Keramaian terjadi di depan barak divisi delapan. Rumor tertangkapnya seorang pengkhianat yang telah membunuh bangsawan dari klan Lee cepat tersebar. Mereka berduyun-duyun ingin melihat siapa gerangan yang seberani itu membunuh salah satu anggota dari daseos gwijog.
Dengan tubuh penuh lebam dan luka, Seonho tergantung di palang dengan keadaan hampir telanjang. Ia tertunduk lemas, tak mampu lagi mengangkat kepalanya, setelah semalaman ia disiksa oleh para petugas begitu ia dibawa kembali dari dunia manusia.
"Raja telah tiba!"
Para kerumunan warga mulai menyingkir saat iring-iringin raja mendatangi barak divisi delapan. Lee Donghae dengan segera menyambut kedatangan raja didampingi oleh wakilnya.
Begitu turun dari tandunya, Junmyeon menatap nanar pada sosok Seonho yang terlihat menyedihkan. Junmyeon tahu, cepat atau lambat pelarian kakaknya ke dunia manusia pasti akan terbongkar.
Melihat sang raja sempat terdiam, tentu semua orang dilanda dilema. Bagaimanapun kesalahan Kim Seonho sangatlah berat, tetapi di sisi lain, pria itu juga kakak kandung dari raja mereka.
"Yang Mulia, divisi kelima dan keenam yang membawanya padaku, mereka mengatakan jika ia mengakui sendiri perbuatannya." Lapor Donghae pada Junmyeon.
"Tindakan pengkhianatan apapun tidak bisa diterima, Kim Seonho telah melakukan kesalahan besar, besok saat matahari tepat di atas kepala, ia akan dihukum dengan memberikan tubuhnya pada burung-burung kerajaan." Junmyeon berseru lantang.
Semua orang di sana terkejut bukan main. Hukuman yang satu itu bukanlah hukuman yang nyaman untuk dilihat. Penerima hukuman itu, akan diikat di sebuah palang, dengan keadaan telanjang. Lalu akan ada prajurit yang menyiramkan darah pada tubuh penerima hukuman, lalu setelahnya burung-burung pemakan daging yang kelaparan akan dilepaskan untuk mencabik dan membunuh penerima hukuman itu perlahan.
Seonho bisa mendengar teriakan Junmyeon. Ia mengerti bahwa adiknya itu memang harus mengambil hukuman paling berat untuk menghukumnya. Walau sebenarnya, Seonho mengharapkan kematiannya terjadi lebih cepat.
Kegaduhan lainnya terjadi di dalam daseos gwijog. Empat klan yang lain mempermasalahkan klan Kim yang memiliki garis keturunan memalukan seperti itu. Anggota daseos gwijog harusnya terhindar dari semua masalah yang ada, tetapi apa yang dilakukan Seonho sungguh mencoreng nama baik klan Kim.
Walaupun mereka sudah mendengar hukuman keji yang akan diberikan raja pada Seonho. Namun, tetap saja pandangan orang-orang terhadap klan Kim tak akan lagi sama.
Setelah kembali ke istananya, Junmyeon memanggil ketua divisi kelima dan keenam yang menangkap langsung Kim Seonho.
"Kami datang menghadap Yang Mulia," ucap Sehun mewakili Jongdae.
"Bangunlah, aku memanggil kalian untuk bertanya tentang sesuatu," ucap Junmyeon.
Kedua orang itu bangun dan berdiri sejajar dengan singgasana raja.
"Apa saat kalian menangkap Kim Seonho, kalian merasakan energi lain di sana?" tanya Junmyeon.
"Tidak Yang Mulia, tekanan energi di tempat itu hanya dipenuhi oleh tekanan energi Kim Seonho." Jongdae menjawab dengan sopan.
"Lalu apa Seonho melakukan perlawanan?"
"Tidak Yang Mulia, sebelum sempat melawan Kim Jongdae seonjang-nim mengikatnya dengan cheolja," jawab Sehun.
"Aku mengerti, baiklah kalian bisa kembali ke barak kalian." Junmyeon nampak kehilangan minatnya.
Junmyeon sebenarnya ingin mengetahui tentang keberadaan Kyungsoo. Memang benar jika dulu ia yang meminta kakaknya pergi membawa Kyungsoo, tetapi sekarang ia merasa tak adil jika hanya kakaknya yang menerima hukuman. Namun, jika ia tiba-tiba memberitahu di dunia manusia juga ada Kyungsoo, maka ia juga bisa dilibatkan nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
KING: The Last Clan
FanfictionDo Kyungsoo adalah pewaris klan Do yang terakhir. Ketika namanya ditunjuk sebagai raja tertinggi Gongsang, ia terancam dibunuh oleh pihak yang menentang keputusan tersebut. Karenanya, ia dilarikan ke dunia manusia oleh raja terdahulu yang tidak meng...