❝ PERJUANGIN RENJUN ATAU LO BAKALAN NANGIS LAGI!!! ❞
🍃🍃🍃
Akhir-akhir ini Taeyong sedang sedikit menghindari Renjun. Ia lebih memilih menyibukkan diri dengan tugas-tugas dan kuis yang numpuk setiap harinya. Ia bahkan tidak peduli dengan suruhan Haechan beberapa hari ini untuk menemui Renjun.
Haechan bilang Renjun merasa kalau Taeyong agak aneh. Tidak ingin bertemu dengan Renjun. Tidak tersenyum lebar lagi seperti dulu. Kata Renjun, Taeyong jadi serem terus galak banget.
Yaiyalah galak, gimana nggak galak! Hatinya abis patah gara-gara lu!
Karena Taeyong terlalu sibuk dengan dunianya sendiri, ia sampai lupa kalau ada Jaemin di sekitar Renjun. Makin lancar saja Jaemin mendekati cutie pie kesayangan Taeyong. Malah ada berita simpang siur yang bilang katanya Jaemin dan Renjun berpacaran karena terlalu sering berduaan.
Taeyong memilih tutup telinga soal Jamein dan Renjun.
Pura-pura tidak dengar.
Pura-pura tidak tau dan tidak mau tau.
Pura-pura tidak peduli.
Tapi lama kelamaan, ia lelah juga. Lelah menghindar, lelah menyembunyikan perasaannya, lelah berpura-pura tidak dengar.
"Yong, lo kalau nggak sanggup mending nyerah aja deh. Ini baru awal lo udah nyerah gini. Payah lo!" ujar Suho seraya melipat kedua tangannya di depan dada.
"Tau lo! Cemen banget kalo udah nyangkut soal cinta. Nggak ada perjuangan sedikit pun buat ngelangkah maju. Lo ngelanggar janji juga, katanya mau nganterin Renjun ganti perban," celetuk Sehun.
Taeyong hanya diam. Jeonghan dan Baekhyun juga memilih diam karena lelah juga bicara dengan Taeyong kalau akhirnya tidak didengarkan.
"Sampai akhirnya dia ganti perban sama Jaemin waktu itu. Sekarang Jaemin mulu yang ada di sekitar Renjun, sampai digosipin pacaran. Apa lo nggak marah? Lo udah sayang Renjun dari dua tahun yang lalu dan sekarang lo mau lulus, Yong," ujar Jonghyun.
Taeyong mendongak, "Lo tau kan Jaemin itu udah gue anggap adik sendiri. Dia temen deket gue waktu SMA, kita nyambung dan sekarang dia tertarik sama gebetan gue yang udah dari dua tahun lalu gue kejar," balas Taeyong.
"Gue nggak mungkin nikung Jaemin," lanjutnya.
"LO YANG DITIKUNG, BEGO!!! KAPAN SIH MAU SADAR?! JADI MANUSIA JANGAN TERLALU BAIK!!! PERJUANGIN RENJUN ATAU LO BAKALAN NANGIS LAGI!!!"
Baekhyun berteriak marah setelah menepak jidat Taeyong dengan kerasnya. Yang ditepak hanya diam sambil menunduk.
Tiba-tiba ponsel Taeyong yang berada di atas meja bergetar dan memunculkan nama seseorang yang sedang mereka bicarakan.
Injunie is Calling...
"Yong, Renjun nelepon tuh," celetuk Jeonghan.
Taeyong mendongak untuk menatap Jeonghan kemudian menggeleng. Jeonghan menggeram kesal kemudian ia mengangkat panggilan dari Renjun lalu mendekatkannya ke telinga Taeyong.
"Sekarang ngomong!" titahnya tegas dengan suara yang tidak terlalu keras.
Taeyong meneguk ludahnya lambat lalu memegang ponselnya.
"Ha-halo," sapanya datar.
"K-kak Taeyong... Dimana? Hiks Injun sakit, kak," balas Renjun di seberang sambungan telepon dengan suara sengau serta isakan yang tertahan.
Mata Taeyong membulat, "Injun kenapa?! Apa yang sakit?!" seru Taeyong panik.
"Injun sakit!" balas Renjun dengan isakan yang makin kuat.
"Iya, iya. Aku kesana ya sekarang! Kamu diem-diem, jangan kemana-mana!" seru Taeyonh yang langsung mengambil jaketnya dan berlari keluar rumah tanpa peduli dengan teman-temannya.
BRAK!
Pintu tertutup rapat dan menyisakan teman-temannya yang menatap pintu itu dengan pandangan berbeda-beda.
"Giliran kenapa-napa aja baru panik, baru nyariin," gerutu Baekhyun kesal.
***
Taeyong bergegas menuju rumah Renjun. Dia mengendari motornya kaya orang kesetanan saking khawatirnya. Tidak butuh waktu lama, ia sudah sampai di depan rumah yang lumayan besar. Bahkan lebih besar dari rumahnya.
Ternyata Renjun anak konglomerat.
Dengan segera ia masuk ke dalam rumah Renjun dan membuka pintunya dengan tergesa-gesa. Ia mencari ke sekeliling rumah untuk menemukan Renjun.
Deg!
Itu Renjun dan Jaemin.
Hadeeh!
Taeyong behenti melangkahkan kakinya. Wajahnya berubah datar, hatinya yang sudah patah kembali dipatahkan oleh kesayangannya. Renjun duduk membelakangi Taeyong sedangkan Jaemin sebaliknya.
Entah apa yang sedang mereka bicarakan.
Jaemin bisa melihat dengan jelas Taeyong di ujung sana senyuman sinis di bibirnya terkembang dan dengan lancangnya dia mengusap pipi Renjun yang bahkan Taeyong tidak bisa melakukan itu.
Taeyonh menghela napas untuk meredam amarahnya, "Renjun, lo sakit?"
Renjun langsung berbalik dan menatap Taeyong dengan mata antusias.
"KAK TAEYONG!!!" serunya lalu berlari ke arah Taeyong.
Sedangkan Taeyong sendiri hanya menatap Renjun dengan pandangan datar yang membuat laki-laki manis itu berhenti berlari dan senyumnya memudar.
"K-kak?" lirihnya.
"Ini namanya sakit? Lo telepon gue sambil nangis dan gue mikir lo kenapa-napa. Dan yang gye dapet, lo malah sama Jaemin. Lo ngerjain gue?! Lo sengaja mau nunjukin ke gue kalau lo ada sesuatu sama Jaemin?! Lo sengaja mau ngancurin hati gue yang bahkan udah lo ancurin sebelumnya?! Ren! Gue manusia, gue punya perasaan. Lo bikin pikiran gue ambigu, antara berpikir lo cuma anggap gue temen atau lo anggap gue sebagai orang yang penting di bagian hidup lo," ujar Taeyong emosi.
"Apa lo nggak bisa ngerasain sedikit pun soal perasaan gue? Apa lo nggak bisa ngerasain kalo gue sayang banget sama lo?" lanjut Taeyong lagi dengan suara yang kian melemah.
Renjun kaget. Air matanya meleleh dan membasahi pipinya, Taeyong kembali menangis dan sebisa mungkin menahan isakannya supaya ia bisa tetap berbicara.
"K-kak Tae-Taeyong," lirihnya sambil sesegukan. Renjun berjalan mendekati Taeyong dan yang didekati langsung mundur.
"Jangan deketin gue. Cukup lo disitu aja, gue nggak mau lama-lama disini. Takut canggung, gue permisi," pamit Taeyong yang segra berbalik meninggalkan rumah Renjun.
Ia bahkan tidak peduli dengan teriakan Renjun yang memanggil namanya. Ia menghela napas berat, "Hadeh gue lemah banget. Kenapa deh malah jadi alay gini kaya FTV aja," gumam Taeyong pelan. Lalu ia pergi dari sana.
***
A/N:
Alay banget jingan,,, mo di discontinue aja rasanya 😭😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Hello 📌 Taeren ✔️
Fanfic[ REMAKE DARI BUKU SAYA YANG LAIN. HANYA BERBEDA TOKOH DAN JUDUL ] Tiap di dekat Renjun, Taeyong mendadak mules, malu, deg-degan, gugup, kaku, blank, letih, lemah, lesu, lunglai. Suka tapi Diam. Sayang tapi pasif. Giliran digebet orang lain, mar...