku.dan aku teringat saat di New York dulu,dimana aku sama sekali gak punya teman.karena apa?karena dulu aku pernah dimanfaatin.yang pernah dekat denganku selalu memeloroti uangku hanya karena aku anak orang kaya.bukan cuma itu,mereka juga memanfaatkan kepintaran dan kepopuleranku hanya untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.dan dari itu aku memutuskan untuk mengisolasi diri.

Ponselku berbunyi,membuatku langsung mengeluarkannya dan melihat siapa yang menghubungiku.

Line

H.L

Hai
Aku merindukanmu


Aku terdiam.membaca isi pesannya.HL?apakah itu dia?tapi...bagaimana bisa?bagaimana bisa dia mendapatkan idku?

Ting!

Aku kembali baca pesan itu,

H.L

Aku akan menyusulmuJadi tunggu aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku akan menyusulmu
Jadi tunggu aku

Aku semakin tidak percaya dengan ini.dia...dia ke Korea?


"beb..kena- BEB!?"



To Be Continued

/ambil mic
Tes tes..
Yak sesuai janji,gue up.sekarang.gaje?sengaja gue bikim gaje wkwkwk.nanti akan terungkap kok kenapa gaje begini.

Oke sekian dari gue,terima gaji.

My Overprotective Twin Brothers [remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang