39

433 25 0
                                    

Tok tok tok..

"Mami!" Panggil gue dari luar ketika pintu tidak lekas dibuka.

"Lanor!"

Gue tau gaakan pengaruh nih suara gue. Rumah segede gaban gini.

"Lanor!!! Gue didepann!!" Teriak gue di telepon.

"Iya iya bentar"

Tak lama pintu segera dibuka kan.

"Lama tau gak"

"Maap ya sayang" ucapnya membuat gue geli.

"Jijik tau gak"

"Kak Rielll" panggil Vier.

"Aaa kangenn nih kakak" gue memeluk Vier.

"Udah dong pelukannya" celetuk Lanor dengan muka dongkol.

"Bodo amat sama Abang" Vier menjulurkan lidahnya.

"Vier mau jalan ga?" Ajak gue.

"Mau mauu. Abang gaboleh ikut" Larangnya.

"Kok gitu? Abang ikut yahh. Nanti abang belikin es krim. Setuju?" Lanor mencoba membujuk Vier.

"Wah, ada Riel disini." Mami datang dari arah pintu.

"Iya mi. Kemarin sibuk"

"Ga nginep lagi?" Tanyanya.

"Mami aja nginep di rumah nya Riel. Ketemu sama mama"

"Boleh?" Tanya mami.

"Iya boleh aja. Tapi cuma mami yang boleh, Lanor gaboleh" gue melirik ke sebelah kanan.

"Kok kamu jahat sih" sahut Lanor.

"Biarin. Aku mau girl time sama mami kok. Ya kan mi?" Gue membela diri.

"Iya lah. Sekarang mau?" Jawab mami.

"Boleh boleh. Jadi.. jalan jalannya kapan kapan yah Vier. Kakak janji ok?"

"Yaudah" jawab Vier.

"Mami siap siap dulu!!" Teriaknya dari lantai 2.

"Kamu kok jahad sih Riel?"

"Apanya yang jahad. Kamu kok alay yah" jawab gue.

"Yahhh, kan aku juga mau ikut nginep." Lanor terus mengeyel.

"Gini deh, Kamu sama Vier cuma nganter mami tapi terus pulang. Gaboleh nginep" "Ya kan Vier?"

"Setuju sama kak Riel"

"Iya. Bayar dulu." Ucap Lanor.

"Bayar pake apa?"

"Pake ini" Lanor memeluk gue.

"Lanor, nanti mami liat" gue mencoba menjauhkan tubuh Lanor yang segede gaban.

"Biarin"

"Vier tutup matanya" gue memperingatkan Vier.

"Vier ke kamar aja" ia lari menuju kamarnya.

"Lanorrr!! Udah ihh"

"Belum sayang"

"Jijik dihhh"

"EKHEMM.."

Papi melihatnya. Aww muka gue taruh mana ini.

"Papi.. hehe" Lanor cengengesan gajelas.

"Lain kali jangan diruang tamu kalo mau peluk peluk. Ga enak tau." Papi menjawab.

"Pi, Mami mau nginep di rumahnya Riel. Boleh yah" ucap mami yang entah kapan datangnya.

"Boleh. Sekalian urus tanggal nikah" jawab papi enteng.

"Papi!!" Ucap gue bersamaan dengan Lanor.

"Kenapa nih? Apa yang mami gatau?" Tanya mami.

"Itutu tadi mereka tercyduk sama papi lagi pelukan" Kok gue jadi kesel sama papi yah. Muka gue udah malu banget ini.

"Iya mi, tadi abang sama kak Riel peluk peluk. Jadi Vier pergi ke kamar deh" ucapan polos itu keluar dari mulut Vier.

"Emang iya? Yaudah nanti mami diskusi sama mamanya Riel" sarkas mami.

"Serius mi?" Tanya Lanor.

"Iyalah"

"Mami nikahin kamu sama Riel. Riel ati ati aja pokoknya kalo sama Lanor. Dia nakal" mami berbisik di telinga gue.

"Ih udah, ayoo berangkat." Ajak gue sambil mengalihkan pembicaraan.

Kali ini. Lanor yang menyetir sedangkan mami, gue, Vier duduk di kursi penumpang bagian tengah.

"Kenapa Lanor kayak supir ya mi?" Tanya Lanor melihat kaca depan.

"Cocok kamu nak"

"Astaga, mami kok jahat bener. "

"Udah udah. Liat depan. Nanti nabrak kamu harus tanggung jawab"

Butuh 30 menit sampai ke rumah gue. Rumah yang tak seberapa terlihat elegan dari luar. Namun pohon rindang membuat rumah ini sangat sejuk dan asri.

"Rumah kamu asik Riel, mami suka"

"Makasih mi. Mama suka nanam nanam gini." Gue menunjuk pohon tomat dengan buah sebesar apel itu.

Jarak gerbang dengan pintu utama memang berkisar 10 meter. Dengan jalan yang dipenuhi tanaman tanaman indah.

"Kak, Vier mau jeruk itu boleh?" Vier menunjuk pohon jeruk di sebelahnya.

"Nanti di dalam ada. Vier makan yang di dalam aja yah" jawab gue.

"Okok"

Sampai di depan pintu, gue membuka dengan kunci yang memang gue bawa.

"Mama, Riel bawa tamu nih" teriak gue.

"Wah ada tamu yah" sahut mama.

"Ouhh cantiknya besannya mami, eh maap. Saya maminya Lanor, pacarnya Riel" ucap mami memperkenalkan diri dengan 'maminya lanor pacarnya Riel'

Gue aja belom bilang ke mama.

"Kamu gabilang kalo punya pacar" mama berbisik ke telinga gue.

"Apasih ma"

"Gini loh, saya pengen bincang bincang dengan kamu. Saya nginap boleh? Cuma saya kok, ini ada 2 ga ikut" sambung mami.

Bersambung...

Vote and coment yukkkkk...

Thankyou yang udah baca. It's means a lot guys

Vagriel : This Is Me (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang