Bab 2

123 21 5
                                    

Hai readers..
Ketemu lagii sama akuu
Sebelum baca pencet vote nya yah
Happy Reading semuanya❤❤



Kali ini aku membenarkan, apa yang salah di benarkan dan apa yang benar disalahkan
~▪ Leandra Nadine

Malam yang indah, langit yang di taburi bintang bintang dan tak lupa sinar rembulan yang menyertainya. Petikan gitar nan indah membuat malam semakin indah.

Aidan kini dia sedang duduk dibalkon kamarnya, sembari bermain gitar. Dia memainkan beberapa lagu, dan entah mengapa lagu itu membuatnya ingat kepada seorang gadis yang baru saja dia antar pulang.

Perasaan aneh muncul di dadanya. Dan Aidan tidak tahu apa artinya itu.

"Gadis itu cantik, hanya saja dia tidak pernah dipoles dengan make up."pikir Aidan tidak sadar.

Beberapa saat kemudian, ia mengingat panggilan khusus untuknya dari gadis itu 'Ai' panggilan yang cantik bukan? Ai dalam bahasa Thailand berarti cinta.

"Apa sesulit itu mengatakan Aidan? Hingga dia memberikan panggilan khusus untukku? Tapi tak apa lah...nama itu cantik didengar." Ucap dalam hatinya.

Ia pun mulai memaikan gitarnya kembali.

Baru satu lagu dimainkan, tiba tiba pintu kamarnya di buka. Sontak ia pun langsung menoleh dan ternyata itu Nandira, mamah  Aidan.

" Ada apa mah?" Tanya Aidan pada ibunya.

" Apa kau tidak melihat Aidan? Ini sudah larut malam. Sebaiknya kau tidur sekarang kalau tidak, petikan gitarmu itu akan membangunkan adikmu."ucap mamah Nandira.

"Emm baik mah. Kalau begitu selamat malam my love."ucap aidan sembari mencium kening mamanya.

"Night too sayang."mama pun keluar dari kamar aidan dan menutup pintunya.

Setelah membersihkan wajahnya, aidan naik ke ranjangnya dan terlelap sampai pagi.
                   .......... ......... ..........

 Kringgg kringgg kringgg.....

Bunyi alarm milik Aidan yang menunjukan pukul 4 pagi. Ia pun bangkit dan membersihkan diri lalu mengambil wudhu dan melaksanakan shalat subuh.

"Assalamualaikum warrohmatullahiwabarakatuh" aidan selesai melaksanakan shalatnya. Ia langsung mengganti kaos oblongnya dengan setelan kemeja lalu mengambil tas kantornya dan turun ke bawah untuk sarapan pagi.

Memang di keluarga Ararya pukul setengah 6 pagi waktunya sarapan. Karena mereka semua mulai dari ayah,ibu bahkan aidan sendiri, mengelola sebuah perusahaan besar dan tentu saja mereka sebagai PEMILIK PERUSAHAAN harus mencontohkan yang baik kepada bawahannya.
                               ...

Di ruang makan tampak orang tua dan adik Aidan sudah menunggu di sana.

" Kenapa kau lama sekali kak? Aku sudah sangat lapar emm."seru Anindira, adik Aidan.

"Pasti kakakmu menyelesaikan mandinya dengan ritual sayang, seperti kau tidak tau saja."goda Putera, ayah Aidan.

" Aku tidak seperti itu ayah. Sudahlah ayo kita makan. Nanti aku bisa terlambat."alih Aidan.

"Hanya kantor yang kau datangi, kapan kau mendatangi rumah calon istrimu sendiri hmm?" tanya Putera menggoda Aidan.

Aidan yang sedang minum pun tersedak.

" Ayah? Lagi pula aku masih sangat muda umurku baru 20 tahun ayah. Kenapa kau memaksa sekali." Jawab Aidan

"Sudah sudah kita makan saja. Aidan biarkan ayahmu ini." Lerai Nandira.

LeandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang