“Kondisinya terlalu parah hyung, aku sudah mencoba semaksimal mungkin, tetapi jika kau tidak menggunakan darahmu untuk membantunya, dia bisa mati.”
Perkataan Mark terus terngiang di kepala Kyungsoo. Sudah dua hari sejak Sehun ditemukan tak sadarkan diri dengan keadaan terluka parah. Ditubuh lelaki itu ditemukan banyak sekali bekas tusukan dan melukai semua bagian organ dalamnya.
Selama dua hari itu juga, Seonho, Chanyeol dan Mark terus mengawasi kota. Mereka mencoba menemukan energi apapun yang mungkin bisa ditemukan. Jika Gongsang memang diserang bukan tidak mungkin ada seonjang lain yang juga melarikan diri ke dunia manusia seperti yang dilakukan Sehun.
Seperti malam ini, Chanyeol dan Seonho sudah berada di atap salah satu gedung di tengah kota. Mereka nampak waspada dan sesekali mempertajam indera mereka. Sampai akhirnya Seonho bisa melihat raut wajah Chanyeol yang tidak seceria biasanya.
“Ada apa denganmu Chanyeol?”
“Bukan apa-apa.” Chanyeol memilih tak menjawab.
“Kau tidak nyaman dengan kedekatan Kyungsoo dan Sehun?” Seonho menebak-nebak apa yang dipikirkan lelaki itu.
Chanyeol mengangguk. Bohong jika dia bisa menerima kekasihnya dekat dengan pria lain. Terlebih semenjak Sehun datang, Kyungsoo seperti melupakan kehadirannya. Lelaki itu tak pernah pergi dari sisi Sehun bahkan sampai makanpun Joy harus mengantarkannya ke kamar.
“Jadi kau cemburu?” tanya Seonho lagi.
“Bukan ahjussi, aku hanya merasa jika aku ternyata hanyalah orang luar. Kyungsoo dan si wajah pucat itu sudah saling mengenal jauh lebih lama, mereka juga sudah saling mencintai dalam waktu yang lama. Aku hanya mencoba siap jika pada akhirnya, Kyungsoo akan kembali padanya.”
Seonho tak menjawab. Ia ingin menenangkan Chanyeol, tetapi ia juga tahu bahwa dulu sekali, Kyungsoo sangat mencintai Sehun. Sebelum, Chanyeol datang, Kyungsoo masihlah pria yang setiap malamnya menatap penuh harap pada lukisan pria tampan yang selalu ia simpan. Benar, jika saat ini mungkin Chanyeol sudah berhasil merebut hati Kyungsoo, tetapi bukan tidak mungkin hati lelaki itu kembali bergeser saat melihat pria yang pernah dicintainya tergeletak lemah.
Sementara itu di kediaman Kyungsoo, mau tak mau lelaki itu harus menggunakan darahnya. Sebenarnya setelah mengerahkan kekuatannya beberapa bulan lalu di Gongsang, Kyungsoo merasa sedikit melemah. Namun, demi menyelamatkan Sehun, ia akan melakukan perjanjian darah dengan pria itu.
Mark menyiapkan pisau khusus yang biasa dipakai Kyunysoo untuk melakukan hal ini. Kyungsoo menusukkan pisau itu ke dada Sehun, menekannya lebih dalam lalu menyayatnya sampai terbuka luka yang cukup untuk tangannya bisa masuk kesana. Selanjutnya, Kyungsoo menyayat telapak tangannya, memasukkan telapak tangannya ke luka pada dada Sehun hingga ia bisa merengkuh jantung lelaki tersebut.
Saat itu kubah merah tercipta di sekeliling Kyungsoo dan Sehun. Menandakan bahwa perjanjian darah tersebut telah berhasil. Kyungsoo menarik tangannya lalu meminta Mark menutup luka Sehun.
Kyungsoo bangkit, entah mengapa tubuhnya menjadi lemas. Ia berjalan terhuyung dan hampir saja terjatuh andai Joy yang juga ada di ruangan itu tidak menangkapnya.
“Oppa! Kau baik-baik saja?” tanya Joy khawatir.
“Hyung, apa terjadi sesuatu?” Mark ikut panik.
“Aku tidak apa-apa, Mark teruskan saja pekerjaanmu, dan Joy, mungkin secangkir teh bisa membuatku lebih baik.”
Joy melepaskan pegangannya saat ia pikir Kyungsoo bisa berdiri dengan benar. Namun, baru selangkah ia pergi tubuh Kyungsoo ambruk. Membuat Mark dan Joy seketika langsung panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
KING: The Last Clan
FanfictionDo Kyungsoo adalah pewaris klan Do yang terakhir. Ketika namanya ditunjuk sebagai raja tertinggi Gongsang, ia terancam dibunuh oleh pihak yang menentang keputusan tersebut. Karenanya, ia dilarikan ke dunia manusia oleh raja terdahulu yang tidak meng...