chapter 8

1.7K 145 16
                                    

10 pm,university

Aku baru saja selesai dari kelas musik dan sekarang menuju ke kantin menyusul teman-temanku.

Dan dalam perjalanan,aku mendengar bisikan-bisikan dari mereka,

'eh,itu dia kan?yang di foto ni?'

'iya itu dia,yang sering sama Bomin,mana mesra banget lagi'

'hih apaan ganjen banget'

Aku menghela nafas mendengar,dan kembali melanjutkan perjalanan menuju kantin.

"tunggu dulu" kata seorang perempuan dari belakang,membuatku langsung menoleh ke sumber suara,

"ada apa?" tanyaku ke perempuan itu,kemudian perempuan itu mendekat ke arahku dan menatapku agak lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ada apa?" tanyaku ke perempuan itu,kemudian perempuan itu mendekat ke arahku dan menatapku agak lama.

Setelahnya dia menatapku dari atas sampai bawah.

"lu orang baik,hati-hati.di kampus ni ada ular berkedok kucing,dan ada dua" kata perempuan itu,kemudian pergi meninggalkanku.membuatku mencoba mencerna apa maksud perkataan perempuan tadi.

"ah astaga" pekikku pelan dan langsung berlari menuju kantin.

~ MOTB ~


"BOMI SINI SINI!?"


Aku menoleh ke suara teriakan dan tersenyum,lalu segera menuju ke tempat itu.


"maaf aku membuat kalian menunggu lama" kataku ke mereka.


"santuy ae Bom,lagian kita-kita juga baru sampe" kata Xiyeon sambil menujukkan jempolnya.


"udah pada pesan,belum?" tanyaku pada mereka,"belum,kita tunggu yang laki-laki dulu" kata Xiyeon,lalu mengambil handphonenya."wait gue chat dulu mereka" katanya lagi.


"kalo gitu aku beli air mineral dulu ya,aku haus" kataku ke mereka sambil berdiri,"kalian mau juga?"


"pesan aja dulu Bom,nanti aja bayarnya waktu kita-kita udah selesai makan" kata Shuhua,aku pun mengangguk dan berjalan menuju meja kantin untuk memesan air mineralnya.


Setelah memesan,aku pun kembali menuju meja mereka,tetapi badanku di tabrak seseorang membuat orang itu mengaduh kesakitan.


"ck,sakit tau,jalan tu pake mata dong" bentak perempuan berperawakan eropa itu sambil mengelus lengannya,membuat perhatian seluruh kantin menuju pada kami,"tau tu,katarak ya mata lo" kata temen di sampingnya dan berperawakan eropa itu sinis.membuatku menaikkan sebelah alis.


"emang bisa jalan pakai mata?" tanyaku pelan ke mereka,"heh kok nyolot lo,hah?" bentak perempuan itu,membuatku langsung mengerutkan kening.


"aku kan cuma nanya,emang kayak nyolot ya?" tanyaku lagi,membuat dua perempuan bule itu menggeram kesal.


"lo-"


"heh,kalo orang nanya tu jawab bukan marah-marah gak jelas gitu,lagian yang nabrak siapa kok situ yang marah,aneh" kata Yeji sambil merangkul pundakku,dan menatap mereka sinis.


"lagian logika aja lah,jadi selama ni lo jalan pake mata ya?terus kaki lo dimana?di hidung?di dengkul?atau di telinga?" kata Tzuyu sinis ke mereka,membuat seluruh kantin tertawa mendengarnya,dan dua perempuan itu semakim kesal dan pada akhirnya pergi keluar kantin.


"kamu gapapa kan" kata Yeji sambil mengenggam tanganku,"aku gapapa kok," kataku sambil tersenyum.kemudian Tzuyu memeluk lenganku.


"yodah yok duduk lagi"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"yo ciwi ciwi" sapa seorang laki-laki di sana,membuat kami langsung menoleh ke sumber suara.


"lama bat sih lo pada" kesal Xiyeon,


"tau,sampe-sampe si Bomi di gangguin tadi" kata Yeji,


"sapa yang ganggu ayang gua?" tanya Bomin ke Yeji,


"ya siapa lagi kalo bukan cewek genit yang sering nempel sama lo tu" kata Yeji,membuat Bomin langsung menarik badanku buat berdiri dan mengenggam lenganku erat.

"diapain kamu?" tanya Bomin sambil menatapku serius,


"gak kenapa-kenapa kok,cuma gak sengaja nabrak aja" jawabku,


"jangan bohong,Bom,jujur aja," kata Shuhua,membuatku langsung menunduk dan melirik ke arah lain.


"Bomi," panggil Bomin,"aku gak suka kamu bohong sama aku.tadi waktu aku di perjalan aku ngerasain tubrukan loh,padahal di sekitarku gak ada orang" kata Bomin lagi.dan aku masih diam.


"perempuan itu...nabrak aku" kataku pada akhirnya,dan menatap Bomin,"dan dia bilang kalo jalan tu pake mata.jadi,aku tanya,emang bisa jalan pake mata,dan mereka membentakku dan bilang kalau aku nyolot sama mereka" jelasku,"terus Yeji sama Tzuyu datang buat nengahin kami" jelasku lagi.membuat Bomim langsung menoleh ke Yeji.


"mereka bilang Bomi katarak,sakit gak hati lo?" tanya Yeji,membuat Bomin menghela nafas pelan.


"lain kali jangan pergi sendiri" kata Bomin lembut sambil mengusap pelan pipiku.aku pun mengangguk.


Sementara di belakang Bomin,Jeno tengah mengepalkan tangannya mendengar cerita Bomi tadi.

"masih gua pantau"



To Be Continued

My Overprotective Twin Brothers [remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang