Kali ini gue berada di tempat yang berbeda. Tempat yang gapernah gue kunjungi selama gue bersekolah disini.
Ruang conference.
Gue gatau kenapa gue dipanggil kesini. Biasanya juga gapernah karena gue seperti hal yang tak kasat mata.
Gue membuka perlahan pintu kaca yang merupakan jalan masuk gue ke ruang itu.
Mata gue membulat ketika melihat para guru berkumpul dengan posisi sempurna. Dan dibagian ujung ada Bapak Kepala Sekolah.
"Silakan masuk nak" ucap Pak Bambang, wali kelas gue.
Gue mengangguk. Gue masih bingung ini sebenarnya ada apa.
"Baiklah saya to the point aja. Sekolah kita akan mengikuti pemilihan Putra Putri Sekolah. Yang artinya Putra Putri Sekoalh yang terpilih akan langsung mewakili kota kita untuk ke Jenjang Internasional. Karena Guebernur meminta kami selaku Bapak Ibu Guru menyelenggarakan acara ini."
"Dan nanti setiap kelas akan mengeluarkan satu putra dan satu putri sebagai perwakilan kelasnya"
"Dan disini Bapak Ibu Guru juga memiliki kesempatan untuk memilih satu siswa yang akan menjadi perwakilan dari kami. Oh ya, untuk penilaian Putra Putri bukan dari pihak sekolah namun langsung dipilih oleh Gubernur dan dinas pendidikan kota ini."
Gue mendengarkan satu persatu kata kata yang masuk ke telinga gue. Bapak Kepala Sekolah menjelaskan nya dengan sangat jelas namun otak gue yang masih berkapasitas 12 gb ini harus berpikir keras.
"Jadi?" Tanya gue bingung sambil menatap satu persatu bapak ibu guru.
"Jadi kami ingin memilih kamu sebagai perwakilan dari kami semua." Ucap salh satu wakil Kepala Sekolah.
"Bagaimana nak?" Tanya guru PPkn yang pernah mengajak gue pulang waktu itu.
"Sebentar ya pak, beri saya 5 menit untuk berpikir sejenak" ucap gue.
"Baik."
Gue duduk di kursi yang telah disediakan. Gue memutar mutar pikiran gue. Mencoba mengambil keputusna yang tepat.
Gue berdiri, menyebabkan semua pasang mata mengalihkan pandang ke arah gue.
"Kapan acara itu?" Gue bertanya.
"2 minggu lagi"
"Saya akan ikut, tapi untuk 2 minggu kedepan saya ijin tidak mengikuti proses belajar mengajar. Tapi saya janji saya akan kembali pada saat acara itu, saya akan berusaha membanggakan bapak ibu guru yang telah mempercayai saya. Bagaimana?" Ujar gue panjang lebar.
"Benar kamu akan masuk tepat waktu pemilihan?"
Gue mengangguk tegas.
"Kalau ada yang mau di sampaikan, atau apa yang harus saya siapkan, bapak ibu boleh bialng saya sekarang. Karena besok saya sudah tidak masuk."
"1 hal yang perlu kamu siapkan yaitu mental. Kamu perlu peecaya diri atas apa yang kamu punya. Jangan melihat orang lain, tapi lihat diri kamu. Yakinkan diri kamu kalo kamu bisa" jawab Pak Bambang selaku Wali kelas gue.
"Baik pak. Kalo saya tidak bisa dihubungi, cukup percaya saja saya akan menepati janji saya" ucap gue mantap.
"Terima kasih ya nak"
"Terima kasih"
"Hebat kamu"
"Good luck"
"Saya percaya kamu"
Ucap Bapak Ibu guru. Dan gue membalas dengan senyuman sekaligus anggukan.
Gue keluar dari ruang conference yang sedang dikerubungi semua siswa. Gue bodo amat dengan apa yang mereka lakukan.
"Ekhm lo dikeluarin yah? U2222 kasian banget sih" ucap si Bangsat Lyodra. Gak ada kapok kapoknya nih orang emang.
"Emang urusan lo?" Balas gue cuek.
"Em bukan sih, tapi itu penting buat kita, ya gak guys"
"So?" Tanya gue.
"Jawab gue lah"
"Siapa lo siapa gue?" Balas gue tajam.
"Arg lo ya" dia mulai mengambil rambut bawah gue, lalu menjambaknya keras.
Tangan gue tak tinggal diam, gue menekuk tangan kiri dan meluntir tangan kanan nya sehingga tak bisa berkutit lagi.
Para guru mulai berhamburan keluar.
"Ada apa ini? Loh kamu?" Kaget Pak Kepala Sekolah.
"Maaf saya tidak sopan. Tapi jika Bapak percay saya, bapak bisa liat rekaman CCTVnya." Jawab gue.
"Kamu Lyodra, ke bk sekarang atau keluar selamanya?!" Tunjuknya ke arah Lyodra.
"Saya boleh pulang pak?" Ijin gue.
"Silakan, terima kasih banyak ya nak"
Gue berniat untuk pulang sebentar melihat keadaan mama sekaligus meminta ijin untuk menginap 2 minggu, dan kembali ke apartemen kak Sia.
Kabar mama gue, dia sudah sembuh total. Kesehatan psikisnya juga baik, tak sering mengalami hal hal yang kayak dulu lagi. Jadi gue lebih berani meninggalkan mama.
Bersambung...
Tinggalkan jejak mu, biar aku tau.
Vote and coment yakk
KAMU SEDANG MEMBACA
Vagriel : This Is Me (Complete)
Fiksi RemajaIni semua tentang gue. Lo gak suka? Silahkan minggir Lo benci? Silahkan pergi. Lo ga nyaman? Silahkan cari. Ini semua tentang GUE, Vagriel Elenaz Gutawa Terima kasih buat kalian yang udah buat gue jatuh dan hampir tak berdaya, tanpa gue duga, be...