00: Prelude - Ada Rumah di Balik Pohon

170 6 0
                                    

Narator

Jauh dari keramaian kota, ada sebuah rumah yang tersembunyi di balik pohon apel yang tumbuh dengan indah. Rumah satu lantai dengan loteng itu terlihat sederhana tapi menawan. Kesederhanaannya membuat siapa pun yang tinggal di sana merasa nyaman dan betah.

Dinding rumah berwarna putih hijau dibuat dari beton dan kayu jati yang memberikan kesan alami dan hangat. Ruang keluarga yang menyatu dengan dapur tanpa sekat membuat rumah itu terlihat lebih luas dan cerah.

Rumah itu memiliki tiga kamar tidur, termasuk satu kamar di loteng, satu kamar mandi utama, satu kamar mandi dalam di kamar tidur utama, satu ruang kerja, dan satu garasi. Meskipun tidak banyak ruangan, namun itu sudah cukup untuk menikmati keindahan rumah itu.

Bukan hanya rumahnya yang menarik perhatian. Rumah itu berdiri di atas lahan luas yang ditumbuhi oleh rumput hijau dan bunga-bunga liar yang mekar sepanjang tahun. Di sebelah kiri dan kanan rumah itu ada hutan pinus yang memberikan udara segar dan teduh. Di depan rumah ada danau biru yang memantulkan bayangan pegunungan nan indah.

Rumah yang dibangun selama tiga tahun itu ditempati oleh Benny bersama kakeknya yang sangat dicintainya. Kakek Benny adalah orang yang membangun rumah itu dengan rahasia besar di baliknya. Hanya Benny dari keluarganya yang tahu tentang rumah itu, sampai akhirnya setelah enam tahun tinggal bersama, kakek Benny meninggal dunia.

Kini Benny harus menjaga rumah itu sendirian. Kadang-kadang dia ditemani oleh teman baiknya. Namun di tengah keindahan yang dimiliki oleh rumah itu, dia merasa cemas karena dia harus mencari cara untuk bertahan hidup.

Setelah setahun mencoba mencari pekerjaan yang dekat dengan rumahnya tanpa hasil, Benny memutuskan untuk meninggalkan rumah yang telah menjadi bagian dari hidupnya selama tujuh tahun. Dia sangat bimbang karena dalam hatinya dia ingin tetap menjaga rumah itu, namun kondisi keuangan yang memaksa dia untuk membuat pilihan. Keputusan sulit itu ada di tangan Benny.

***

Jangan lupa untuk vote! Terima kasih telah membaca cerita ini sampai sejauh ini.

Jangan lupa untuk vote! Terima kasih telah membaca cerita ini sampai sejauh ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rumah di Balik PohonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang