Orang misterius?

367 9 1
                                    

●●●●●

Setelah kepergian Sang Papah yang begitu amat di cintai.Aileen seperti tidak ada gairah untuk beraktivitas.Sudah 2 hari gadis itu hanya mengurung diri dikamar.Makanan saja harus diantarkan ke kamar gadis itu.Aileen hanya berdiam,melamun,terkadang menangis dalam diam dengan sendirinya.Masih belum ikhlas rasanya jika sang papah harus pergi dengan secepat ini.Sosok ayah yang selalu menjadi pemimpin dikeluarga.Orang yang pertama maju jika anak perempuannya disakiti oleh laki-laki.Sudah berusaha untuk mencoba mengikhlaskan namun sulit.Semakin mencoba malah semakin begitu sulit untuk melupakan.

Ditambah lagi dengan Sang Mamah yang masih dalam keadaan koma dirumah sakit.Membuat Gadis itu semakin terpukul.

Aileen menyekat air matanya.Entah mengapa saat mengingat masa-masa dengan Alm Papahnya.Membuat Gadis itu selalu bergerai air mata.

"Leen.."Panggil Seseorang seraya mengetuk pintu kamar gadis itu.

"Masuk aja ka!"Balas Aileen dan pintu kamar pun langsung dibuka.Menampilkan sang kakak perempuannya.

Aleta berjalan biasa menuju ke adiknya yang terduduk diatas ranjang kasur.

"Mau ikut ke rumah sakit??Buat tengok mamah"Ajak Aleta duduk disisi ranjang.

"Mau ka!!"Balas Cepat Aileen.

"Yaudah siap-siap,Gih!"Ujar Aleta seraya bangkiy dari duduknya lalu melangkah pergi keluar kamar Adiknya iti.

●●●●

Dua orang gadis terduduk disebelah sisi kanan dan kiri ranjang rumah sakit yang dibaringi oleh wanita paruh baya.Mereka berdua menatap sendu.Ada perasaan tidak tega rasanya saat melihat Ibu mereka sakit seperti ini.

Aileen mengelus tangan Alena--Mamahnya.Gadis itu mengelus dengan begitu lembut.

"Mah..Cepet sadar ya,Aku kangen sama mamah"Ucap Aileen mencoba mengukir senyumnya,Tetapi dengan tatapan sedih melihat tubuh sang mamah yang berbaring lemah.

"De.."Panggil Aleta membuat Aileen langsung menoleh kepada Kakaknya itu.

"Jadwal kuliah kakak dicepetin.Jadi sekarang juga kakak harus kesana,Tapi--"Aleta menggantungkan ucapannya menoleh kepada Mamahnya.Tidak tega rasanya jika harus meninggalkan sang mamah.Tetapi Ia juga harus kuliah karna hari ini dirinya sedang melakukan ada ujian.

"Udah Ka Leta kuliah aja,Soal mamah biar aku yang jaga."Pungkas Aileen yang mengerti dengan raut wajah kakaknya.

"Gapapa kamu jaga sendiri??"

"Gapapa.Lagian nanti ka alvin bakal kesini kan??"

Aleta mengangguk"Iya.Kalo udah selesai sama urusannya,Ka alvin bakal kesini.Yaudah gue tinggal dulu ya.Jaga mamah baik-baik.Kalo ada apa-apa langsung kabarin ke gue"Pesan Aleta dan Aileen pun mengangguk mengerti.

"Mah..Aleta pamit mau kuliah dulu ya,Cepet bangun mah..Aleta kangen.I love you mom,"Ucap Aleta berpamitan dengan sang mamahnya walaupun tau pasti tidak akan ada balasan.Tetapi Aleta tetap harus berpamitan dengan menyalami punggung tangan mamahnya lalu beralih mencium kening sang mamah.

Aileen terenyuh melihat itu.

"Gue pergi dulu ya de!"Pamit Aleta lalu melangkah keluar kamar.

Berjam-jam gadis itu berbicara dengan gamblang menceritakan hal apa saja.Dari keluh kesahnya,rasa sedih,rasa bahagia dan yang lainnya kepada Mamahnya yang hanya terdiam tidak menanggapi.Meskipun begitu Aileen tetap berbicara seolah-olah sang mamah merespon ucapannya.

Playboy And Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang