"Saya Lanor tante" ucap Lanor dengan sopan.
"Aku Vier tantee!! Pacarnya kak Riel"
Semua orang yang ada di ruang tamu itu tergelak tawa mendengar celetukan polis Vier."Enak aja. Itu pacar Abang"
"Gamau dan gaboleh"
Lanor dan Vier sudah pulang kini tinggal gue dan para mama disini.
"Ma, Mi Riel mau keatas yah. Mami nanti kalo butuh sesuatu panggil Riel aja"
Kringggg...
Alarm gue berbunyi. Berarti sekarang jam 6. Gue segera turun ke bawah, bau masakan mulai tercium di anak tangga.
"Waduhhh baunya enak"
"Makan yok Riel" ajak Mami
"Iya. Mama tadi lagi ngomongin kamu sama Lanor. Eh kamunya nongol" celetuk mama namun tetap fokus dengan piring yang di meja.
"Riel diomongin terus perasaan."
"Kamu sama Lanor katanya baru pacaran yah. Lanor gimana nembaknya? Tuh anak ga pernah pacaran hahah" Mami tertawa melihat anaknya sendiri.
"Serius jeng?" Tanya mama
"Iya. Masak dulu hampir aku kira dia gay. Aku takut dia gay hahahh" sambung mami.
"Mami ada ada aja" ucap gue.
"Kalo gini, berarti Lanor memang udah tatag sama pilihannya. Lanor ga pernah gegabah, dia harus benar benar mengujinya dulu. Terbuktikan kalo Riel emang girlfriendable!" Mami meneruskan.
"Pokoknya kalian harus nikah 2 tahun lagi. Mama gamau tau. Ya kan jeng"
Mama berbicara."Ha?" Gue shock
"Iya bener"
"Okok Jadi intinya Mami, dan mama kamu sudah memutuskan untuk menikahkan kamu 2 tahun lagi mulai dari sekarang. Berarti tanggal 1 Oktober 2022. Deal?" Mami memberikan tanganya ke mama sebagai tanda persetujuan.
"Deal" mama dengan senang hati menyambut tangan itu.
"Ihhh Riel merah nih mukanya" goda mami.
"Aa Riel dah selesai makan. Riel ke atas yah" gue memutuskan untuk melarikan diri ke kamar.
Tit tit tit.
Handphone gue berdering di sebelah gue."Halo?"
"Sayang"
"Jangan panggil kayak gitu. Jijik tau"
"Terserah aku dong"
"Yaudah, kenapa telpon?"
"Kangen"
"Apasih"
"Jangan salting dong. Kamu keluar ke balkon deh"
Gue menuruti apa yang dikatakan Lanor di telpon. Gue gatau apa yang ingin dilakukannya.
"Udah?" Tanyanya
"Udah, ini aku di balkon. Kenapa sih?"
"Liat keatas. Langitnya lagi baik"
"Kenapa baik?" Gue bertanya sambil melihat ke arah langit.
"Karena langit ngasih tempat buat bulan dan bintang bersatu."
"Hah?"
"Kalo kata Stella, kamu itu bintang yang paling bersinar. Jadi kalo kamu adalah bintang, aku bakal jadi bulannya."
"Emmm"
"Dan sekarang langit lagi baik, karena bulan dan bintang bisa bersatu saat ini, aku bisa liat kamu dari sini"
"Aku juga bisa liat kamu tau"
"Tau gak?"
"Gak" gue menjawab spontan
"Riel, aku belum selesai ngomong"
"Maap"
"Bulan ngomong sesuatu ke bintang. Denger ga?"
"Engga denger. Emang ngomong apa?"
"Kata bulan, I love you. Bulan cinta sama Bintang"
"Uuu masa?"
"Iya, bulan juga bilang Terima kasih"
"Kenapa?" Tanya gue
"Karena sudah jadi bintangnya bulan"
"Uu sosweetnya pacar ku ini"
"Udah ah, bintangnya bulan tidur sana."
"Iya, bulannya bintang juga tidur. Selamat malam"
"Malam sayang"
Gue menutup telepon dari Lanor. Telepon dengan kata kata sederhana namun berhasil membuat gue tak karuan.
Lanor paling bisa buat gue kayak gini.Dengan kayak gini aja gue bahagia. Bahagia sesederhana ini yah?
Di kamar, gue mencoba merenungkan apa saja yang sudah gue alami sampai saat ini Tuhan kasih kebahagiaan itu.
Kehancuran gue.
Pengkhianatan Lyodra.
Kematian papa.
Dan lainnya yang pastinya sangat berat buat gue.
Namun Tuhan kasih kebahagiaan juga buat gue.
Kak Sia dan Bang Alan yang jadi penguat gue.
Rumah impian, Starla, Stella, dan Aldebaran.
Lanor yang datang.
Mama.
Mami papi.
Dan masih banyak lagi kebahagiaan yang gue dapat.
Gue percaya semua ada waktunya walau waktu itu tidak dapat diubah. Namun kita bisa memanfaatkan waktu itu sebaik baiknya.
Berdoa
Bersyukur
Merupakan cara ampuh untuk mengurangi segala masalah.
Berdoalah, bersyukurlah, berusahalah.
Bersambung...
Huee enddd yehhh...
Vote and coment yukkkkk...
Thankyou yang udah baca. It's means a lot guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Vagriel : This Is Me (Complete)
Novela JuvenilIni semua tentang gue. Lo gak suka? Silahkan minggir Lo benci? Silahkan pergi. Lo ga nyaman? Silahkan cari. Ini semua tentang GUE, Vagriel Elenaz Gutawa Terima kasih buat kalian yang udah buat gue jatuh dan hampir tak berdaya, tanpa gue duga, be...