[VII] ITB [Revisi]

52 4 0
                                    

"Kak Leo?" Merasa terpanggil, Leo menoleh ke arah kiri tempat sherill terbaring, Leo hanya menatap gadis di sebelahnya dengan tatapan tak suka.

"Apa?"jawabnya sangar

"Ngga"

"Ihhh sok ganteng, dia sama bapak aku aja ganteng-an bapak akula" celoteh sherill pelan tapi seperti nya terdengar oleh Leo, karena ia mengepal kan tangannya.

"Apa? Bapak lo yang tukang sol sepatu itu ganteng? Bwahahahahaha" ucap nya renyah membuat sherill tersenyum melihat adegan tadi.

"Dan,kalo lo ngomong sekali lagi, gue robek mulut lo" kini ucapan Leo begitu mengerikan, dengan penuh penekanan.
Sherill mendengar perkataan Leo hanya bisa bungkam.

Leo terbaring kembali dengan tangan yang ia taruh di kening nya. Nampak Leo lelap tidurnya, sherill menatap pria itu, disertai senyuman manis.

Tiba-tiba mata Leo terbuka dengan cepat membuat sherill terkejut dan malu.

"Sejak kapan, lo performance di Cafe nya si gavin?" Pertanyaan Leo membuat sherill bergilir keras apa yang di maksudnya.

"Cafe star?"

"Jadi, setelah aku di bully siang kemarin, aku dibawa kerumah ka Gavin, dan aku diajak makan gitu ke Cafe yang desain nya tuh buat aku jatuh cintaaaaa bangeeetttttt" Leo hanya melongo dan mengerutkan dahinya saat gadis di sebelahnya berbicara.

"Aku suka sama desainnya, Classic gitu, jadi kaya nge bawa kita ke zaman udah lewat, gk kaya desain Cafe Jakarta yang sok modern padahal norak"ucapan sherill kali ini membuat mata Leo membulat.

"Lo ngomongin Cafe gue?"

"Heuu?? Cafe Kaka?"

"Iya juga sii Cafe ka Leo Kan norak" berbisik namun terdengar oleh Leo.

"Lo bilang apa? Cafe gue norak? Najis banget si loh" amarah Leo kini memuncak, ia turun dari ranjang lalu mengambil gelas yang berisi air putih dan

•Byuurrr•

Dengan sengaja Leo menumpahkan seluruh isi gelas tanpa dosa dengan tertawa terbahak bahak.

Kini tubuh sherill basah kuyup, ia tidak bisa diperlakukan seperti ini lagi, ada rasa ingin melawan. Sherill pun mengambil gelas berisi air dan menumpahkannya pada Leo.

"Impas ka" Leo mencengkeram pergelangan tangan sherill dengan kuat, di tatapnya mata sherill lekat, kini sherill was was, ia takut kejadian kemarin terulang lagi bahkan lebih parah.

Lagi-lagi, Leo mengisi gelas dengan air dan menumpahkan kepada gadis di hadapannya, begitupun dengan sherill ia melakukan hal yang sama dengan Leo.

Seragam mereka basah kuyup, begitu pun dengan lantai UKS, semua terlihat basah.
Dengan tatapan garang, mereka terus menumpahkan air.

Tak sampai situ, mereka membanting peralatan p3k disana.

•ceklekk• (suara knop pintu)

Upsss!! Tiba tiba Bu Arum datang, dengan ekspresi terkejut ia melihat keadaan UKS yang berantakan, dan menyaksikan dua lawan jenis sedang melemparkan barang barang di UKS.

"Ya ampun, Leo, sherill ada apa?" Ucap Bu Arum terkejut.

"Cewe ini yang duluan mulai" ibu jari Leo menunjuk gadis di sebelahnya.

"Ngga Bu, ka Leo yang mulai" perkataan tak terima dari sherill di barengi dengan injakan sepatu dari Leo ke kaki sherill.

"Awh"

"Dia yang duluan Bu"

"Kak Leo"

"Lo"

"Kakak"

"Lo"

"Sudaahhhh, jadi saling menyalahkan? Sudah pokoknya kalian berdua  rapi kan UKS seperti sedia kala!" Perintah Bu Arum

"Ngga, pokoknya dia yang harus beresin, males banget gue"

"Leo!!!"

"Tapi Bu, maaaffff banget ka Leo yang mulai"mata Leo membelalak sempurna menatap gadis pendek di sebelahnya.

"Ibu percaya, tapi kamu juga Membalas kan ril?"ucap Bu Arum setelahnya di Barengi dengan anggukan sherill.

"Udah ikut ibu"

"Eh kemana Bu?" Tanya Leo was-was

"Ke desa konoha"

Sherill dan Leo saling menatap bingung.

"Ke ruang kepala sekolah"

"Aduh Bu, plissss jangan Bu"-Leo

Menatap Leo yang memelas dan memohon membuat sherill menegangkan kedua sudut bibirnya. Seperti anugrah melihat permohonan Leo, bukan Leo yang bengis, bukan Leo yang kejam.

"Eh, gembel, lo ketawa in gue?liat Bu Arum udah pergi, gimana kalo lo di pecat di sekolah ini? Nambah miskin kan loh" tapi,bukan Leo namanya jika ada perkataan menyakitkan bagi sherill.

                                    •••
"Maaf sekali pak, saya menentang bapak, karena memang kak Leo yang menumpahkan gelas itu dengan sengaja ke seragam sherill pak" kini mereka sudah berada di ruang kepala sekolah.

"Heh lo ngaku aja kali, lo yang mulai duluan"

"Kaka duluan"

"Pak cewe ini bilang nih rasa in ka Leo waktu aya lagi tidur di UKS"

"Yampun, lempar batu sembunyi tangan, pas batu nya kena Kaka sendiri rasain!" Leo menginjak kaki sherill dengan sengaja membuat sherill menggigit bibir bawahnya.

"Pokoknya, cewe ini yang mulai duluan"

"Kaka yang mulai duluan"

"Lo"

"Kakak"

"Lo lo lo lo lo"

"Kakak Kaka Kaka Kaka"

" lo lo lo looooooooo"

"Sudahhhh, kalian sudah besar, atasi masalah dengan dewasa, ok sekarang jujur, siapa yang memulai duluan"

Dengan spontan, telunjuk sherill menunjuk kepada pria di sebelahnya, begitu pun dengan Leo, ia menunjuk sherill.

"Ya ampun, siapa? Jujur!!"

Hening beberapa saat, akhirnya Leo mengangkat lengan kanan nya.

"Leo, Leo hadeuhhh dimana ada kamu. Pasti ada kerusakan, ckckck karena Leo yang memulai duluan maka yang saya hukum adalah ...." ucapan yang sengaja di gantung okeh pria paruh baya yang sering di sapa pak Burhan sebagai kepala sekolah.

Sherill tersenyum menang kepada Leo, Sedangakan Leo, menatap mata sherill  sangat bengis, tatapan bengis Leo membuat sherill ciut, ia pasti akan mendapatkan masalah besar lagi.

"Kalian berdua saya hukum"

"Haaaaaaaa?"

✨✨✨

Hallo readers!!
Jangan songong yaa
Vote
Tekan bintang di bawah


The Beauty Inside [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang