“Selamat jalan! Silahkan datang kembali!”
Mark baru saja mengantar kepergian salah satu pelanggan di kedai kuenya bersama Joy. Ia lalu berjalan menghampiri wanita cantik yang sedang menata kue-kue baru di etalase.
“Hari ini cuacanya cerah sekali noona, aku jadi ingin main ke pantai.”
“Lalu kau mau meninggalkanku sendirian begitu?!”
“Tentu saja tidak, lagipula aku masih menunggu kenapa Kyungsoo hyung meminta kita membuka kedai kue di sini,” ucap Mark tersenyum.
“Sudah enam belas tahun, tetapi aku tak juga mendapat jawaban, kenapa harus membuat kedai kue ini,” keluh Joy.
Saat itu tepat di samping kedai kue mereka ada sebuah rumah yang penghuni lamanya kembali setelah enam belas tahun pergi. Enam belas tahun lalu setelah kelahiran putra pertama mereka, keluarga itu pindah ke luar kota karena sang suami dipindahkan tugas kerjanya.
Saat Joy dan Mark sedang bosan menunggu pelanggan, pintu kedai mereka terbuka. Seorang pemuda muncul membawa sebuah kotak putih. Namun, bukan kotak tersebut yang jadi perhatian Joy dan Mark, melainkan pemuda yang membawanya.
“Selamat siang, maaf mengganggu. Aku putra dari keluarga di rumah sebelah, ini orang tuaku memberikan salam.” Pemuda itu menyerahkan kotak yang ia pegang.
Mark mengambil kotak tersebut, dengan pelan. Matanya sama sekali tidak bisa lepas dari sosok pemuda tersebut. Wajah itu, senyum itu dan suara itu benar-benar serupa.
“Do Kyungsoo.”
Joy tanpa sengaja mengucapkan nama yang ia sendiri selalu sesak saat menyebutnya.
“Bagaimana Anda tahu namaku?” tanya pemuda itu nampak bingung.
Saat itu juga Joy menangis. Air matanya tumpah tanpa bisa dihentikan. Akhirnya ia menemukan maksud ucapan Kyungsoo yang mengatakan bahwa Joy akan mengerti kenapa ia meminta wanita itu membuat kedai kue di sini.
“Nona, Anda kenapa?” tanya Kyungsoo terlihat sangat panik.
Mark meletakkan kotak yang dipegangnya lalu memeluk Joy yang menangis. Sementara sosok pemuda yang juga bernama Kyungsoo itu semakin bingung dengan apa yang terjadi.
“Apa kalian baik-baik saja?”
“Terima kasih, terima kasih sudah kembali,” ucap Mark yang membuat Kyungsoo semakin bingung.
Di tengah kebingungan itu pintu kedai kembali terbuka. Muncul dua orang dengan setelan jas yang masuk ke dalam kedai.
“Hei kalian berdua kenapa.....”
Chanyeol tercekat saat melihat sosok yang ada di hadapannya. Tanpa permisi lagi, lelaki itu melangkah cepat memeluk sosok pemuda yang ada di hadapannya.
“Apa ini? Kau kembali Kyungsoo? Apa ini benar-benar kau?” Chanyeol menyentuh wajah Kyungsoo sambil air matanya meleleh keluar.
“Maaf Tuan, Anda salah orang. Namaku memang Kyungsoo, tetapi aku tidak mengenal Anda.”
Kyungsoo melepaskan tangan Chanyeol dari wajahnya. Lalu ia beranjak menuju pintu kedai. Kyungsoo melirik lelaki yang berdiri di dekat pintu, ia menunduk hormat sejenak sebelum pergi, melanjutkan langkahnya untuk meninggalkan kedai kue tersebut.
“Aku tidak bermimpi bukan? Dia adalah Kyungsoo kita? Semua yang ada pada lelaki itu sama dengan Kyungsoo kita!” seru Chanyeol. “Aku harus mengejarnya!”
“Hentikan Chanyeol. Dia bukan Do Kyungsoo yang kita kenal. Pemuda itu adalah Do Kyungsoo yang ada di masa ini, sekuat apapun kau mencoba, ia tak akan mengingatmu,” ucap Seonho.
“Apa Kyungsoo hyung terlahir kembali menjadi pemuda itu?” tanya Mark.
“Aku juga tidak tahu, di dunia ada ada sesuatu yang lain untuk berhubungan dengan hal-hal seperti itu. Namun, aku rasa Kyungsoo juga melihat ini sebelum kepergiannya, karena ia yang meminta Joy membuat kedai kue di sini,” jelas Seonho lagi.
