#chapter 22

10.3K 282 2
                                    

Allea di bawa ke ruang UGD sedangkan Satria dan Revan menunggu di luar, beberapa menit kemudian dokter keluar. Karena tidak mau melihat keluarga khawatir, Revan melarang Satria untuk tidak memberi tahu mereka. Karena keluarga Allea kini sedang berada di luar kota, sibuk mengurus pekerjaan. Jadi Revan di tugaskan untuk menjaga Allea.

Dokter baru saja keluar dari ruangan.

"Dok gimana keadaannya dok?" Tanya Satria?

"Anda tidak perlu khawatir, dia hanya kecapean saja," jawab dokter.

"Kira-kira dia perlu di rawat tidak dok?" Tanya Revan.

Dokter menggelengkan kepalanya. "Tidak, setelah dia sadar dia sudah bisa di bawa pulang...karena dia hanya kecapean saja jadi tidak perlu di khawatirkan," jelas dokter.

"Baiklak dok, terimakasih."

"Dok boleh saya masuk?" Tanya Satria, rasanya dia tidak sabar untuk melihat kondisi Allea.

Satria membuka pintu ruang rawat Allea, terlihat gadis itu sedang terbaring lemah di sana. Satria tak sanggup menahan air matanya. Sudah 4 tahun ini dia sudah sangat rindu dengan gadis itu, akhirnya dia sudah bertemu sekarang meskipun keadaan gadis itu lemah.

"All lo bangun gue ada di sini dan lo liat cincin ini gue mau lanjutin pertunangan kita yang dulu batal All dan gue akan segera ngelamar lo," lirih Satria.

"Maafin gue All, gue bakal perbaikin kesalahan gue. Lo harus sembuh All, harus..."

"Gue janji gue bakalan ada buat lo..."

"Lebay lo," cibir Revan.

"Monyet lo Van!!"

Revan terkekeh, karena dia baru saja mendengar Satria berkata manis seperti itu, biasanya Satria tipe orang yang irit bicara.

"Jangan omong doang, buktiin dong. Laki bukan lo?"

Sejak 10 menit lalu mamah menelpon kepada Revan bahwa kedua orang tua Allea sudah berada di rumah, karena mereka sudah pulang Revan langsung memberi tahu bahwa kini dirinya dan Allea sedang berada di rumah sakit.

Ceklek

Wanita paruh baya terlihat di ambang pintu, dia bersama seorang pria paruh baya baru saja datang ke rumah sakit.

"Revan! Satria!" panggil mamah.

"Gimana keadaan Allea?" Tanya papah.

"Allea baik-baik aja kok om, kata dokter Allea cuma kecapean doang," jawab Satria.

Kedua orang tua Allea sangat senang bertemu lagi dengan Satria, terlebih jika anaknya pasti akan lebih senang.

"Mending mamah sama papah tenang dan duduk," titah Revan sambil memapah mamahnya.

Sambil menunggu Allea sadar, mereka berbincang dan mengobrol bersama Satria.

Selama kurang lebih 1 jam lamanya Allea tersadar, dia memegang pelipis kepalanya dan membuka matanya.

"Sat..." lirih Allea, nama Satria yang lebih dulu Allea sebut.

Satria yang menyadari bahwa gadis itu sudah sadar langsung menghampiri ke blankar.

"Iya All, aku di sini....kamu jangan khawatir," lirihnya.

Allea tersenyum senang melihat Satria, sudah 4 tahun lamanya meteka baru bertemu lagi. Satria sudah banyak perubahan, semakin tampan saja.

"Aku haus Sat...." lirih Allea dengan nada lemas.

Satria langsung memabawakan air di gelas dan memberikannya kepada Allea.

My Ketos My Husband [TAMAT✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang