Bagian 1 : Perjalanan Panjang
______________________________________Sudah hampir memasuki 2 bulan Tabib Xi Yi dan Yu Xing Yue melakukan perjalanan ke Kerajaan Xia. Kemungkinan akan sampai di pelabuhan sekitar 4 sampai 7 hari. Banyak sekali penumpang di kapal itu dengan tujuan yang sama yaitu ke Kerajaan Xia, Kerajaan Xia terkenal dengan kerajaan yang makmur juga sedikit angka kemiskinan disana karena Kerajaan Xia terdapat Kota pelabuhan dengan banyaknya pedagang-pedagang asing yang singgah disana. Selain itu banyak orang- orang hebat dan ahli bela diri disana serta berpengetahuan luas itu menjadi salah satu faktor kesuksesan Kerajaan Xia.
Yu Xing Yue memerhatikan lautan luas di kapal disinari oleh matahari terik, rambut kuncir kuda poni nya tertiup oleh angin laut, tapi ia sangat menikmati nya. Tiba - tiba ada gadis kecil berumur 8 tahun menghampiri nya lalu menawarkan beberapa makanan.
" Kakak.. apa kau mau?, Kau sangat tampan !." Ucap gadis kecil tersebut yang membuat Xing Yue terkejut dan tertawa kecil karena ia benar-benar berhasil menyamar menjadi laki-laki.
Ia berlutut dan mencubit pipi chubby nya." Pujian mu sungguh membuatku senang adik kecil... Katakan siapa namamu..? Dan apa tujuan mu pergi ke kerajaan Xia ?." Tanya nya dengan lembut kepadanya.
" Nama ku Chun Chi, aku disini bersama kakek ingin menemui saudara disana..." Jawabnya
Ketika Chun Chi menyebutkan tentang kakek, ia sedikit sedih mengingat guru Mun Yee yang sudah ia anggap sebagai kakeknya namun ia mencoba untuk tegar dan menutupi kesedihannya dengan tersenyum.
" Tujuan kita sama adik kecil. Sampai kan salam mu kepada kakek mu yaa."
" Baik kakak...!!." Gadis kecil itu berlari riang menuju kepada kakeknya, Xing Yue pun memakan makanan pemberian nya dan sekali lagi ia teringat dengan guru Mun Yee.
" Kakek Guru aku akan hidup dengan baik bersama bibi !."
Matahari terbenam... Seluruh penumpang telah tidur termasuk bibi Xi Yi, berbeda dengan Xing Yue menatap bintang di langit di pinggir kapal, ia teringat dengan Gurunya.
Ia sangat ingat apa yang pernah Guru nya katakan. Bahwa orang yang telah pergi akan bersatu dengan bintang dilangit." Guru..." Sebutnya pelan sambil menatap langit.
Angin laut semakin kencang bertiup, mengeluarkan hawa dingin yang luar biasa, ombak laut menggulung-gulung lebih besar dari sebelumnya, langit malam yang awalnya cerah di selimuti oleh awan cokelat menutupi sejuta lebih bintang di langit serta bulannya.
" Akan kah ada badai?." Pikirnya sambil memeluk dirinya sendiri karena hawa dingin yang begitu menusuk. Ia pun hendak beranjak dari pinggir kapal menuju ruangan penumpang, namun tiba tiba terdengar seperti lonceng dari dalam kapal yang sangat keras.
Clank...Clankkk....Clankkkkk.....!!!!.
Xing Yue menatap ke arah suara tersebut. Ia mempunyai firasat buruk selama hampir 2 bulan ini awak kapal tidak pernah membunyikan lonceng.
" Ada apa ini, mengapa mereka ribut sekali?." Pikirnya.
Para awak kapal yang mula nya diam tiba tiba setelah mendengar bunyi lonceng itu berlalu lalang dan panik, seakan-akan ada hal yang buruk akan terjadi, mereka membawa senjata dan membuat formasi, sebagian awak kapal pengguna panah mengelilingi pinggiran kapal dan orang pengguna pedang di belakang mereka. Tiba-tiba hujan lebat turun dan petir mulai berdatangan, yah telah terjadi badai laut.
Akan tetapi, tidak hanya badai yang datang melainkan para bajak laut. Kapal asing nan kuno menyandarkan kapalnya di samping kapal tersebut, Xing Yue mematung terkejut bahwa ada bajak laut yang akan membajak kapal ini. Ia pun segera meninggalkan tempat dimana ia berdiri untuk menemui bibi nya, ia khawatir akan bibi nya karena usianya yang sudah tua. Ia berlari tergesa-gesa menuju ruang penumpang ketika ia sampai para penumpang telah bangun dan Panik ketakutan. Ia kembali mencari bibi nya dan ternyata ia berada di paling belakang diantara kumpulan para penumpang. Ia pun menghampiri nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Undesirable Twin Star Princesses
Fiksi Sejarah" Jika aku tidak diinginkan, mengapa kalian memberi aku hidup !." " Apabila Ratu melahirkan anak kembar, itu akhir dari keturunan pewaris tahta kerajaan Qin." terbelenggu ada nya ramalan kuno, Kerajaan Qin terpaksa harus membuang salah satu putri me...