13

795 90 5
                                    




Minggu sore ini Nongnong beneran mau belajar hangeul di rumah gue. Paling 10 menit lagi dia sampai ke rumah gue. Gue juga udah hubungin Mijoo buat kesini tapi dia bilang dateng agak telatan.

Nah itu dia Nongnong udah dateng, gue segera membukakan pagar untuknya. Nongnong dengan setelan kasual gini kelihatan nggak kaya bocah, tapi tetep aja kiyowo.

"Rumah kamu dimana sih?"

"Deket-deket sini kok kak,"

"Oh," berarti gue nggak ngerepotin banget lah kalo dianterin dia.

Kami duduk di ruang tamu. Nongnong mengeluarkan buku panduan hangeulnya. Gue membaca sekilas lalu mengajarinya.

"Kamu ngomongnya udah lumayan lancar kok dek."

"Kalo pengucapan aku bisa belajar lewat lagu atau drama. Nulis hangeulnya aja yang susah."

Gue menuliskan contoh hangeul sederhana lalu menyuruh dia nulis hangeul beberapa deret di buku tulisnya.

"Hai Nay,"

Nah ini si Mijoo dateng, gue melambaikan tangan menyuruh dia ikut duduk disini. Lho tapi kok dia pake acara dandan tebel segala?

"Em, dek, ini Mijoo temen kakak yang kemarin."

"Oh, halo kak Mijoo." Mereka bersalaman, gue bisa merasakan Mijoo menahan nafas.

"Nanti kak Mijoo juga ngajarin hangeul ya, kamu bisa tanya-tanya ke dia."

"Oke kak," Nongnong lanjut mengerjakan soal yang gue buat.

"Gampang kan?" tanya gue.

"Iya kak, kok sebelum diajarin kak Naya aku nggak bisa-bisa ya?" Nongnong menggaruk-garuk kepalanya lucu.

"Kamu tuh cuma butuh latihan rutin."

Nongnong mengangguk paham lalu melanjutkan lagi tugas menyalin hangeul yang gue suruh.

Gue sampe nyenggol-nyenggol Mijoo buat ngomong apa gitu tapi ni anak malah diem aja sambil lirik-lirik Nongnong.

"Gue ke dalem dulu ya bikin minuman."

Gue pergi ke dapur, pura-pura bikin minuman. Ya bikin beneran tapi sambil nengok ke ruang tamu. Gue kira mereka bakal ngomong-ngomong tanpa gue, eh kok malah tetep diem aja. Parah nih si Mijoo.

Gue kembali ke ruang tamu membawa tiga gelas sirup dan setoples wafer. "Kok nggak ngobrol sih?"

"Aku lagi fokus ngerjain kak," jawab Nongnong. Si Mijoo malah cuma nyengir malu-malu.

Nggak kerasa 1,5 jam udah terlewati. Soal yang gue berikan ke Nongnong udah berhasil di kerjain semua, udah lumayan lah kemampuan dia. Walaupun belum yang 100% lancar. Nongnong pun berpamitan pulang.

"Pulang dulu ya kak Naya, kak Mijoo, besok-besok minta diajarin lagi boleh kan?"

"Boleh kok," ujar gue. "Tapi tempatnya di rumah kak Mijoo ya?"

"Eh, kayaknya mending di rumah kak Naya deh, lebih deket."

"Oh yaudah kalo gitu hati-hati di jalan ya Nong."

"Oke kak makasih."

Setelah Nongnong pergi, gue dan Mijoo kembali ke ruang tamu.

"Kaya gitu tuh diajak ngomong bego, biar nyambung, biar nyaman, biar saling memahami."

"Ih gue tuh gugup nggak tau mau ngomong apa. Kiyowo banget tu anak." Mijoo senyum-senyum sinting.

"Nah, kan sekarang lo ngerasain gimana gugupnya gue kalo ketemu Donghan."

"Ya sori dong." Mijoo merangkul lengan gue. "Pokoknya lo kudu bantuin gue sama Nongnong ya."

"Yayaya bacot."

Seonho adik sepupu gue berlari dan tiba-tiba sampai di ruang tamu, dia langsung meluk Mijoo. "Kakak cantik kesini ya? Seonho baru tau nih."

"Paan si lo alay banget!" Gue menoyor kepala Seonho, bocah itu langsung mecucu.

Mijoo mengelus dahi Seonho yang habis gue toyor itu. "Kasihan tauk Nay, jahat lo."

Seonho langsung tersenyum menang "Asik dibelain kakak cantik. Iya kak Naya tuh jahat banget sama anak SMP selucu aku."

"Najis bangke anak SMP lucu dari mananya lo? Otak mesum gitu."

"Daripada kak Naya anak SMA jomblo hahaha ngarepin cintanya kak Donghan mulu sih."

Asu emang ni bocah bangsat.



***
-tbc-
***


Rasa rasanya aku ingin membuat ff baru cast BTS yang terinspirasi dari pengalaman kerja. Ehehe.

KAKAK PRADANA +Cai XukunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang