Rumah bak kandang kini telah disulap menjadi istana. Dan gue seorang babu yang menjelma menjadi ratu.
"Silakan masuk Miss" ucap salah seorang penjaga gerbang depan.
"Yes"
Gue tersenyum penuh misteri. Ini sisi lain gue, wanita kejam dan sejuta kehancuran.
Ini gue sosok yang mungkin ditakuti dunia.
"Dimana?"
"Di ruang biasa Miss, Erlan baru saja membawanya ke sana" lapornya dengan menundukkan kepala.
"Baik"
Gue berjalan menuju ruangan kesayangan gue. Pintu hitam terpampang dihadapan gue.
Cklekk...
"Ekhemm.."
Erlan menundukkan kepala tanda berpamitan dan segera meninggalkan ruangan.
Hening. Itu yang terjadi sekarang antara gue dan dia.
"SIAPA KAMU? LEPASKAN SAYA" Dia tidak mengenal? Oh ya, gue pakek topeng.
"Hello, Mrs. Croel. Tenang saja. Saya akan mempercepat waktu Anda. Sebelumnya, Anda harus tau siapa saya." Gue membuka topeng yang menempel di wajah gue. Sedikit demi sedikit, wajah gue terbuka.
"KAMU??!" Kagetnya.
"YA, SAYA. ANAK DARI IBU YANG TELAH ANDA SAKITI." Smirk gue tertampil sempurna.
"Awas kamu!!"
"Ohh, Anda berani mengancam saya! Anda tidak tau? Sekarang Anda berada di tangan saya. The Queen of Darkness. Anda pasti tau kan?" Wajahnya yang tadinya masih bersinar kini telah redup seperti malam tanpa rembulan.
"T..the Que..en of Dark..ness? Gak kamu bohong"
"Oh silahkan kalau tak percaya. Nanti saya buktikan."
Gue menutup pintu dan meninggalkannya dengan pikiran yang dipenuhi tanda tanya.
"Jaga ruangan ini, jangan ada seorang pun datang kesini kecuali saya." Gue membenarkan topeng gue.
"Baik Miss"
Gue berjalan menuju ruangan gue.
As you know, rumah ini adalah rumah tak terpakai. Gue menemukan ini saat gue sedang berjalan ke tepi pantai. Kalau dipandang dari depan akan nampak seperti gudang tak terpakai. Namun saat masuk, kenyataan akan menang. Dinding putih elegan, banyak guci kuno, lantai marmer yang tak ada gores sedikit pun.
Bisa dibilang ini rumah pelarian gue. The Queen of Darkness adalah gue. Gue berhasil menguasai semua teknik perang dan membeli semua pedang langka yang ada di dunia.
Orang orang disini pun, mereka hanya buangan. Mereka terbuang oleh keluarga mereka, mereka tersiksa dengan dunia ini.
"Miss, ada yang menantang kita di New York. Diterima atau tidak?" Tanya seseorang yang baru saja memasuki ruangan gue.
"Alasan?"
"Mereka ingin tau seberapa hebat kita dan mereka hanya ingin menunjukkan ketenarannya"
"Kirim kan saja pasukan inti dan habisi mereka semua. Pasang di berita RYV agar tersebar ke seluruh penjuru dunia." "Ingat! Jangan tinggalkan jejak apapun kecuali tanda BlackMons"
"Siap Miss"
"Pakai BlackMons jetz"
"Baik"
Gue menganggukkan kepala.
Jam 6.00 gue harus balik ke Rumah Sakit.
Gue berjalan ke gerbang dan menaiki mobil kesayangan gue.
"Hati hati Miss"
"Of Course"
Gue menginjak gas dengan kecepatan di atas rata rata. Mobil gue melesat di tengah keramaian kota ini.
Tilutlutk....
"Ya?"
"Dek, kamu kemana? Mama kamu nanyain nih"
"Otewe bang"
"Yaudah"
Tuhkan mama nyari. Gue segera memngendarai mobil dengan cepat.
"Minum Bang!!" "Huh" ucap gue.
"Habis ngapain sih?!" Tanya Bang Alan sok sok kepo.
"Habis lari lah"
"Ck, kebiasaan"
"Masuk ke dalam sana. Tadi mama kamu sempet ngamuk terus dikasih suntikan penenang. Sekarang lagi tidur" ucap Bang Alan.
"Okok makasih Bang. Abang pulang aja"
"Pulang matamu. Orang belum selesai juga kerjaan abang"
"Ya udah selesai in. Pasti dicariin Kak Sia tuh" goda gue.
Gue berlari kecil meninggalkan Bang Alan yang sudah memerah.
"Dasar adik bangke, gatau apa gue lagi terbang" ucap Bang Alan yang masih gue dengar.
Gue terkikik dalam hati.
Bersambung...
Eakkk.
Gue gatau apa yang gue tulis tapi semoga nyambung yah!!.Vote and coment yah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vagriel : This Is Me (Complete)
Fiksi RemajaIni semua tentang gue. Lo gak suka? Silahkan minggir Lo benci? Silahkan pergi. Lo ga nyaman? Silahkan cari. Ini semua tentang GUE, Vagriel Elenaz Gutawa Terima kasih buat kalian yang udah buat gue jatuh dan hampir tak berdaya, tanpa gue duga, be...