7. The Trinity

1.9K 340 36
                                    

Beberapa hari tak sadarkan diri akhirnya Kim Seonho sudah bisa beraktifitas seperti sebelumnya. Tubuhnya bahkan terasa lebih baik. Ia dan Minseok baru saja kembali dari memperkuat dimensi ruang atas perintah Kyungsoo.

"Jika penglihatan Kyungsoo benar, maka mereka akan datang hari ini," ucap Minseok.

"Benar, itu sebabnya kita semua harus berkumpul untuk membahas sesuatu."

Seonho sengaja mengumpulkan semua orang kecuali Kyungsoo. Ia perlu membicarakan sesuatu yang tidak perlu diketahui oleh pria itu.

"Jadi apa yang kau katakan?" tanya Minseok.

"Ini akan sangat berbeda dengan Gongsang. Di Gongsang, Kyungsoo bisa melepaskan energinya dengan bebas, tetapi tidak di sini. Para manusia yang cukup peka akan terdampak dan mereka bisa ikut merasakan kekuatan Kyungsoo," jelas Seonho.

"Jadi, Kyungsoo hyung tak boleh bertarung?" tanya Mark.

"Boleh, tetapi ia tak boleh melepaskan soul weaponnya. Itu sebabnya aku mengumpulkan kalian, bertarunglah sampai batas kalian agar Kyungsoo tak perlu turun tangan." Seonho menatap setiap orang secara bergantian.

"Tenang saja ahjussi, tanpa dimintapun aku akan tetap melakukannya." Chanyeol tersenyum.

Ketika mereka semua sedang berkumpul, sebuah tekanan energi besar terasa memasuki Gongsang. Apa yang dikatakan Kyungsoo benar, Gongsang memang mengirimkan pasukannya untuk datang menangkap Kyungsoo.

"Minseok kau bawa Taeyeon untuk memastikan keamanan lokasi ini sekali lagi, karena kita akan bertarung sungguh-sungguh setelah ini," perintah Seonho.

"Baik, ayo Kimtae!" Minseok mengajak wanita cantik yang dulu sempat menyambut Kyungsoo saat pertama kali datang ke bar miliknya.

"Jangan panggil aku Kimtae! Mata kucing!" seru Taeyeon mengekor Minseok.

"Kita pergi!" Seonho memimpin untuk menghadapi siapapun yang dikirim Gongsang untuk menangkap Kyungsoo.

Mereka tiba di saat yang tepat. Ada lima wakil seonjang yang hendak menyerang Kyungsoo. Chanyeol, Joy dan Mark segera menghadang mereka sementara Seonho segera berdiri di hadapan Kyungsoo.

"Maaf terlambat," gumam Seonho.

"Kau datang tepat waktu hyung, sejauh ini semuanya sesuai dengan penglihatanku, selanjutnya aku percayakan padamu hyung, tolong ubah apa yang telah aku lihat." Kyungsoo menatap Seonho penuh harap.

"Jangan khawatir, tidak akan ada yang mati hari ini Kyungsoo." Seonho menatap tajam pada deretan seonjang di depan sana.

Chanyeol menyapukan pandangannya pada lima wakil seonjang yang berdiri di hadapannya. Mereka nampak sudah sangat siap untuk menyerang, tetapi Chanyeol tahu bahwa di belakang sana para seonjang sedang menunggu untuk menyerang, jadi dirinya tak boleh lengah.

"Bakar semua menjadi debu, Jigoku no hi!" Chanyeol memanggil soul weapon miliknya. "Mari kita lihat sekuat apa kekuatan dari wakil seonjang," imbuhnya lagi.

Chanyeol melesat menyerang lebih dulu. Ia mengayunkan pedangnya ke arah Jongin yang mampu bertahan menangkisnya. Melihat Jongin diserang, Jaejong juga bergerak ke arah keduanya, tetapi Chanyeol berputar menendang Jongin kemudian mengayunkan pedangnya ke arah Jaejong hingga menimbulkan kobaran api besar yang mendorong pria itu mundur.

Kedua wakil seonjang itu berhasil dipukul mundur. Namun, mereka tak tinggal diam. Keduanya melesat ke arah Chanyeol untuk membalas serangan. Namun, Chanyeol bisa melihatnya dan memilih bergerak menjauh. Ia harus sedikit menjauh dari tempat ini agar bisa bertarung lebih leluasa.

KING: The Last ClanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang