Happy Reading❤
Aidan menyibukkan dirinya dengan laptop dan beberapa berkas di mejanya. Sebenarnya ia lelah, tapi mau bagaimana lagi. Yang ada nanti ayahnya akan menceramahinya.
Pintu ruangannya terbuka, menampilkan seorang gadis yang selalu mengganggunya, Putri.
"Ngapain lagi ke sini? Nggak bosan bikin keributan di sini?"
Putri terkekeh, "Ehmm aku hanya ingin bertemu denganmu,"
"Gila. Jelas-jelas aku mengusirmu. Apa kau tidak bosan?! Keluar!" sungut Aidan.
Melihat Putri yang santai tanpa ada pergerakan membuat emosinya berada di ujung tanduk. Aidan menghampiri Putri dan menyeretnya, ia sangat muak.
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
Putri kesal. Usahanya sia-sia. Aidan tetap tidak menatapnya sama sekali. Ia mengemudikan mobilnya di atas rata-rata. Tidak peduli apa yang akan terjadi saat ini.Ponsel milik Putri berbunyi, membuat ia harus mengambil ponsel itu yang ia letakkan di kursi belakang bersama tasnya.
Ia tidak menyadari, tepat pada lampu merah. Seseorang tengah menyebrang jalan. Akhirnya. Brak.
Ia menabrak seseorang, tapi dia tidak peduli. Dan tetap mengemudikan mobilnya. Masa bodoh dengan orang yang telah dia tabrak tadi.
Di arena kecelakaan itu, tampak warga berkumpul mengerumuni korban kecelakaan itu.
Leandra yang baru saja turun dari angkutan umum turut serta melihat korban itu. Entah perasaan apa yang ada dibenaknya sekarang.
Sedikit mendapat celah untuk melihat, Leandra menyembulkan kepalanya. Menatap gadis yang berlumuran darah. Leandra merasa familiar dengan gadis itu. Ia memperhatikannya dari ujung rambut hingga ujung kaki. Matanya tak sengaja menatap gelang emas yang ada di pergelangan gadis itu.
Rasa penasaran membuatnya mendekat ke arah gadis itu. Matanya membelalak.Dia Anindira. Leandra menghampiri dia yang tergeletak di jalan raya dan merengkuhnya. Meminta pertolongan warga sekitarnya dan membawanya ke rumah sakit.
🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲
Leandra menatap pintu ICU, ruangan di mana Anindira berada.
Hingga matanya menatap ke arah mama dan ayahnya yang tengah menghampirinya."Lea? Gimana keadaannya? Kenapa dia kecelakaan? Kamu tau siapa pelakunya? tanya Mama sambil menangis meraung histeris.
Leandra merengkuh mamanya ke dekapannya, "Aku yakin. Dia baik-baik saja, ma. Aku tidak tahu, aku melihatnya sudah seperti ini ma." ucap Leandra menitikkan air mata.
"Sudah sayang, kita berdoa saja. Aku yakin anak kita baik-baik saja." Putera memberi ketenangan.
"Kamu sudah memberi tahu Aidan, nak?" sambung Putera.
"Belum yah, aku tidak sempat tadi."
"Ya sudah, biar nanti ayah yang kabarin dia."
.....
"Mama gimana keadaan Anindira? " tanya Aidan yang terlihat berantakan.
"Dia banyak kehilangan darah, nak. Mama takut. Gimana kalau nanti adikmu-"
"Mama tenang aja, semua akan baik-baik saja."ucap Aidan
..."Tolong kalian selidiki kecelakaan di jalan ×××. Saya mau informasi itu sekarang."
"Baik pak," ucap salah seorang pria berbadan kekar itu.
Aidan menatap kepergian pria itu, "Siapa pun yang melakukannya, jangan berharap hidupmu akan tenang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Leandra
Teen FictionLeandra Nadine seorang gadis piatu, yang kini tinggal bersama dengan ayah dan kakak perempuannya. Gadis sederhana yang selalu di fitnah dan disiksa kakak perempuannya. Pertemuannya dengan seorang Aidan Andros Ararya, membuat kehidupannya sedikit le...