“Jadi dia bukan Kyungsoo, semirip apapun ia dengan Kyungsoo-ku, pemuda itu tetap bukan Kyungsoo, dan aku tidak akan mungkin mencintai orang lain selain Kyungsoo, tidak akan pernah.”
Dari kejauhan di ujung jalan sepasang pria dan wanita mengamati kedai kue dan rumah yang sedang menyusun barang pindahan mereka.
“Apa menurutmu kisah cinta mereka akan terulang?” tanya si wanita.
“Itu tugasmu membuatnya terulang lagi, tugasku hanya melindungi anak itu dari para Soul Eater.” jawab si pria.
“Hah! Akhirnya pekerjaanku datang juga! Maaf Park Chanyeol, tetapi aku akan membuatmu jatuh cinta lagi, karena anak itu berhak mendapatkan cintamu kembali.”
Sementara pemuda bernama Do Kyungsoo tadi masuk ke dalam rumahnya. Perasaannya campur aduk, entah kenapa ia memiliki perasaan sedih saat melihat wajah-wajah orang di kedai kue tadi. Selain itu ada perasaan aneh yang tak bisa dijelaskannya saat pria asing bertubuh tinggi tadi memeluknya.
“Kyungsoo sayang! Sudah diberikan oleh-olehnya?” teriak sang Ibu dari arah dapur.
Kyungsoo berjalan cepat menuju dapur. “Sudah eomma, apa ada lagi yang bisa kubantu?” tanyanya sangat sopan.
“Aigoo, anak eomma ini baik sekali! Istirahat saja, di kamarmu ya sayang, kau pasti lelah setelah perjalanan jauh.”
“Baik eomma.”
Kyungsoo berjalan menuju kamarnya. Saat ia membuka kamar itu bertapa terkejutnya ia melihat sosok pria yang tadi sempat ia lihat di depan pintu kedai.
“Jangan takut, aku tidak bermaksud jahat.”
“Ba-bagaimana Anda bisa masuk kemari?”
“Rahasia. Namaku Kim Seonho, lelaki yang memelukmu tadi bernama Park Chanyeol. Aku harap kau memaklumi sikapnya karena kau sangat mirip dengan seseorang yang kami semua kenali.”
Kyungsoo tak menjawab. Pembicaraan ini sudah terlalu jauh, selain itu Kyungsoo masih bingung bagaimana lelaki bernama Kim Seonho ini bisa masuk ke kamarnya. Selain itu dari semua kamar di rumah ini bagaimana mungkin lelaki asing ini tahu yang mana kamar milik Kyungsoo.
“Kau bertanya-tanya bagaimana aku bisa menemukan kamarmu? Mudah saja jawabannya, kau punya aura yang sama dengannya, jadi mudah bagiku menemukanmu.”
“Ba-bagaimana Anda bisa tahu?” Kyungsoo lagi-lagi terkejut.
“Ingat ini Kyungsoo, kita mungkin akan bertemu lagi lain kali. Lalu mungkin sebuah takdir yang tak akan pernah kita sangka akan terjadi. Apapun itu kami pasti akan melindungimu. Jadi jangan hindari kami,” jelas Seonho sambil memegangi pundak Kyungsoo.
“Sebenarnya siapa kalian? Lalu siapa orang yang begitu mirip denganku itu?” tanya Kyungsoo akhirnya merespon.
“Kau akan tahu, cepat atau lambat.”
Seonho tersenyum lalu ia menghilang begitu saja di hadapan Kyungsoo. Kyungsoo luar biasa dibuat bingung bagaimana manusia bisa menghilang dalam sekejap seperti itu.
Saat itu baik Kyungsoo maupun seluruh orang-orang yang berada di kedai kue tidak tahu. Mereka tengah berada dalam skenario yang dibuat sedemikian rupa, akan ada lagi tangis bahagia, akan ada lagi darah yang harus dikorbankan, serta akan ada lagi jiwa yang harus pergi untuk bisa bersama, abadi selamanya.
KING: THE LAST CLAN
SELESAITerima kasih untuk semua pembaca!!
Senang rasanya cerita ini ditanggapi dengan sangat baik.
Masalah cerita ini akan berlanjut dengan judul berbeda, saya belum bisa memastikan (please jangan didemo.)Sekali lagi terima kasih!!! Sampai jumpa di cerita berikutnya!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
KING: The Last Clan
FanfictionDo Kyungsoo adalah pewaris klan Do yang terakhir. Ketika namanya ditunjuk sebagai raja tertinggi Gongsang, ia terancam dibunuh oleh pihak yang menentang keputusan tersebut. Karenanya, ia dilarikan ke dunia manusia oleh raja terdahulu yang tidak meng...