❝WEY!!! MARAH!!!❞
🍃 🍃 🍃
Disinilah Taeyong dan Renjun, di kamar apartment Taeyong. Kedua anak adam itu tertidur di atas ranjang yang sama dan saling berpelukan. Renjun menjadikan lengan Taeyong sebagai bantalan tidurnya, wajahnya ia benamkan di dada si dominan dan matanya terpejam. Taeyong hanya diam sambil sesekali mengusap punggung Renjun untuk memberikan ketenangan pada si submisif.
"Injun, pipinya jadi makin gembil. Kamu selama aku pergi makan apa aja hm?" bisik Taeyong sambil mengusap pipi Renjun yang sudah terlampau bulat itu, ditambah lagi rambutnya di potong sedikit lebih pendek.
Renjun hanya meresponnya dengan menggeliat pelan dan ia semakin memeluk Taeyonhg lebih erat.
"Ey! Kayanya kamu nggak mau banget kehilangan aku ya, Injun," kekehnya lalu menepuk-nepuk punggung Renjun dengan lembut.
Dan akhirnya Taeyong juga jatuh tertidur dengan posisi yang masih memeluk Renjun.
ㅡㅡㅡ
Taeyong membuka matanya perlahan, cahaya sedikit demi sedikit masuk ke dalam retinanya dan pemandangan pertamanya saat ia membuka mata adalah sosok Renjun dan mata cantiknya yang sedang menatap Taeyong dari jarak dekat.
"Good evening," gumam Renjun sambil tersenyum tipis.
"Evening too, Renjun," balas Taeyong dengan suara beratnya. "Kok kamu bangun duluan? Udah kenyang bobonya?" tanya Taeyong.
Renjun mengangguk antusias dan disertai dengan senyuman yang mengembang. Taeyong tertawa pelan lalu dia mengacak rambut Renjun, "Abis ini mau ngapain? Ada saran?" tanya Taeyong lagi.
Renjun terlihat berpikir sambil menggetuk-getukan telunjuknya pada dagu. Pada akhirnya si manis hanya menggeleng lalu mengangkat kedua bahunya.
Keduanya terdiam cukup lama sampai akhirnya Taeyong berteriak, "Heh! Ngapain naik-naik ke atas aku?!" seru Taeyong kaget saat merasakan tubuhnya memberat dan ternyata sudah ada Renjun yang duduk di atas perutnya.
"Kamu mau ngapain?" tanya Taeyong yang sedikit kesusahan untuk bernafas.
Renjun masih menatap Taeyong dengan polosnya sambil memiringkan kepalanya. Lalu ia menidurkan tubuhnya di atas dada Taeyong. Mengusakan hidungnya di leher sang dominan dan kedua tangannya yang memeluk pundak Taeyong.
"Injunku kenapa?" tanya Taeyong lembut.
"Kak, kamu sayang aku nggak?" tanya Renjun tiba-tiba.
Taeyong yang mendengar itu hanya bisa tersenyum tipis, "Kamu tau jawabannya, Ren," balas Taeyong.
"Aku mau dengar langsung dari mulut kamu, kak," ujar Renjun.
Taeyong bangkit dari tidurnya dan membuat Renjun yang masih menidurkan diri di dada Taeyong hampir jatuh terjengkang. Untung saja ia langsung mengeratkan pelukannya pada pundak Taeyong.
Taeyong sedikit memundurkan kepalanya lalu tersenyum ke arah Renjun, "Aku benar-benar cinta kamu, Renjun," ujarnya.
Renuun tersenyum lebar, "Aku juga benar-benar cinta, daddy! Jadikan aku milikmu, daddy!" seru Renjun dengan girangnya.
"Daddy? Emangnya aku ayah kamu," balas Taeyong.
Renjun terdiam lalu dia mendekatkan wajahnya ke arah Taeyong sampai hidung keduanya bersentuhan. Renjun tersenyum miring, "Jangan pura-pura nggak tau, sayang. Aku tau kamu itu tau maksud ku kan, Taeyong," bisik Renjun yang kini memanggil Taeyong tanpa embel-embel kakak lagi.
Damn! Dia mau apa?!
"A a a! No no no, Injunie! Aku nggak akan sentuh kamu sampai sejauh itu," tolak Taeyong sambil menggoyang-goyangkan telunjuknya di depan wajah Renjun.
Bibir si manis mengerucut sebal, "Emangnya aku kurang apa sih? Kok kakak nggak mau ngelakuin seks sama aku?!" tanya Renjun dengan suara yang sedikit tinggi.
Hadeh 😪
"Kamu sempurna sayang, cuma ya emang belum saatnya kita ngelakuin itu," balas Taeyong.
"Terus kapan?" tanya Renjun lagi.
Taeyong curiga selama dia pergi Renjun udah dicekokin macam-macam oleh teman-temannya.
"Nanti kalo udah sah," balas Taeyong sekenanya.
"Yaudah sahin aku sekarang!"
WEY! ! ! MARAH! ! !
***
A/N:
PENDEK IYH? WKWKWKWKWKWKWK
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Hello 📌 Taeren ✔️
Fanfiction[ REMAKE DARI BUKU SAYA YANG LAIN. HANYA BERBEDA TOKOH DAN JUDUL ] Tiap di dekat Renjun, Taeyong mendadak mules, malu, deg-degan, gugup, kaku, blank, letih, lemah, lesu, lunglai. Suka tapi Diam. Sayang tapi pasif. Giliran digebet orang lain, mar...