Seperti hari-hari sebelumnya jika di jam istirahat pasti kantin selalu dipenuhi oleh manusia manusia yang sedang kelaparan.Aileen,Felika,dan selena sedang duduk dibangku belakang seraya menyantap makanannya masing-masing dengan nikmat.
"Assalamualaikum Ukhti ukhti"Sapa diaz langsung mengambil duduk disamping Selena.
"Yeuhhh..gadanta lo!"Sewot felika
"Waalaikumsalam ikhwat"Balas Aileen sambil tersenyum paksa.
"Contohlah Aileen,Fel.Jika ada seseorang yang mengucapkan salam hendaklah kalian menjawabnya.Karna menjawab salam itu wajib"Penuturan Agam seperti seorang ustadz yang sedang berceramah.
"Iya pak ustadz iya!"Sahut Felika jengah.
Aileen sedikit bingung.Kenapa gavin tidak bersama mereka bertiga?.Biasanya jika kamana mana pasti mereka selalu berempat.Lalu kemana Cowok itu??
Tidak ingin memperdulikannya.Aileen memilih kembali menyantap makanannya lagi
"Gavin kemana??"Tanya selena yang juga merasa bingung karna tidak ada kehadiran cowok yang selalu mejadi pemimpin diantara ketiga cowok itu.
"Sakit!"Jawab Andrian Sembari mengaduk-ngaduk es tehnya yang baru sampai.
"SAKIT?!"Pekik Aileen dan Selena secara bersama membuat mereka yang ada dimeja makan reflek menengok kearah mereka secara bergantian.
"Eh??Ko barengan??"Tanya Agam dengan Kekehan kecil.
Selena berdehem pelan"Emangnya gavin sakit apa?"
"Sakit Hati.Karna cintanya bertepuk sebelah kaki.Dan cintanya tidak pernah di nanti.Oleh gadis yang dia nanti.Ti ti ti ti"Jawab Diaz sengaja menggemakan suaranya.Mambuat Agam menempeleng kepala sahabatnya itu dengan tawa gelaknya.
▪▪▪▪
"Den..Badan aden panas sekali.Apa tidak sebaiknya dibawa kerumah sakit saja??"Ucap Bi Asih--Pembantu yang bekerja dirumah Gavin.
Bi Asih memeras sapu tangan yang baru saja dicelupkan kedalam baskom kecil yang berisi air es.Lalu menaruh sapu tangan itu dikening majikannya.
"Bi asih gausah lebay deh!paling juga bentar lagi panasnya turun."Sahut gavin dengan kekehan kecil.
Bi Asih hanya menghela napas pelan.Majikannya ini memang selalu begitu.Selalu menyepelekan semua masalah.
"Apa bibi telpon Tuan Niko saja ya den."Tawar Bi Asih dengan cepat gavin pun menggeleng kepala.
"Gausah bi.Ngapain juga telpon dia.Gabakalan perduli dia sama anaknya sendiri.Lagian juga mana inget dia sama anaknya kalo lagi bersenang senang sama wanita wanita murahan itu!"Jawab Gavin dengan nada tinggi.Entah kenapa jika ia mendengar nama Papahnya itu selalu membuat emosinya memuncak.
Bi asih mengulas senyum tipis"Tidak boleh begitu den.Bagaimana pun tuan niko itu orang tua,aden.Sesenang senangnya orangtua pasti bakal selalu ingat kepada anaknya."Tutur Bi asih memberikan Nasihat.
Gavin memalingkan wajahnya kearah lain.Bukan karna ia benci kepada Bi Asih yang selalu menasehatinya.Justru ia senang masih ada seseorang yang selalu menasehatinya setelah Mamahnya sudah tiada didunia.
"Gavin tidak mau bahas papah, bi."Ucap gavin menoleh kearah Bi Asih yang sedang berdiri disamping ranjang tempat tidurnya.
"Bibi ngerti.Yasudah kalo begitu aden istirahat.Supaya cepat sembuh"Ujar bi asih tersenyum simpul lalu melenggang pergi keluar kamar majikannya itu.
▪▪▪
Suara bel rumah berbunyi membuat Bi Asih yang baru saja keluar dari kamar gavin pun langsung melangkah lebar menuju pintu utama untuk membukakan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy And Cool Girl
Novela Juvenil"GUE OGAH JADI PACAR LO!DASAR PLAYBOY CAP BUAYA!!!" "Kalo gue jadian ama lo.gue janji bakal tobat kok..." GAVIN NIKOLA SERAFINO cowo playboy yang sering ganti ganti pacar setiap harinya.gavin adalah tipikal cowo yang mudah bosan kepada kaum hawa,mak...