Perasaan Allea bercampur aduk antara senang dan sedih, selama ini Allea hanya bersama Satria karena taruhan. Yang dia takutkan adalah dia takut jika Satria akan mengetahui kebenaranya hatinya akan hancur, terlebih lagi Allea makin ke sini makin sayang dengan Satria.
Allea merasa bahwa Satria orang yang membuatnya tertawa, rasa sedih yang di rasakan Satria jika dia tau bahwa selama ini Allea awalnya hanya menerimanya karena taruhan bukan karena dia cinta.
Sudah 1 bulan Allea dan Satria menjalin hubungan, Allea merasa bahwa Satria lebih baik dari pada mantanya yaitu Rendy.
Allea menangis jika memikirkan bagaimana nasib hubungannya jika Satria tau tentang ini? Revan tidak tega melihat adiknya sedih dan berusaha membujuknya.
"All lo kenapa?" tanya Revan sambil merangkul pundak Allea.
"Bang apa gue salah ya Bang," lirih Allea.
"Maksud lo?" Revan bertanya sambil mengangkat kedua alisnya.
"Bang abang tau kan kalo gue nerima Satria karena taruhan? Tapi sekarang gue udah cinta banget bang ke dia gue sayang ke dia melebihi rasa sayang ke Rendy dulu," jelas Allea dan cairan bening tiba-tiba turun. Ia menyesal melakukan itu, tapi ia juga sadar karena kini dia sudah mencintai Satria. Hanya aja ada suatu hal yang mengganjal di dalam hatinya. Ia tidak bisa membayangkan jika Satria tahu, kecewa tentunya.
Revan yang awalnya kaget dengan keduanya yang tiba-tiba pacaran, tapi ia tidak bisa berbuat apa. Karena dari awal Revan tahu, ternyata Satria itu selalu diam-diam memperhatikan Allea jika sedang di sekolah.
Jujur juga, ada perasaan tak tega saat mengetahui jika Allea menerimanya karena menyetujui taruhan darinya. Allea bebas bersama siapa saja, asal tidak dengan Satria. Melihat temannya itu tampaknya begitu tulus pada adiknya. Mereka berteman sudah lama, pastinya Revan sudah tahu betul bagaimana sosok Satria itu.
"Terus apa yang lo khawatirin? Lo kan udah cinta dan sayang sama dia yaudah jalanin dulu aja," jelas Revan. Revan pun sama bingungnya dengan Allea, otaknya mendadak buntu memikirkan hal ini.
"Gue takut Bang, kalo Satria tau tentang ini," lirih Allea. Sudah berhari-hari perasaan bersalah menghampirinya. Karena jujur ia memang sudah melakukan kesalahan. Apalagi sampai melibatkan Satria, cowok yang tulus padanya terlibat dalam taruhannya.
Revan mengusap puncak kepala adiknya itu, membantu menenangkan adiknya agar tak terlalu memikirkan hal ini. Ia pun mencari cara, agar masalah ini terselesaikan. Ia juga tahu konsekuensinya akan membuat hati temannya sakit.
"Maafin gue All harusnya gue gak ngasih taruhan ke lo," Revan merasa bersalah karena sudah memberikan taruhan.
"Udah Bang ini sepenuhnya bukan salah lo," ujar Allea. Berhambur ke dalam pelukan abangnya. Allea hanya bisa menghela nafas pasrah saja, tidak tahu apa yang harus dia lakukan sekarang.
"Gue ngerti All," lirih Revan, memberi usapan lembut pada punggung ramping adiknya itu.
"Apapun repons Satria nanti, All harus siap nerima. Karena sejak awal ini salah All, Bang."
"Gue juga bingung. Semoga aja Satria gak tau soal ini. Gue lagi nyari solusi supaya masalah ini gak bocor ke Satria. Kalo dia tau, bisa-bisa berabe," Allea mengulum bibirnya, itulah yanh sedari tadi ia pikirkan.
"Kalo gitu gue ke kamar dulu ya Bang," pamit Allea dan Revan hanya mengangguk.
Revan tersenyum simpul, akhirnya mengangguk. "Iya. Tidur aja terus istirahat. Jangan banyak pikiran ya, Dek."
"Lo juga tidur ya, Bang. Gue duluan." Revan memperhatikan punggung Allea hingga tak terlihat.
Setelah mengobrol dengan abangnya itu, Nara berjalan lunglai menuju kamarnya. Ia hanya bisa menghela nafas pelan, bayangan Satria tiba-tiba terngiang di dalam benaknya.
"Tenang All. Jangan banyak pikiran," gumamnya sambil mengeluarkan nafas keluar masuk.
Sesampainya di kamar Allea terdiam diri dan ada yang memencet bel rumah'artinya ada yang datang dengan terpaksa Allea turun ke bawah.
Allea yang baru saja mendaratkan bokongnya di kasur, langsung menggerutu sebal dengan suara bel rumahnya. Baru saja ia akan tidur, tapi tidak jadi karena mendengar itu. Dengan berat hati Allea langsung berdiri kembali, ia akan turun ke bawah untuk melihat siapa yang datang. Malas juga jika bolak balik ke kamar.
Ting....tong...
Ting....tong....
Ketika membuka pintu terlihat wanita paruh baya bersama laki-laki paruh baya yang baru datang dari luar kota'siapa lagi kalo bukan mamah dan papahnya Allea. Detik itu juga tubuh Allea langsung berhambur memeluk kedua orang tuanya. Tidak percaya bahwa kedua orang tuanya akan pulang sekarang, tapi itu sangat bagus.
"Mamah, papah," teriak Allea sambil memeluk keduanya.
Mamah dan papah hanya bisa tertawa pelan melihat wajah kegirangan putri semata wayangnya. Mereka saling berpelukan, meluapkan semua rasa rindu yang membuncah.
"Gimana kabar kamu sayang?" tanya papah.
"Eum baik Pah," jawab Allea.
Netra mata mamah mencari-cari sosok yang tak terlihat. Mamah pasti mencari Bang Revan, Allea sudah bisa menebak itu.
"Bang Revan mana?" tanya mamah.
"Ada di kamar, oh ya kalian kenapa gak bilang-bilang sama Allea kalo kalian mau pulang," rengek Allea.
"Mamah udah nelpon kamu, tapi hp kamu gak aktif," jelas mamah. Allea hanya menampilkan deretan gigi putihnya, hpnya di biarkan mati karena Allea malas bermain hp.
"Sayang mata kamu kenapa? Sembab banget?" tanya papah khawatir saat melihat kedua mata putrinya yang terlihat merah dan sembab.
Seorang pria tiba-tiba berbicara dan Allea menoleh ke belakang ternyata dia Revan. Revan lah yang menjadi teman curhat Allea di saat dia bahagia dan sedih'beruntung bisa memiliki abang seperti Revan.
"Dia baper liat drakor Pah," jawab Revan berbohong. Allea bisa bernafas lega, setidaknya ia tidak ketahuan karena menangisi cowok. Jika kedua orang tuanya tahu, pasti dia akan di ceramahi habis-habisan.
Mamah mengangguk-anggukkan kepalanya. "Kirain mamah kenapa?" ujar mamah.
"Van kamu gak kangen kita?" tanya papah.
"Eh iya lupa, Revan kangen kalian," ujar Revan sambil memeluk keduanya.
"Yasudah mamah sama papah ke kamar dulu ya cape," ujar mamah.
"Iya Mah siap," ujar Revan.
Setelah mamah dan papahnya ke kamar, Allea dan Revan pergi ke kamar masing-masing.
See you....
RidaFa05:*
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ketos My Husband [TAMAT✅]
Teen FictionTAHAP REVISI. Kisah ini tentang dua remaja sejoli yang bertemu seperti Tom and Jerry dan kelamaan merasakan hal yang namanya jatuh cinta seperti yang orang lain katakan setelah rasa benci akan timbul rasa cinta.