🎶sepatu-Tulus🎶
•••
Pukul 20.00
Jalanan jakarta begitu padat malam ini, kaki nya ia langkah kan untuk menyusuri jalan di atas trotoar. Tidak ada yang membuat nya tertarik selain suara klakson pengemudi roda 4 yabg sedang padat merayap. Tapi ada yang membuat sherill tertarik, yaitu sebuh toko assesoris.
D
engan cepat ia memasuki toko tersebut seraya tersenyum.
"Kamu lagi?" Tanya seorang pelayan ramah.
Sherill hanya tersenyum untuk menjawab pertanyaan itu.
Ini tepat 2 kali sherill mengunjungi toko tersebut untuk membeli sebuah gelang sederhana.
Dan kini sherill melihat sebuah gelang yang memberi kesan pertama sangat bagus. Gelang berwarna navy. Sherill begitu senang melihat gelang yang berada di genggamannya."Mba, saya pengen request ada hurupnya boleh?" Tanya sherill
Pelayan tersenyum mengangguk seraya tersenyum."Mau apa?"
"Zodiak Leo, berarti singa. Tapi mba saya pengen ada huruf L nya"
Tak butuh waktu lama, gelang itu sudah semakin sempurna dengan gambar dan huruf tertera disana.
Sepanjang jalan menuju kost, tak hentinya ia tersenyum. Kini ia sudah berada di kostnya.
Menyimpan gelang, dan mengganti pakaian, karena malam ini sherill akan performance di Cafe star.
Polesan bedak, blush on, dan liptint yang nampak sudah tak terawat, seperti sudah lama tak di pakai. Juga dress hitam yang sangat sangat sederhana selutut dan tangan panjang.Mobil merah Gavin sudah parkir di depan kost sherill, Gavin menunggu sherill di dalam mobil sementara sherill sudah siap dengan dandan an nya.
Gavin nampak sedikit terkejut, penampilan sederhana tapi kecantikan sherill semakin bertambah.
Bukan Gavin namanya jika tidak bisa menetralkan suasana, dengan 1000 tipu daya Gavin mencoba untuk biasa saja atas penampilan sherill."Aku udah siap" sherill tersenyum ke arah Gavin. "Lagu apa yang akan kamu bawa?"
Sherill nampak berpikir untuk menjawab pertanyaan Gavin.
"Liat nanti" kedipan mata sherill berhasil membuat Gavin melongo, gadis di sebelahnya sudah 2 kali membuat ia terkejut.Hanya keheningan menyelimuti diantara kedua nya. Sherill nampak berpikir untuk membuka pembicaraan.
"She.."
"Ka g..."Ucap mereka berbarengan
"Kamu dulu"
"Aku nyalain radio boleh?" Tanya sherill hati hati. Leo hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan sherill
Tak menunggu aba-aba, sherill menyalakan radio yang berada di sebelah stir mobil.
Alunan lagu milik Glen fredlly berjudul Januari bergema di dalam mobil.
"Kasih ku sampai disini kisah kita, jangan tangisi..."alunan melodi lagi Glen Fredly membawa Gavin untuk mengucapkan setiap liriknya. Sherill yang mendengarnya melongo tak percaya.
"Ka Gavin bisa nyanyi?"
"Pita suara saya masih berfungsi"
Sherill hanya tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya.
Tak terasa, mereka sudah sampai di Cafe. seperti kemarin, suasana Cafe sangat ramai. Padat sekali.
Sherill lebih gugup dari kemarin, ia tidak biasa tampil di depan banyak orang. Tapi entah, hari ini lebih banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beauty Inside [Revisi]
Teen FictionTak habisnya aku dibully, tak habisnya aku di caci dan di maki. Dan bodohnya, aku malah menyukai kaka kelas yang selalu membully ku tanpa henti. Tapi semakin aku di bully olehnya, semakin rasa suka itu tumbuh menjadi rasa cinta. Cover by:Maaljs