11

848 89 0
                                    




Hari ini ada seleksi calon dewan ambalan seperti yang sudah dijadwalkan. Gue nggak bisa menepati janji gue ke kak Namjoon buat ngajak banyak anak ikut seleksi karena nggak banyak yang mau ngurusin pramuka.

Gue cuma bisa ngajakin Sujeong ikut seleksi ini, sedangkan Mijoo sampai Ji Chang Wook ngelamar Mimiperi juga nggak bakal mau tuh anak.

"Susah nggak ya Nay?"

"Ga tau jeong, berdoa aja."

Sujeong daritadi nanya gini mulu sambil lihatin calon-calon lain yang sibuk baca buku-buku tentang pramuka. Gue mah diem aja dari tadi soalnya udah mudeng. Hehe

Sombong dikit nggakpapa dong ya. Gue emang udah suka pramuka dari SD makannya udah hafal banget semua materinya.

Kami melewati tes tertulis yang menurut gue gampang banget, isinya cuma pengetahuan umum dan pengetahuan umum kepramukaan 50 biji. Siapa nama asli Boden Powell, TTLnya dimana, apa lambang pramuka, dll isinya begitu mah gue bisa ngerjain ga sampe 5 menit.

Tes selanjutnya adalah praktek yang dibagi beberapa pos. Gue udah menyelesaikan pos PBB, Semaphore, Morse, menaksir tinggi, dan pos terakhir tali temali disuruh bikin tandu. Semuanya selesai sesuai yang gue harapan.

Yang terakhir ini tes wawancara yang akan menentukan apakah kami lolos atau gugur. Makannya si Sujeong kaya ulet nangka nih nggak bisa diem, nervous katanya, mules lah, kebelet pup lah, pen muntah lah. Maklum, kita dapet urutan akhir.

Satu persatu anak-anak yang udah selesai wawancara pada pulang. Sekarang Sujeong udah ada di dalam ruangan buat wawancara, sedangkan gue di luar sendirian karena urutan gue terakhir.

Saat sedang menunggu, gue melihat Donghan berjalan kemari. Ngapain dia? Jangan-jangan dia juga mau ikutan seleksi calon dewan.

"Hai Nay,"

"Eh iya." Padahal dari tadi gue nggak gugup walaupun mau wawancara, tapi disapa gini sama Donghan aja nggak karuan rasanya.

"Kak Namjoon ada di dalem kan?"

"I-iya."

Donghan ngetuk pintu ruang wawancara lalu masuk ke dalam.

Tuh kan, nyari kak Namjoon. Fix lah dia daftar dewan ambalan juga. Paling enggak gue pengen satu organisasi sama dia, buat memanjakan mata gue.

Oh iya dia kan juga berpotensi besar jadi pradana. Mantap jiwa nih.

Nggak lama kemudian dia keluar dari ruang wawancara. Gue memberanikan diri untuk bertanya. "Daftar dewan ambalan, Han?"

Donghan menatap gue heran tapi sambil senyum manis. "Enggak kok Nay, gue cuma titip proposal buat kak Yoongi ke kak Namjoon."

Lah? Cuman ngarep nih gue?

"Beneran nggak mau daftar Han?"

Donghan menggeleng. "Enggak Nay, gue udah ditawarin jadi ketua OSIS sama kak Seokjin soalnya. Duluan ya Nay,"

Gue cuma menganga menatap kepergian Donghan. Aduh bangsat kenapa dia malah mau dijadiin ketua OSIS? Tau gitu kan gue dari awal daftarnya OSIS aja gitu nggak jadi dewan ambalan. Sekarang gue udah telanjur daftar dewan dan bahkan digadang jadi pradana. Gue nggak mungkin mengundurkan diri, gue orangnya bertanggung jawab tauk.

Gue jadi nggak fokus wawancara, semua pertanyaan cuma gue jawab seadanya. Karena kebanyakan malah kakak-kakak ini yang berceramah.

"Tahu alasan kenapa saya sangat menginginkan kamu jadi anggota dewan ambalan? Karena saya melihat potensi kamu dari awal. Kamu tetap rajin pramuka meskipun banyak teman-temanmu yang cabut, semangat kamu luar biasa Lee Naya, saya suka." cerocos kak Namjoon, beda banget sama kak Namjoon kalo biasanya ketemu gue di kantin.

"Iya dek, itulah yang membuat kami yakin kamu bisa menjadi pradana putri baru pengganti angkatan kami untuk membuat pramuka di SMA kita menjadi lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya." lanjut kak Sowon.

Gue cuma manggut-manggut aja dengerin mereka dan beberapa kakak dewan ambalan ngomong. Tapi raut wajah kak Namjoon berubah sedih.

"Sayangnya sejauh ini kami belum bisa menemukan calon pradana putra untuk mendampingi tugas kamu."

Nah kan, ini juga yang gue pikirkan sejak kemarin-kemarin.

"Tapi nggakpapa, kami akan berusaha keras mencari calon yang kami anggap bisa menggantikan tugas kak Namjoon disini." ujar kak Sowon.

"Nanti kalau kamu menemukan orang yang kamu anggap mampu, kami boleh menyarankan orang itu pada kami."

DONGHAN KAK! KIM DONGHAN XI-IPA-3! KIM DONGHAN KAPTEN TIM BASKET! KIM DONGHAN SI TAMVAN MEMBAHENOL! KIM DONGHAN YANG TADI KESINI! DIA SANGAT MAMPU MENJADI PENDAMPING SAYA UNTUK MEMAJUKAN PRAMUKA DI SMA TERCINTA KITA!!! sayangnya dia nggak daftar dewan ambalan kak :")

Sedih gue.

Selesai wawancara gue keluar dari ruangan disambut Sujeong. Tapi habis itu Sujeong langsung pulang karena jemputannya udah dateng, jadinya gue sendirian aja di halte sekarang.

Pas gue ngalamun tahu-tahu aja Linong mengendarai motornya berhenti di samping halte. Ngapain dia belum pulang sampai jam segini?

"Kak Nay, pulang bareng saya yuk,"

Eh?

"Nggak usah dek,"

"Ayolah kak, daripada sendirian di halte."

Bener juga sih, tapi gue nggak enak sama Mijoo ntar. Eh tapi kan kalo gue deket sama Linong, semakin mudah jodohin mereka. Oke deh akhirnya gue mau dianterin pulang sama Linong. Seperti kemarin, kami ngobrol-ngobrol.

"Kakak daftar seleksi calon dewan ya?"

"Kok tahu?"

"Tahu dong," ujarnya sambil senyum-senyum kelihatan dari spion.

Serah lu deh nong.

"Kak, saya boleh minta tolong sesuatu?"

"Apa?"

"Bisa ajari saya hangeul?"

"Ha?" Ngajarin hangeul?

"Bukannya kamu udah lancar?"

Nongnong menggeleng di balik helm. "Saya cuma lancar ngomongnya, kalo nulis hangeul masih belibet banget."

"Oh, boleh deh."

"Di rumah kakak ya?"

Gue mengangguk. Lumayan ntar gue ngajak Mijoo ikut biar mereka makin deket. Sip.



***

Yang lagi puasa semangat ya

KAKAK PRADANA +Cai XukunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang