Baju tosca crop,rok sejajar dengan lututnya polesan make up natural membuat sherill terlihat lebih cantik. Tapi, sayang diluaran sana banyak yang lebih cantik darinya. Hingga akhirnya hanya di pandang sebelah mata.
Alex sudah bersama sherill, kali ini sherill di antar Alex menuju Cafe star. Alex yang melihat tampilan berbeda sherill hanya bisa menatap dan berkata "cantik".
•••
Selalu seperti ini, Cafe star di padati oleh para pengunjung, mungkin sudah hampir terbiasa, sherill nampak santai melihat kerumunan orang.
Suara sherill yang memukau, menciptakan suasana hening di Cafe, sedari tadi, Alex tak hentinya menatap wajah sherill yang tengah menyanyi di panggung sana.
Jantung Alex 2 kali berdetak tak karuan, menciptakan kegugupan.
Saat itu juga sherill menatap Alex sedangkan Alex salah tingkah mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru Cafe."Dari kapan lo performance di sini?"
"Sejak hampir 1 minggu yang lalu"
"Dan sejak kapan lo suka sama Leo" sherill terdiam menatap Alex yang juga menatap nya
"Sejak aku pertama kali aku menginjakkan kaki di sekolah"
"Dan selama itu juga lo di permalukan sama dia" sherill tersenyum miris.
"Dan kenapa lo suka sama Leo? Dia kaya?"
"Ngga ngga, aku liat banyak sisi baik dari kak Leo"
"Contoh nya?"
"Eummm" sherill nampak mengadah pandangan Alex hingga beberapa saat mereka saling menatap.
"Kapan kita belajar" lanjut sherill
Alex tak hentinya menatap sherill dengan dalam, memperhatikan hidung, mata, bibir dan senyumannya.
Disaat sherill menjelaskan materi, Alex tersenyum tipis menatap mata teduh sherill.
Mencari ketenangan di setiap inci mata.
"Kak?" Alex tetap saja tersenyum tanpa menjawab sherill.
"Kak Alex" sherill mendobrak meja pelan.
"Ah iya?"
"Perhatiin aku dong"
"Dari tadi aku merhatiin kamu ko"
"Okay sekarang aku tanya, zat apa yang terkandung dalam alkali tanah"
Alex tersentak kaget mendengar ucapan sherill, pasalnya ia memperhatikan sherill bukan ucapannya, melainkan wajah cantik gadis itu.
"Euuu anu Euu aduh ril udah malem, besok lanjut ya"
"Oiya bener yaudah ayo"
Tak sadar ada 2 yang memperhatikan mereka dengan tatapan penuh kebencian.
•••
Sherill menatap langit kamarnya, mencerna apa yang Alex katakan saat di Cafe tadi.
"Apa yang lo suka dari Leo?"
Ia melamun cukup lama, hingga akhirnya ia tertidur pulas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beauty Inside [Revisi]
Ficção AdolescenteTak habisnya aku dibully, tak habisnya aku di caci dan di maki. Dan bodohnya, aku malah menyukai kaka kelas yang selalu membully ku tanpa henti. Tapi semakin aku di bully olehnya, semakin rasa suka itu tumbuh menjadi rasa cinta. Cover by:Maaljs