12

554 38 0
                                    

"Ma, Vier ketemu dimana?" Tanya seseorang yang baru saja datang dengan tergesa gesa.

Kayaknya gue pernah denger suara ini. Atau hanya prasangka gue.
Atau hanya terngiang ngiang.

"Udah, tadi dia jatuh terus dibawa gadis ini"

"LO BAWA ADIK GUE KEMANA HAH?" Bentaknya ke arah gue. Tanpa mengetahui sebenarnya. Camkan.

"Lanor, duduk dulu gausah bentak bentak" tegas om yang kayaknya sih papanya.

Gue menoleh dan betapa terkejutnya dia.

"Lo?"

"Kenapa?" Balas gue singkat.

"Maaf, udah bentak lo, gue gatau" mohonnya dengan muka memelas.

"Hem, makanya jangan asal bentak, pantes aja adek lo takut" ucap gue dengan 10 kata.

"Ini serius lo?" Ucapnya dengan mengolok olok bahu gue. Memutar mutar gue.

"Heh Lanor, ngapain anak orang kamu puter puter hah." Sang tante membela gue haha.

"Kamu duduk dulu, tante aja belom tau nama kamu siapa"

"Saya Vagriel, panggil aja Riel tan" ucap gue. Sedangkan Lanor ngeliatin gue dengan tatapan tidak percaya.

"Kak, naik kora kora yuk?" Ajak Vier.

"Emang berani?" Goda gue.

"Ya iya beranilah"

"Ayok, tapi ijin dulu yah"

Vier mengangguk, "Ma, Pa, Vier mau main sama kak Riel yah"

"Iya ati-ati Mama sama Papa mau beduaan"

"Aku gimana?" Tanya Lanor

"Ikut sana, gausah ganggu mama"

Gue ngakak dalam hati. Mukanya pucat gara gara kena semprot tante.

"Ayo"

Kita mengelilingi Dufan dan menaiki semua wahana. Dan hebatnya lagi, Vier ga takut. Gue aja gemeteran. Apalagi Lanor yang teriak mulu di telinga gue. Pulang dari Dufan kayaknya gue harus ke Tht nih periksa telinga.

"Abang penakut"

"Bomat"

Gue yang tadinya sendiri gajadi sendiri malah ditemeni Vier dan keluarganya termasuk abangnya juga.

Capek? Iya tapi terbayar dengan kelegaan yang gue dapatkan.

"Kak naik itu yuk" tunjuknya ke arah wahana bernama Halilintar.

"Gak" tolak Lanor.

"Vier gaboleh naik itu, karena umurnya belom cukup" jelas gue.

"Yah, beli kentang goreng aja yuk" ajaknya kembali.

"Yodah ayuk" gue menggandeng tangan Vier dan meninggalkan Lanor dibelakang.

"Lo ternyata ngeselin yah" ucap Lanor ketika dia berhasil menyamakan langkah dengan gue.

Gue tersenyum miring.

"Oh ya lo gaboleh dingin+marah marah sama Vier, kasian tau" nasehat gue ke Lanor, dan kayaknya dia menyepelekan.

Cytakkk..

"Sakit bambank" gue mengeplak pala Lanor..

"Oh gitu, gue bilangin pak bambank lo, dia pasti cegukan gara gara lo nyebut. Dia wali kelas gue"

"Astaga gak gitu maksud gue Riel"

"Awas aja lo" ancam gue.

"Vier ke sana yuk, kita tinggal aja abang kamu gimana?" Ucap gue menghasut Vier.

Vagriel : This Is Me (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang