"Pengumuman yang kedua, bagi siswa kelas 11 yang sudah lolos seleksi calon dewan ambalan, sepulang sekolah ini diharapkan berkumpul di ruang multimedia guna membahas acara pelantikan."
Saoloh, padahal pulang sekolah gue pengen nonton larva di TV.
"Lo langsung pulang aja, nggak usah nungguin gue sama Sujeong." pesan gue ke Mijoo.
Setelah selesai berdoa dan semua bocah keluar kelas, gue mengamit tangan Sujeong untuk langsung menuju ruang multimedia. Disana sudah ada beberapa kakak dewan ambalan kelas 12 dan anak-anak lain yang lolos seleksi kemarin.
"Siang adik-adik, pertama-tama kita mau mengucapkan selamat buat kalian semua yang lolos seleksi calon dewan. Tapi jangan senang dulu karena setelah ini kalian akan menghadapi tahap selanjutnya." jelas kak Namjoon.
"Jadi kalian dikumpulkan disini untuk pembekalan buat pelantikan yang rencananya kita adakan besok jumat sampai minggu."
"3 hari kita akan berkemah di gunung jadi silahkan mencatat barang-barang yang diperlukan"
Kak Yuju menuliskan apa saja perlengkapan yang harus dibawa baik untuk kelompok maupun perorangan. Ada ember, tikar, tongkat, tali, bahan makanan, obat pribadi dan lain-lain.
Kakak-kakak ini juga menjelaskan hal-hal yang menjadi larangan saat acara nanti. Gue nggak fokus gegara kanan kiri gue dan Sujeong malah pada ribut sendiri nggak dengerin penjelasan.
"Aduh ntar mandinya gimana ya, gue pake tissue basah aja deh."
"Gue kalo nggak makan masakan mama sehari aja nggak bisa."
"Gue tidur di tikar pasti besoknya sakit."
"Gue duduk di rumput gatel-gatel kaki gue."
"Pura-pura sakit aja deh pas pelantikan."
Dasar cewe-cewe lebay.
Gue ngelihatin yang cowo-cowo juga pada pasang tampang setengah niat. Tuh kan gue jadi pusing lagi mikirin siapa yang bakal jadi pradana putra.
Oh Donghan, gue berharap ada keajaiban.
Tok tok
Pintu ruangan ini diketuk dari luar. Beberapa saat kemudian seseorang yang masuk membuat kami terguncang. Cewe-cewe terguncang lalu bereaksi bahagia. Sedangkan gue terguncang lalu berharap pengelihatan gue salah.
Ngapain dia kemari?
"Nah, akhirnya kamu datang juga." kak Namjoon menyuruh orang itu berdiri di sampingnya menghadap kami semua.
"Adik-adik, ini teman baru kalian yang akan bergabung dalam dewan ambalan."
Nah loh cewe-cewe jadi semakin bisik-bisik heboh sedangkan gue cuma melongo tidak percaya.
"Dan setelah melihat potensinya, saya merasa dia pantas dan bisa saja mengambil posisi pradana putra untuk dewan ambalan tahun ini."
What the...? JADI PRADANA PUTRA?
Kalo tadi bisik-bisik, sekarang cewe-cewe berseru menyoraki cowok yang senyum-senyum di depan. Sujeong mengangga tak percaya. Gue lemes seketika.
"Sudah sudah, hentikan bicaranya." Kak Sowon menenangkan suasana tidak kondusif ini. "Kamu bisa duduk," ujarnya ke cowok itu.
Cowok itu senyum-senyum lalu menduduki bangku di seberang kanan gue. Sialan! Dia menampakkan senyum nyebelin yang belum pernah gue lihat sebelumnya. Sedangkan ke cewe-cewe lain diruangan itu dia kasih senyum sok manis.
Shit!
Perasaan gue mulai nggak enak.
***
-tbc-
***
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKAK PRADANA +Cai Xukun
أدب الهواةNggak nyangka, Cai Xukun yang famous mampus itu ternyata anak pramuka. start: 30 April 2018