"Pulang sama gue aja,"
Gue dan Donghan sama-sama menoleh ke sumber suara. Terlihat seorang Cai Xukun berlutut mengambil bendera semaphore yang sepertinya ketinggalan di pinggiran koridor.
Hah? Kok balik lagi?
"Hai Kun, kirain udah pulang." sapa Donghan ke anggota tim basketnya yang sedang ijin nggak ikut latihan ini.
"Naya, bareng sama gue aja." ujarnya lagi setelah berdiri tegak.
"Bukannya lo bareng bapaknya Jihyo?"
"Cuma bantuin bawa barang gue ke rumah. Nggak tenang gue, berasa nggak aman aja kalo ninggalin motor kesayangan di sekolah. Ya nggak, Han?"
"Iya Kun, bawa pulang aja. Terakhir ninggalin motor disini, ban gue kempes."
Oh, nggak aman juga ya, pasti jadi bahan keisengan anak-anak nggak bertanggung jawab.
"Jadi lo pulang sama gue aja." ujar Xukun mengajak gue balik bareng untuk yang ketiga kalinya. "Jangan ngerepotin Donghan."
"Gue nggak merasa direpotkan kok. Tapi terserah Naya aja, mau pulang bareng gue atau lo juga nggak masalah."
Gini nih Cai Xukun, kadang bikin emosi kadang baik juga. Tapi baiknya nggak tahu tempat anjir. Kan gue udah bahagia banget bakal dianterin pulang sama Donghan.
"Sama Xukun aja ya, Nay. Bukannya gue nggak mau anterin lo, cuman kasihan aja gue lihat lo udah capek gitu masih harus nungguin gue."
Hmmm, gitu ya. Padahal mah gapapa.
"Ntar gue digebukin pengabdi lo lagi,"
"Pengabdi?" Donghan kebingungan, jadi imut banget dia.
"Enggak, mana ada? Cuma ada kita bertiga disini." tukas Xukun sambil lihat sekeliling sekolah, siapa tahu masih ada pengabdinya dia.
"Yaudah Han, gue balik dulu. Makasih ya." ujar gue akhirnya.
"Ijin dulu ya kapten, minggu depan gue nggak bakal absen." Xukun tos dulu dengan Donghan sebelum kami pergi.
Jadilah sekarang gue duduk di boncengan motor Xukun, setelah kehilangan kesempatan emas dianterin pujaan hati gue Kim Donghan. Ish.
By the way Xukun menyetir motornya gesit tapi halus. Nggak kaya Mijoo, bawa motor kaya mau ngajak mati.
"Diem-diem aja dari tadi, awas lo sampai ketiduran." dia menoleh di lampu merah.
"Nggak anjir." gue memukul punggungnya pelan.
"Sebenernya gue mau ngajakin lo makan bubur kacang ijo dulu, tapi kayaknya udah kesorean. Lagian Jihyo dan papahnya udah nungguin gue di rumah." terangnya, padahal nggak gue minta. Tumben jadi comel banget.
"Kalo gitu ngapain lo pake nganterin gue? Kan gue bisa pulang sama Donghan aja," ujar gue masih belum bisa move on.
"Yah, mau gimanapun mulai sekarang lo udah jadi partner gue sampai masa jabatan kita selesai."
Hmmm, betul juga. Gue juga harus membiasakan diri karena setelah ini bakal sering melakukan kegiatan bareng dia, walaupun gue nggak pengen.
"Kenapa sih? Nggak suka gue yang nganterin? Turunin disini aja?"
Nah kan, keluar iblisnya. Gue memukul punggungnya agak kencang. "Fokus nyetir!"
Setelah kurang lebih 30 menit perjalanan dari sekolah akhirnya kami sampai di depan rumah gue. Akhirnya abis ini gue bisa rebahan.
"Thank you ya, ternyata lo bisa baik juga."
Cowok itu terlihat agak tidak terima. "Gue tuh aslinya emang baik, lo aja yang orangnya suka berburuk sangka."
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKAK PRADANA +Cai Xukun
FanfictionNggak nyangka, Cai Xukun yang famous mampus itu ternyata anak pramuka. start: 30 April 2018