#chapter 4

12.8K 424 5
                                    

Happy Reading🦋

Sudah 20 menit Allea duduk di halte bus, namun ia belum melihat keberadaan kakaknya. Allea berdecak kesal, pegal sekali rasanya karena terlalu lama menunggu.

"Lama banget sih si abang, lihat aja nanti," gerutu Allea.

Tin

Tin

Suara klakson mobil mengalihkan perhatiannya, gadis itu beralih menatap mobil hitam milik Revan baru saja sampai di halte bus. Dengan keadaan kesal Allea langsung membuka pintu mobil, rasanya ingin mengomeli kakaknya saja.

"Lo kemana aja sih Bang? Lama banget kayak siput tau gak?!" Tanya Allea dengan ketus.

Revan menoleh sambil geleng-gelang kepala adiknya sangat pemarah sekali. Sepulang sekolah Revan kumpulan osis di ruang osis jadi sedikit lama untuk menyusul adiknya di halte, Allea terus saja menggerutu sedari tadi.

"Sabar elah All, gue kan kumpulan osis dulu tadi," jawab Revan.

"Alaa alaaa tai, lo pasti nganterin cewek kampret lo itu kan," ketus Allea.

"Idih stres lo All, serius etdah gue kumpulan osis tadi. Cewek gue udah pulang duluan naik angkot," ujar Revan menjelaskan.

"Kumpulan apa sih hah? Coba gue mau tau, pasti kumpulan gak penting, kumpulan gak penting aja lama banget. Buang-buang waktu banget."

Pletak

Revan menyentil kening Allea sehingga sang empu meringis kesakitan.

"Sembarang lo kalo ngomong, Dek."

"Anjir kampret lo Bang!!"

"Brisik lo dari tadi marah-marah mulu kayak kingkong."

"Lo nyebelin banget jadi orang, pertama lo nurunin gue di halte, kedua lo gak nganter gue ke ruang guru, ketiga lo ngehadang jalan gue sampe gue hampir jatoh, ke empat lo buat gue nunggu selama ini di halte," gerutu Allea. Revan memijiat pelipisnya yang terasa pusing, Allea sangat bawel sekali. Sampai-sampai gending telinganya seakan ingin pecah saja sekarang.

"Nyari-nyari kesalahan orang mulu lo, jangan gitu gak baik Dek. Lagian juga kalau lo gak mau nunggu gue lama, lo bisa naik angkutan umum kek." saran Revan, telinganya terasa pengang mendengarkan ocehan adiknya itu.

"Idih lo mau gue tersesat ya? Gue gak tau harus naik mobil yang mana," sewot Allea.

"Noh naik mobil pengangkut sampah aja lo, biar sekalian di buang. Gak butuh gue adik bawel kayak lo."

"REVAN PUTRA MARGANTARA, KENAPA GUE PUNYA ABANG NYEBELIN KAYAKK LOOO!!"

Revan menutup kedua telinganya menggunakan tangan.

"Astagfirullah All, brisik banget ya Allah bisa-bisa gendang telinga gue pecah."

"Biarin, suruh siapa nyebelin."

"Ya udah maaf, sekarang bisa diem gak? Gue mau nyetir, mau pulang gak lo?"

"Maulah."

My Ketos My Husband [TAMAT✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang