24

637 67 67
                                    




Kantin nggak begitu ramai sih. Kami bertiga langsung menempati meja paling pojok yang aman dan bebas dari gangguan.

"Tante, roti bakar cokelat satu."

"Sama es milo, tapi gausah pake gula lagi."

"Om, bakso, mie nya campur. Ga pake lama."

"Enak ya kalo suasana sekolah gini terus," komentar Sujeong setelah melihat situasi sekolah yang pada jamkos.

Sebenernya bukan jamkos sih, jamnya buat bersih-bersih kelas karena setelah ini sekolah punya hajat besar, yaitu pemilihan ketua OSIS dan MPK periode baru. Makannya lagi pada rapat semua tuh orang-orang penting.

"Lo yakin gak daftar jadi anggota OSIS lagi, Nay?"

Gue menyeruput jus buah naga sambil menggeleng. "Mau fokus ke pramuka aja."

Yah kalo gue cuma anggota biasa di dewan ambalan mungkin gue bakal daftar OSIS juga. Tapi posisi gue sekarang kayaknya gak memungkinkan buat gue ikut dua organisasi sekaligus. Walaupun gue pengen banget sebenarnya soalnya Donghan kan jadi calon ketua OSIS.

"Eh tapi Jihyo bisa loh jadi dewan ambalan dan sekarang ikut pencalonan ketua OSIS, gilak." tukas Mijoo.

Sujeong lirik kanan kiri dulu sebelum menimpali dengan nada pelan. "Gila jabatan."

"Nggak gitu," sela gue. Bukannya gue belain Jihyo sih, tapi dulu waktu SMP gue juga jadi dewan galang dan OSIS sekaligus sih. "Mungkin memang Jihyo merasa dirinya sanggup, dan itu hak dia juga sih."

Walaupun menurut pengalaman gue pas SMP, endingnya nanti bakal berat sebelah. Itu juga alasan kenapa gue akhirnya ikut satu organisasi aja dan fokus sekarang.

"Emang calon ketosnya siapa aja?"

"Yang udah pasti nih ya," Sujeong mengangkat jari-jarinya untuk menghitung. "Jihyo, ga perlu tanya alasannya. Lalu Donghan, soalnya dia bilang sendiri kan pas itu ke lo Nay?"

"Yups,"

"Sama satu lagi rumornya sih Jackson si kandidat ketiga." timpal Mijoo.

"Hah? Ngapain tu anak pede banget mencalonkan diri."

Asal lo tau aja, itu manusia yang namanga Jackson Wang. Yah dia emang social butterfly, famous abis kenalannya dimana-mana seantero sekolah. Tapi masa sih jadi ketua OSIS cuma modal begituan. Orang anaknya ga pernah ikut organisasi manapun, sekolah aja gak niat. Dan beberapa anak udah tau kalo dia punya sampingan kerja di club jadi DJ. Cuma sedikit yang tahu hal ini termasuk gue, tapi gue gak kasih tau ni dua anak.

"Nggak mencalonkan diri, dicalonin sama pak Aron. Gak tahu maksudnya apa, kemarin sampe didebat sama bu Nana sih."

Duh parah nih, bisa-bisanya pak Aron pembina OSIS mencalonkan orang yang nggak kompeten kaya gini. Karena hal ini juga gue tuh khawatir sama Hoya, soalnya mereka satu pergaulan.

"Walaupun dia famous parah, menurut gue warga sekolah kita cukup pintar buat menentukan orang yang pantas pegang jabatan paling tinggi diantara semua siswa disekolah kita. Jadi menurut gue dia bukan kandidat kuat."

Kedua sahabat gue ini mengangguk paham. "Berarti ini bakal jadi persaingan sengit Jihyo dan Donghan."

"Menurut kalian siapa yang bakal menang?" tanya Sujeong.

"Gue sih pilih Donghan, secara dia bebeb gue." Gue mulai halu.

"Yah, Donghan punya reputasi baik dan terkenal di seluruh angkatan karena udah jadi kapten basket dan menang lomba-lomba. Menang deh dia, yakin." seyakin itu Sujeong.

KAKAK PRADANA +Cai XukunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang