Tempat terakhir

469 22 8
                                    

Rumah kediaman keluarga Arsenio dipenuhi banyak orang yang berdatangan untuk mengucapkan bela sungkawanya.Aileen terduduk disamping Jenazah ibunya yang tertutup oleh kain.Suara lantunan orang-orang yang membaca surat Yasin menggema diruangan itu.

"Kenapa harus pergi juga mah??"Tanya Aileen lirih menangis dipundak Aleta.

Aleta pun sama merasakan kesedihan yang begitu dalam,belum 2 bulan ayahnya meninggal dan kini ibunya pun ikut menyusul ayahnya.Entah apa salah keluarganya sampai-sampai  diberi cobaan yang begitu berat seperti ini.

Aileen melirik kearah pintu utama rumahnya disana ada Selena dan Felika yang berdiri.Gadis itu mengapus air matanya kasar lalu berjalan menghampiri Selena dan menyeret gadis itu untuk keluar dari perkarangan rumahnya.

Leon yang melihat Aileen yang bersikap seperti itu langsung menghampiri Aileen.

"Leen!"Ucap Selena mencoba menahan diri disaat Aileen terus saja menariknya untuk keluar.

Felika dan Leon hanya saling terdiam.Mereka memberi waktu untuk keduanya berbicara.Ini bukan waktunya mereka untuk mengikut campurkan urusan antara Aileen dan Selena.

"Ngapain lo kesini??"Tanya Aileen dengan tampak tidak suka.

"PERGI!!"Bentak Aileen

"Gue kesini mau ngucapin turut berduka cita,"Jawab Selena membuat Aileen berdecih pelan.

"Buat apa???Bukannya lo yang mau ini terjadi??Lo gasuka sama gue dan mau menghancurkan gue secara perlahan kan??Lo mau hidup gue menderita kan?IYA KAN??!"Tanya Aileen sedikit meninggi diakhir kalimat.

"Aileen jangan ribut,"Kata Caca yang baru saja datang menghampiri keduanya.

"Ca!Sini dulu,"Panggil Felika kepada Caca untuk menghampirinya.

"Kalian kenapa diem aja?Selena dan Aileen--"

"Biarin dulu,itu masalah mereka."Jawab Leon yang masih fokus melihat kearah Aileen dan Selena yang saling berhadapan saat ini.

"Bukan gue yang buat itu semua,Leen!!"Kata Selena dengan lantang.

"Kalo bukan lo siapa???Lo gausah ngelak selena.Gue liat pake mata gue sendiri!Lo membekap nyokap gue dan menyebabkan bokap gue meninggal.Lo pelakunya!!"

"Tapi itu semua ga seperti yang lo liat,Leen!!"Sahut Selena

"Semuanya udah jelas!!Lo gausah nyangkal!!"

"Tapi bukan gue pelakunya,Leen.Gue bersumpah demi apapun kalo bukan gue pelakunya!"

"Kalo bukan lo siapa???Setan??Kembaran lo??Jin yang merupai lo??Iya??"Tanya Aileen dengan deru napas yang memburu.

"Apa yang harus gue lakuin supaya lo percaya kalo bukan gue pelakunya??"Tanya Selena

"BUKTI!!!"Ucap Aileen lalu pergi dari hadapan Selena.

"Ini yang gue mau.Gue bisa melakukan apapun tanpa ada yang curiga sama gue.Karna gue bisa menggunakan Selena gadis yang malang,"Ucap Seseorang dengan senyum setannya.Ia merasa puas,Ini semua adalah kesalahannya.Tapi orang lain yang kena imbasnya.I'am sorry Selena.

"Kalian percaya kan??Kalo bukan gue pelakunya?"Tanya Selena kepada ketiga orang yang sedari tadi hanya terdiam saja menyaksikannya.

Felika,Leon dan Caca saling pandang satu sama lain.

"Gue seperti Aileen.Karna gue liat lo juga waktu itu,"Balas Leon membuat Selena mengangguk mengerti.

"Kalo kalian berdua??"Tanya Selena kepada Felika dan Caca.

Playboy And Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang