6. Invasion

2.1K 357 42
                                    

Mobil mewah dengan warna hitam pekatnya membelah tengah malam di jalanan kota Seoul. Suasana kota masih terbilang ramai walau ini sudah berganti hari.

"Maaf, apa Kyungsoo mengatakan alasannya kenapa memanggilku?" tanya Minseok yang berada di dalam mobil tersebut bersama Chanyeol.

"Ini mengenai ahjussi, segel di punggungnya tak bisa dihilangkan." Chanyeol melirik Minseok yang duduk di sampingnya.

"Apa tidak bisa menunggu besok? Kenapa harus selarut ini? Aku langsung pergi tadi, karena kau berkata ini sangat mendesak."

"Aku juga tidak tahu persisnya, tetapi Kyungsoo membangunkan kami semua, wajahnya terlihat ketakutan dan ia memintaku memanggilmu."

Beberapa saat yang lalu, seisi rumah memang dikejutkan dengan tekanan energi milik Kyungsoo yang mendadak hampir membuat seisi rumah tak sanggup berdiri. Beruntung Chanyeol yang kamarnya berada paling dekat berhasil sampai ke kamar Kyungsoo dan membangunkannya walau dengan susah payah.

Sudah satu minggu sejak mereka kembali dari Gongsang. Beberapa hari kemarin, Kyungsoo nampak baik-baik saja. Namun, dua hari belakangan ia lebih sering melamun dan lebih suka mengurung diri di kamarnya.

Sampai akhirnya beberapa saat yang lalu, Kyungsoo terlihat begitu panik dan ketakutan. Ia menggenggam tangan Chanyeol lalu meminta pria itu memanggil Kim Minseok.

Sesampainya di rumah, Minseok langsung dibawa menghadap Kyungsoo di ruang kerjanya. Di sana juga sudah berkumpul Mark, Seonho dan Joy.

Kyungsoo duduk di kursinya. Kepalanya tertunduk dalam dan ada aura tidak nyaman yang bisa dirasakan semua orang. Energi Kyungsoo sekarang terlalu kuat untuk didekati oleh Chanyeol, Mark atau Joy. Jika mereka gegabah, tekanan energi Kyungsoo bisa membuat mereka celaka.

Seonho sendiri yang kekuatannya tak bisa digunakan juga tak bisa membantu. Sekarang ia bahkan tak bisa mengeluarkan tekanan energi demi mendekati Kyungsoo.

"Kyungsoo? Ada apa?" tanya Minseok mendekat.

"Kim Minseok, aku butuh bantuanmu, saat ini juga."

Kyungsoo terlihat begitu serius. Minseok tak punya alasan menolak permintaan Kyungsoo, itu sebabnya ia menyanggupinya. Kyungsoo mengajak Minseok dan Seonho meninggalkan rumah sesaat kemudian. Terlalu beresiko melakukannya di rumah, begitu yang Kyungsoo pikirkan.

Begitu Kyungsoo pergi, Mark, Joy dan Chanyeol langsung terduduk lemas. Sejak tadi mereka berusaha kuat, saat energi Kyungsoo menekan mereka.

"Sial, tanganku sampai gemetar," umpat Chanyeol.

"Rasanya aku sampai sulit bernapas, tidak biasanya Kyungsoo melepaskan energinya sebesar ini di rumah," sahut Joy.

"Benar, dan aku rasa Kyungsoo hyung kehilangan kendali. Ingat saat di Gongsang dengan tekanan energi sebesar itu kita tak merasakan apa-apa, tetapi malam ini kita bisa merasakannya," jelas Mark.

"Apa yang terjadi denganmu Kyungsoo," gumam Chanyeol melempar pandangannya pada pintu gerbang rumah mereka.

Kyungsoo sampai di hotel sesaat kemudian. Ia berjalan cepat menuju ruangan kosong di hotelnya yang memang sudah didesain khusus untuk menahan tekanan energinya.

"Kita harus melepas segel di punggung Seonho hyung," ucap Kyungsoo langsung.

Seonho yang mengerti maksud Kyungsoo, melepaskan pakaian atasnya. Di punggungnya tergambar rangkaian-rangkain huruf Korea yang begitu rumit.

"Mustahil, ini adalah segel raja. Segel ini hanya bisa dibuka oleh seorang raja atau paling tidak atas seizin raja tersebut," jelas Minseok.

"Kyungsoo? Ada apa? Kenapa kau bersikeras segelku harus dibuka?" Seonho mendekati Kyungsoo.

KING: The Last ClanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang